Prolog

16 2 0
                                    

Seperti biasa, pagi dirumah ia terkena kekerasan mental. Ia dihina. Alasan sebenarnya kenapa membenci Indo ini belum diketahiu secara jelas. Entah kenapa 2 bulan yang lalu para saudara, teman, guru, bahkan ayah angkatnya mulai membenci dan menyiksanya, entah secara fisik maupun mental. Indo sendiri juga tak tau apa yang terjadi. Ia sudah berusaha membela diri tapi hanya dianggap angin lalu untuk mereka. Saking lelahnya ia merasa ingin menyerah, tapi ia tau jika menyerah bukanlah jalan keluar dari semua masalah.

Disekolah, awal sampai pulang selalu saja sama, dipukul, bahkan ada yang sampai menuduhnya. Sudah tak ada toleransi lagi untuk mereka, Indo menyerah. Ia sangat lelah.

Hingga saat ini.

"Kenapa kau hidup? Lebih baik kau pergi. Setidaknya perubahi sikapmu itu. Sikap ekstrovert mu itu sangan menganggu sialan!!"

Pemuda itu mendorong sang kakak hingga terjatuh sedangkan sang empu tak merespon.

Pemuda yang mendorong a.k.a Malaysia menatap sang kakak kesal. Namun langsung berubah shock ketika mendengar ucapan kakaknya.

"Oh, kalau begitu, sejak kapan pemuda memakai jepit. Bulan bintang pula. Norak!!" Ucap gadis a.k.a Indo yang menatap manik Malay penuh kejenuhan.

"Dari pada seperti ini, kenapa kau malah membully ku? Kenapa tidak langsung meminta 'UN' untuk membunuhku? Itua akn lebih mudah kan?" Ucapan gadis itu mampu membuat semua yang mendengar dian membeku. Tak menyangka Indo dapat melawan.

Bro tidak tau jika dia diam bukan karena takut☠️

Indo pum bangun dan berjalan melewati malay dan berbisik..

"Menjijikkan" Ucapnya sebelum masuk ke kamarnya. Meninggalkan keluarganya yang diam membeku mendengar hal itu.

Dikamar, Indo menatap dirinya di cermin. Menatap rambut panjangnya. Ia memegang surainya, menatap dirinya dicermin dan mengngguk mantap.

Besoknya akan terjadi hal yang menghebohkan sekolah. Kita jamin

seperti melihat arwah, kini para CH melihat pemadangan yang sangat langka.

Indonesia..memotong rambutnya. Sudah peraturan turun temurun, jika CH memotong rambutnya, maka tandanya ia lelah mengadapi segala masalah dan memutuskan berubah. Misal; Orangnya ramah tapi selalu dirundung, jika dia potong rambut, tandanya dia pingin berubah menjadi kasar dan tak kenal ampun. Sebaliknya, kalo yang tadinya kasar, potong rambut, tandanya dia pingin berubah jadi baik. Kalo Indo, ceritanya ia ingin berubah menjadi kasar tapi masih punya hati, kagak kayak keluarganya-ups..

Yah, aturan itu berlaku jika memotong rambutnya sendiri, entah pakai gunting atau pisau, intinya potong sendiri, kalo dipotongin ya..ga masuk kepercayaan diatas.
(Sekian karangan dari author, mohon dimengerti (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Back to story

Tanpa sengaja Indo menabrak bahu pemuda dengan penutup mata dengan 50★.

"heh!! Kalo jalan itu lihat², dasar beban!!" Sentak pemuda itu ke Indo.

"..risik"

"Hah?!"

"Kubilang, Berisik, dasar ga sadar diri". Ucap Indo yang menatap Pamuda a.k.a *America* dengan tatapan kesel+ga terima. Manik zamrud nya bersitatap dengan manik biru America yang terlihat shock.

"Kau beruntung aku masih punya hati, jika tidak, sudah dipastikan kau tinggal nama. Jangan pernah ganggu aku, America" Ucapnya yang menekan nama "America". Bagaimanapun, kondisi Indo saat ini tidak baik² saja. Ia potong rambut waktu tadi malem, nah paginya malah Menstruasi, kan, emosi dia tu.

Indo akhirnya memutuskan eye contact terlebih dahulu sebelum pergi meninggalkan America yang diam membatu melihat perubahan sikap Indo yang mendadak.

"indo!!" Panggil gadis bersurai hitam dengan manik warna hijau cerah berlari mendekati Indo.

Indo yang merasa dipanggil pun berhenti dan menoleh ka gadis yang tak lain adalah Palestine, teman Indo yang paling setia. Diantara mareka berdua, Pales lah yang lebih menderita dibanding Indo. Bully-an adalah makanannya setiap hari. Indo selalu merasa bersyukur dapat meraskan apa yang dirasakan Pales. Walau Indo baru 2 tahun mengalaminya saja sudah menyerah, sedangkan pales yang sudah hampir 6 tahun sama sekali belum menyerah.

Berbeda dengannya, Pales menganggap Indo sangan kuat entah dari mental dan fisik. Ia pasti selalu menangis sedangkan Indo selalu bertahan tanpa menangis dalam artian menangis tanpa diketahui siapapun. Segi mental, keadaan mereka sama parah, trauma, takut, dll selalu mereka rasakan. Tapi jika mereka saling melengkapi, maka bukan masalah untuk mereka.

Back to story

Indo dan Pales langsung meninggalkan Ame dengan posisi, Indo menarik tangan Pales. Sentah kerena apa, Indo selalu manja dengan Pales, entaj menggandeng, meluk, sampe jalan pun sambil meluk. Jarak tinggi mereka juga tak jauh berbeda. Pales memang tidak mempermasalahkan hal ini tapi pandangan orang² terhadap mereka tak enak dipandang. Sedangkan saat Pales tak melihat, Indo dengan tatapan datar, dingin+menusuk menatap mereka dengan maksud mengancam.

Sepanjang perjalanan, Pales hanya diam tersenyum sembari mengelus kepala Indo yang memeluk dan menyandarkan kepalanya ke pundak Pales. Berjalan beriringan seperti ibu-anak menuju kelas.

Pales yang memiliki kepribadian yang lembut dan ramah, pupil berwarna ungu dengan senyuman yang menawan. Rambut panjang se pinggang berwarna hitam. Sudah seperti idaman semua orang.

Sedangkan Indo(sekarang). Memiliki kepribadia yang dingin, tatapan tajam nan menusuk. Surai pendek berwarna merah. Pupil berwarna biru laut yang melambangkan kebencian. Ditambah posisi mereka yang seperti itu, kurang apa lagi biar terlihat seperti ibu-anak?

Dikelas seperti biasa cibiran terdengar dan diabaikan oleh Pales namun indo mengeluarkan aura mengintimidasi yang membuat mereka semua terdiam.

Sembari menunggu guru datang, Indo mengerjakan PR yang kelupaan dengan Pales yang memberikan jawabannya sebagai bantuan. Tepat setelah Indo selesai, guru masuk dan memulai pelajaran.

Tbc(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)

VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang