Ceria pagi menyelimuti sekolah SMP Negeri 2 Cianjur. Burung-burung berkicau seakan menyemangati para siswa yang datang dengan tas punggung penuh buku. Di sudut sekolah, sekelompok anak-anak sedang bercanda ria, menikmati waktu istirahat pertama mereka.
Husna, seorang anak perempuan yang selalu penuh semangat dan ramah, berdiri di depan kelas bersama Zidan, sahabat dekatnya yang lebih dikenal sebagai anak yang cuek dan pendiam. Hari itu terasa berbeda, karena mereka akan kedatangan teman baru di kelas.
"Eh, Na. Katanya hari ini ada murid baru ya?" tanya Zidan dengan nada datar sambil memainkan bolpoinnya.
"Iya, Din. Namanya Karina. Aku udah denger dari guru tadi pagi. Semoga dia asyik ya," balas Husna dengan senyum lebar.
Tidak lama kemudian, Bu Rini, wali kelas mereka, masuk ke dalam kelas bersama seorang anak perempuan yang tampak malu-malu.
"Anak-anak, perkenalkan, ini Karina Putri. Mulai hari ini, dia akan menjadi teman sekelas kalian. Karina, silakan memperkenalkan diri," ujar Bu Rini.
Karina tersenyum gugup. "Hai, aku Karina. Senang bisa bertemu dengan kalian semua. Semoga kita bisa jadi teman baik."
Husna segera mengangkat tangan dan berteriak, "Selamat datang, Karina! Ayo duduk di sebelahku, biar kita bisa kenal lebih dekat."
Karina pun duduk di sebelah Husna dan merasa lega mendapatkan sambutan yang begitu hangat. Sepanjang hari itu, Husna terus menemani Karina, mengenalkan dia pada teman-teman sekelas dan menunjukkan berbagai sudut sekolah.
Saat waktu istirahat tiba, mereka bertiga - Husna, Zidan, dan Karina - berjalan menuju kantin. Di kantin, suasana begitu ramai dengan suara tawa dan canda anak-anak yang sedang menikmati makanan ringan.
"Karina, sini makan bareng kita," ajak Husna sambil menarik tangan Karina.
Zidan yang masih dengan wajah cuek hanya mengangguk kecil. "Iya, sini aja," katanya singkat.
Mereka duduk di meja bersama, dan mulai berbicara tentang berbagai hal. Husna yang selalu friendly dengan mudah mencairkan suasana, sementara Zidan lebih banyak mendengarkan.
"Zidan ini emang orangnya pendiam, tapi kalau udah kenal, dia asik kok," kata Husna sambil melirik Zidan.
Karina tertawa kecil. "Aku lihat kok, dia orangnya baik. Makasih ya, kalian udah bikin aku merasa diterima di sini."
Hari-hari berikutnya, ketiganya semakin akrab. Karina, yang awalnya tampak pemalu, mulai menunjukkan sisi ceria dan polosnya. Setiap kali mereka bertiga berkumpul, pasti ada saja hal lucu dan seru yang terjadi.
Suatu hari, sepulang sekolah, mereka memutuskan untuk main ke taman dekat sekolah. Taman ini memang tempat favorit anak-anak SMP Negeri 2 Cianjur untuk bersantai setelah seharian belajar.
"Ayo, kita main petak umpet! Zidan jadi penjaganya," ajak Husna dengan semangat.
Zidan hanya mengangguk pasrah. "Oke, tapi kalian jangan nakal ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Kenangan
Roman d'amourBUAT LO YANG MASIH GAMON SAMA MANTAN, MAJU SINI! . . . . . . . . . Dahulu kita saling tertawa, menikmati cinta kasih yang kita rajut. Dahulu kita saling bercerita betapa indahnya hari ini. Dahulu kita saling berangan dan percaya bahwa kita akan teru...
