Part: 02

469 56 9
                                    

"Soo, akhirnya kamu sampai juga, kamu tahu sebentar lagi kelasnya akan segera dimulai." Kata guru Jungsoo, Grace.

Grace melihat Taehyung dan Jungsoo tiba di sekolah.

"Maaf, Bu Grace, ada sedikit masalah dirumahku." Kata Taehyung meminta maaf padanya.

"Tidak apa-apa, ngomong-ngomong, Tuan Jeo...maksudku Tuan Kim, apakah kamu akan menghadiri hari keluarga murid-murid?" Tanya Grace.

"Hari keluarga murid-murid?" Taehyung bingung. Dia tidak tahu hari apa itu, hari itu adalah hari perayaan tahunan di sekolah untuk merayakan momen anak-anak bersama orangtuanya.

"Ya, apakah Jungsoo memberitahumu tentang hal ini? Kamu tau semua anak-anak mencintaimu disini. Mereka terus bertanya padaku kapan mereka akan bertemu denganmu lagi karena kamu sangat manis dan baik hati." Kata Grace melirik Jungsoo lalu kembali ke Taehyung.

"Tidak, Soo tak pernah memberi tahuku." Ucap Taehyung sambil menatap putranya.

"Soo, kenapa kamu tidak memberitahu Appamu tentang hal ini?" Tanya Grace berjongkok pada Jungsoo.

"Aku tidak perlu memberi tahunya." Jawab Jungsoo.

"Maksudmu? Dia Appamu Soo, harus dia tahu tentang hal ini." Kata Grace.

"Hari keluarga murid-murid, kan? Kalau begitu, aku, Bu Shin, dan Ayah yang akan menghadirinya. Makanya aku tidak perlu memberi tahu Appa." Jelas Jungsoo.

"Siapa Bu Shin?" Tanya Grace pada Jungsoo dengan wajah bingung.

"Kata Halmeoni, dia akan menjadi orangtua baruku. Dia akan menjagaku setelah aku besar nanti. Dan Appa tidak akan menjadi Appaku lagi karena Ayah akan menikah dengan Bu Shin." Kata Jungsoo.

Dan itu sangat menyakiti hati Taehyung, mungkin hanya sedikit?

TIDAK!

Sedemikian rupa sehingga hatinya terasa terbakar dan hancur berkeping-keping. Taehyung hanya ingin menjadi appa yang baik untuk putranya, tapi kenapa Jungsoo mendorongnya menjauh?

"Soo, kamu tak bisa ngomong seperti itu, bagaimanapun dia tetap Appamu." Kata Grace memberi tahu Jungsoo.

"Tetapi Halmeoni yang mengatakan itu mungkin, dan akan baik bagiku karena Bu Shin cantik dan kaya. Dia akan menjagaku dengan baik dan akan berada di sisiku selamanya, tidak seperti Appa." Jawab Jungsoo dengan senyum di wajahnya. Reaksi yang sudah lama tak dilihat Taehyung.

"Sebaiknya kita masuk ke dalam sekarang, teman sekelasmu sudah menunggu kita. Masuklah." Kata Grace menepuk pantat Jungsoo.

Jungsoo berlari masuk dan Grace
berdiri dari berjongkok.

"Maaf, kurasa Soo masih belum memahami situasinya, dia masih terlalu kecil. Aku akan menjelaskan padanya nanti." Kata Grace merasa kasihan pada Taehyung.

Taehyung tahu ia telah dianiaya dalam situasi ini, meskipun dialah yang diduga berbuat curang dalam keluarganya.

"Tidak usah, tidak apa-apa, aku yakin dia masih bingung dengan hal ini. Tolong jaga Jungsoo." Balas Taehyung tersenyum.

Tentu senyuman palsunya.

"Aku akan pergi sekarang, sampai jumpa lagi. Aku harap kamu baik-baik saja." Kata Grace menepuk bahu Taehyung.

Taehyung hanya menganggukkan kepalanya dan memperhatikan Grace yang berjalan pergi.

Air matanya jatuh, menahannya dalam waktu yang lama. Sungguh menyakitkan bagi Taehyung dan mengetahui bahwa Jungsoo tak menganggapnya sebagai keluarga.

Taehyung pikir ia baik-baik saja menjadi appa untuknya, tapi ia salah.

Akankah Jungsoo menghargai usahanya, setidaknya untuk sementara?

TIDAK!

Karena tidak ada yang tahu seberapa besar penderitaannya. Taehyung harus kuat meskipun ia telah terpecah seperti kaca. Dia harus melakukan ini untuk Jungsoo mau bersama.



"Ny.Jeon, harus berapa kali aku bilang kalau aku tidak akan memecatnya hanya karena kamu membayarku? Dia tidak melakukan kesalahan apapun padaku dan tokoku. Dia orang yang bisa dipercaya juga."

Taehyung bisa mendengarnya bahkan sebelum ia masuk ke dalam toko tempat ia bekerja. Itu adalah suara manajernya, Sulyeon, dan dia pasti sedang berbicara dengan ibu Jungkook, Jeon Yoona.

Yoona, yang ingin Taehyung menderita dari dulu dan sekarang, membayar tiap orang yang hendak membantunya. Namun karena Sulyeon tak menyukai Yoona, dia tak menurutinya, padahal Yoona adalah orang kaya yang terkenal di dunia bisnis.

"Kenapa kamu tidak mau menerima tawaranku? Apakah kamu tidak tahu, aku bisa menjatuhkanmu juga?" Kata Yoona.

"Lakukan saja Ny.Jeon, aku tidak peduli. Kamu sudah cukup lama mengancamku. Jadi tolong, jika tidak ada lagi yang ingin kamu katakan, tinggalkan tokoku sekarang juga!" Jawab Sulyeon dengan nada kesal.

"Kamu akan menyesali ini."

Taehyung melihat Yoona berjalan pergi ke arahnya. Taehyung terus mengawasinya, dan dia berhenti sejenak.

"Menjijikkan." Gumam Yoona dan berjalan menjauh darinya.

Ucapan itu tak lagi menyakiti hati Taehyung. Yoona telah mengatakan banyak kata-kata kebencian padanya bahkan saat ia tinggal bersama keluarga Jeon. Dia bertingkah baik di depan Jungkook, tapi saat Jungkook pergi, Yoona memperlakukannya seperti sampah.

Taehyung masih ingat saat Yoona memperlakukannya seperti pembantu selama kehamilannya. Dia hampir saja membuat Taehyung keguguran saat itu, tapi karena keajaiban, Jungsoo berhasil diselamatkan.

"Serius, wanita itu tak berhenti menggangguku. Dia sangat ingin aku memecatmu. Wanita munafik." Kata Sulyeon frustasi.

"Terima-kasih, bos." Ucap Taehyung.

Setidaknya, ada orang baik yang seperti manajernya ini.

"Kamu tidak perlu berterima-kasih padaku, apa yang aku lakukan ini bukanlah apa-apa. Aku yakin dia tak akan datang lagi. Jangan pedulikan dia, kita harus kembali bekerja sekarang." Kata Sulyeon menggelengkan kepalanya.

Taehyung hanya menganggukkan kepalanya dan mengenakan seragamnya. Dan pergi ke belakang konter karena ia adalah seorang kasir dapan.

Taehyung tidak mengerti kenapa Yoona begitu membencinya. Sejauh yang ia tahu, ia tidak melakukan apapun pada Yoona. Taehyung tidak yakin apakah kerena dia gay sebab itu Yoona membencinya karena ia kaum LGBT. Tapi ada kemungkinan besar itu alasannya.

"Taehyung."

Lamunan Taehyung terhenti saat mendengar suara manajernya.

"Ya, bos?" Jawab Taehyung sambil menatap manajernya.

"Kamu tak perlu mengkhawatirkannya, aku tidak akan membiarkan dia memanipulasiku. Aku akan membantumu selama aku bisa. Kita berdua berada di pihak dan perahu yang sama, jadi aku tidak akan sendiri dan membiarkannyamu tenggelam. Kamu percaya padaku, kan?" Kata Sulyeon.

"Es, bos." Taehyung tersenyum.

"Aku tau kamu menghadapi banyak masalah dalam hidupmu, jangan biarkan hal itu menjatuhkanmu. Lalui saja dan semuanya akan berakhir dengan baik-baik saja. Aku yakin kamu cukup kuat untuk melawannya. Suatu hari nanti. Kamu akan berhasil, dan jika hari itu tiba, jangan biarkan siapapun menjatuhkanmu. Jadi, Taehyung kuatlah, oke? Semangat!" Seru Sulyeon menghiburkannya.

Taehyung menyeka air matanya dan menganggukkan kepalanya dengan senyum di wajahnya.



-TBC-

Sudah part 2 nih?

Mantan Suami (koov) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang