Part: 08

445 81 20
                                    

Acara dimulai dengan sangat baik, tak hanya anak-anak saja yang bermain, tapi juga orang tuanya.

Lapangan dipenuhi sorak sorai dan teriakan setiap kali ada yang hampir memenangkan pertandingan. Ada banyak permainan yang bisa dinikmati anak-anak dan orang tua anak-anak.

Dan tentu saja Jungsoo ada ayah yang kompetitif, tak sulit baginya untuk menang karena ada Jungkook memenangkan permainan.

"Keluarga Jeon meraih juara satu untuk ke-3nya kali!" Grace mengumumkan setelah Jungkook memenangkan game ke-5 yaitu memanahan.

"Ayah menang lagi, hore!" Jungsoo berteriak kegirangan.

"Mari kita istirahat dulu sayang, nanti baru lanjut ke pertandingan berikutnya."

"Ayo, Jungsoo, kita duduk dan mengambil makanan." Ucap Taehyung sambil menggendongnya. Dia membawanya ke meja yang tersedia dan mendudukkannya di kursi.

Dan Jungkook mendatangi mereka berdua setelah pertandingannya selesai dan mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kering.

"Ayah kamu luar biasa terbaik kan, appa?" Ada sedikit kegembiraan dalam nada ucapan Jungsoo.

Taehyung dengan canggung melirik ke arah Jungkook, yang kebetulan sedang menatapnya. Lalu Taehyung berdeham sebelum kembali menatap Jungsoo.

"Ya, kamu benar sayang." Jawab Taehyung, tapi ia merasakan panas menjalar ke pipinya.

"Lihat, ayah, bahkan appa pun sangat bangga padamu!" Seru Jungsoo terkikik.

"Aku tahu." Jawab Jungkook dan mengacak-acak rambut Jungsoo.

"K...kita harus makan sesuatu, aku akan mengambilkan untukmu, ya." Kata Taehyung pergi tanpa repot-repot menoleh ke belakang untuk mencari sesuatu untuk dimakan.

Karena acaranya rame, Taehyung mengambil makanan lezat untuk Jungsoo agar ia bisa menikmatinya.

"Taehyung, aku tidak menyakah keluargamu menang juara satu dalam 3x permainan dengan baik, anak dan ayah hampir mengantongi semua medali disini." Kata Matius terkekeh, pergi ke sampingnya saat Taehyung sedang memilih makanan untuk Jungsoo.

"Ini bukan hal baru, mereka berdua memang kompak dan pintar saat bermain, kamu tahu Jungkook dan Jungsoo benci yang namanya kalah." Balas Taehyung terkikik.

"Sudah kuduga, pasti Jungsoo mewarisi sipat ayahnya." Kata Matius tertawa.

"Aku..." Entah dari mana, Jungkook datang di antara mereka berdua saat mereka sedang mengobrol.

"Kamu lama sekali, Jungsoo lapar." Kata Jungkook berbicara dengan punggung menghadap Matius.

"Maaf, aku akan pergi sekarang." Ucap Taehyung sambil membawa nampan makan siang untuk Jungsoo.

"Kamu, kamu sengajakan?" Tanya Matius dan menatap Jungkook.

"Sengaja apa?" Tanya Jungkook, berbalik menghadap Matius.

"Menggangguku dan Taehyung saat sedang ngobrol tadi." Balas Matius.

"Jadi bagaimana kalau aku memang sengaja melakukan itu? Kenapa apa aku tak bisakah melakukan itu?" Cibir Jungkook.

"Iya Jungkook-ssi, jelas sekali kamu sedang cemburu. Tapi, aku tidak mengerti kenapa kamu merasa seperti itu kalau kamu bukan suaminya lagi." Kata Matius menyeringai, menyilangkan tangannya.

"Apa yang kamu bicarakan?" Respon Jungkook sepertinya membuat Matius bingung.

"Kamu sudah menceraikannya ya? Jangan bilang aku salah kalau beritanya itu tersebar di dimana." Tanya Matius dengan polosnya mengangkat bahunya.

Jungkook menyibakkan rambutnya dan memutar lidahnya dipipi bagian dalam mulutnya.

"Untuk apa aku iri padamu kalau kamu tak ada apa-apanya dibandingkan denganku? Kalau kamu pikir Taehyung akan menyukaimu kamu salah besar, lihatlah dirimu seperti apa...oh dirumahmu ada cermin, kan? Lihat ke cermin dan kamu akan tahu orang seperti apa kamu brengsek." Kata Jungkook menepuk bahu Matius sebelum meninggalkannya sendirian, dengan keterkejutan di wajah Matius.



Hampir jam 6 sore acara berakhir dan tentu saja keluarga Jeon mengantongi penghargaan dan hadiah banyak. Bahkan Jungsoo tak mau melepas medali di lehernya.

Dan sekarang waktunya pulang, Jungsoo tertidur karena kelelahan. Jungkook yang menggendongnya, sedangkan Taehyung ditugaskan oleh Jungkook membawa barang-barang mereka.

"Jungkook." Mereka berdua terhenti saat mendengar seseorang memanggil Jungkook saat hendak masuk ke dalam mobil.

Jungkook dan Taehyung memandang orang itu dan Taehyung menyadari bahwa seorang itu adalah seorang gadis, Park Shin, cinta pertama Jungkook.

Shin berjalan di depan Jungkook dengan senyum lembut di bibirnya. Dia cantik dengan tubuh seksi, tak heran jika Jungkook jatuh cinta padanya. Juga, Taehyung mendengar bahwa ia pintar dan jenius juga.

"Beri aku Jungsoo, kurasa kalian berdua harus membicarakan sesuatu yang penting." Kata Taehyung pamit darinya dan mengambil putranya dari gendongan Jungkook sebelum masuk ke dalam mobil.

"Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Jungkook sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Bibi menyuruhku untuk ikut ke sini bersamamu, tapi karena aku sibuk tadi, aku lambat datang. Kupikir aku masih bisa bergabung pada menit terakhir, tapi ternyata sudah berakhir." Kata Shin sambil menghela nafas.

"Tidak apa-apa, kamu tak perlu hadir. Ini acara keluarga murid, dan kamu bukan keluarga Jeon." Ucap Jungkook. Dan itu membuat Shin terkejut, ia merasa malu.

"Begitu, jadi, eh, bibi bilang padaku kalau kita harus pergi bersama ke rumahnya sekarang bersama Jungsoo. Haruskah kita pergi sekarang?" Tanya Shin mengubah topik.

"Kamu boleh pergi dulu, aku akan mengatar Taehyung kembali ke rumahnya, dan nanti aku akan menyusulmu." Balas Jungkook.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku? Bibi ingin kita pergi bersama. Aku tidak punya mobil. Lagi pula, Taehyung adalah mantan suamimu, aku tak suka kamu peduli lagi dengannya, semua akan jadi canggung untuk kita, dan dia bisa naik taksi saja." Jawab Shin sambil melirik ke arah Taehyung.

"Kenapa tidak kamu saja yang naik taksi? Kamu datang ke sini dengan sukarela, bukan aku yang menggundangmu." Jawab Jungkook dingin.

"Apakah kamu ingin cari masalah dengan orang tuamu? Aku yakin mereka tidak akan suka mendengar ini. Dan kamu tahu kalau aku tidak nyaman pergi sendirian." Kata Shin kesal.

Jungkook memutar matanya dan pergi ke mobilnya dipintu tempat duduk Taehyung berada.

"Aku minta maaf, tapi bisakah kamu naik taksi saja? Aku harus pergi ke tempat lain bersamanya." Ucap Jungkook pada Taehyung yang memastikan Jungsoo nyaman dengan posisinya.

"Oh, tidak apa-apa," Ucap Taehyung keluar dari mobil.

"Aku akan pergi sekarang, berhati-hatilah saat mengemudi." Lanjut Taehyung lagi.

"Aku akan mencarikanmu taksi dulu." Ucap Jungkook dan meraih pergelangan tangan Taehyung.

"Tidak perlu, Jungkook, dia bisa mencari teksi sendiri. Sebaiknya kita pergi sekarang sebelum bibi marah." Kata Shin memberitahunya.

"Dia benar, aku bisa cari taksi sendiri. Kamu harus pergi sekarang, jaga Jungsoo." Kata Taehyung melepaskan tangan Jungkook dari pergelangan tangannya dan berjalan pergi.

"Jungkook, masuk ke dalam mobil sekarang." Kata Shin dan masuk ke dalam mobil ditempat Taehyung tadi.

Jungkook menyibakkan rambutnya dan duduk di kursi pengemudi, lalu pergi.

Taehyung menghela nafas, menyadari bahwa ia tidak membawa dompetnya. Dan sekarang, ia malah harus berjalan kaki pulang saat ini.



-TBC-

Tarik nafas dulu ya gays sebelum aku lanjutkan part selanjutnya!

Mantan Suami (koov) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang