Chapter 6

7 0 0
                                    

"Jadi, kau sungguhan ingin kembali kesetelan awal, ya, Indo." Ucap Russia selaku orang pertama yang membuka pembicaraan diantara mereka.

Saat ini mereka sedang berada di kantin untuk beristirahat dari pelajaran yang sangat kita benci.

"Hm, tapwi aku tetwp agwk kswar garwa² berubwah selamwa 2 buwan tewakhwir" Ucap Indo sambil mengunyah makanannya dan membuat mereka yang mendengar memasang wajah aneh menatap Indo.

Indo dengan segera menelanmakanannya begitu melihat ekspresi aneh yang diperlihatkan dari teman se-frekuensinya itu.

"Maksudku, sikapku jadi agak kasar gara² berubah 2 bulan. Jadi mau ga mau kalian tolong buat aku membatasi amarahku, ya" Ucap Indo sebelum akhirnya memakan makanannya lagi.

Sebenarnya alasan mereka sebenarnya adalah melihat porsi makan Indo yang seperti porsi makan kuli bangunan abang² Jawa, walau ucapan Indo sebelumnya juga salah satu alasan mereka memasang ekspresi aneh sih.

"Indo, kau belum kenyang makan sebanyak itu? Maksudku, Hey! Makananmu itu hampir setengah meja ini semuanya milikmu, Indo!!" Ucap S.K.

"Hm? Gimana bisa kenyang, nasi aja kagak ada! Ga ada nasi sama dengan ga makan!!" Jawab Indo membanggakan ucapan ibu kandungnya saat ia ga mau makan pake nasi.

"Tapi, Indo. Kau jadi dikira rakus ama orang orang" Ucap Russia yang menatapnya lelah menghadapi orang yang statusnya itu sahabat kecilnya itu.

"Oh, Indo! Kok kau makan banyak pun ga gemuk²? Padahal cewek² lain itu harus diet biar bisa langsing termaksud aku. Tapi kau malah makan banyak bukannya gemuk malah langsing?" Ucap Estonia yang disetujui semua gadis disana kec-Pales karena Pales ijin sedang sakit sejak pulang dari piknik mereka.

"Hm? Ga tau. Aku makan tinggal makan ga peduli gemuk. Toh berat badanku tetep ga bakal naik-turun. Tapi masalahnya ya itu, aku pendek aja udah" Jawab Indo.

Semua nya memutuskan diam sesekali menertawakan Ame yang bergaya mampu memakan seblak lvl.5 punya Indo yang berujung Sme kepedasan dan berlari membeli minum.

"S.K. Kalo laper beli makan sana! Jangan malah gigit tanganku!" Ucap Sang Adik alias N.K. Yang membuat S.K menarik enggan mulutnya dari tangan N.K. Dengan senyuman jahil ia menjilat leher dan daun telinga si adik.

Karena hal itu juga, N.K tak bisa melawan karena itu titik sensitifnya dan otomatis membuat N.K seketika lemas.

Germany yang melihat secara sontak menarik kerah belakang S.K yang membuat si empu cemberut tak terima. Setelah itu juga, Russia yang selaku pacar N.K pun mengamankan sang kekasih dari S.K. N.K hanya bisa menenggelamkan wajahnya di dada bidang Russia.

"Germany awas!!" Teriak Ame yang sontak menarik tangan Germany agar menjauh menghindar dan membuat tarikannya dari kerah S.K terlepas.

Saat akan mengomel, Germany memilih menutup mulutnya kembali saat melihat S.K tergeletak dengan kursi di atas kepalanya.

"Ame, thanks" Ucap Germany ke Ame. Jika Ame telat sedikit saja, mungkin nasib Germany akan sama seperti S.K.

"Germany! You ok?" Tanya Poland yang menghampiri Germany. Berlutut dan mengecek Germany yang hanya tersenyum lembut melihat kekasihnya itu khawatir padanya.

"Tadi itu keren, Ame!" Ucap Monaco. Walau ia gadis yang berusaha bersikap layaknya gadis pada umumnya alias feminim. Hal itu malah membuat Ame pingsan melihat pacarnya berubah. Sejak itu juga Monaco memilih ber penampilan seperti cewek mamakai rok namun terkesan tomboy.

"Of Course! Pacar siapa dulu? Ame si pacar Monaco gitu loh(⁠⌐⁠■⁠-⁠■⁠)" Jawab Ame yang membuat Monaco nge-blush parah. Yang lain tertawa dan mengabaikan S.K yang masih tergeletak.



Tak jauh dari mereka duduk, ada 5 orang yang menatap satu orang alias menatap Indo yang tertawa sampe mukul mukul Sweden disamping nya yang menenggelamkan wajahnya dimeja lantaran tertawa sampe sesek nafas.

"Bang indo kenapa malah milih mereka dibanding kita, ya?" Tanya salah satu dari mereka.

"Ini semua murni salah kalian ber-4" Jawab yang lain.

"Jangan seolah² kau ga pernah main tangan ke Bang Indo, Singapure!!" Jawab orang yang lain.

"Terserah kalian. Toh aku memang ga pernah main tangan" Ucap Singa yang acuh tak acuh.

"Sudahlah Bang Thai. Jangan emosi terus" Ucap yang lain menenangkan.

"Tapi, Phil-..."

"Sudahlah Bang Thai. Jangan terbawa emosi dan membuat keributan" ucap yang lain sambil menatap Thai yang tak lain adalah Philiphina.

"Ucapan MalPhil lebih baik kau simpan. Marah² bukan solusi" Ucap Singa yang kembali memakan makanannya sambil bermain ponsel.



"Oh iya. Itu kursi terbang dari mana mendarat mulus di kepala S.K?"




Sedangkan ditengah kantin, terdapat 8 orang yang menatap tak suka ke Indo and the geng.

"Jadi, Israel. Apa rencanamu?" Tanya Vanuatu.

"Dah muak loh aku ama di Indo itu. Kalo saat itu dia ga memotong rambutnya sendiri, sudah ku pastikan dia sudah mati!" Ucap Salomon.

"Sabar loh! Kau pikir dengan Circle sebanyak itu mudah dihancurkan, hah?!" Ucap Israel alias ketua disana.

"Tinggal fitnah atau sebarin rumor rumor aja udah!" Ucap Tonga yang kesal menatap Indo.

"Kalo bisa sudah kulakukan Lagi!!" Ucap Israel.

"Aku punya saran!" Saint Vincent alias Grinadines yang sedari tadi diam akhirnya ankat suara.

"Saran apa?" Tanya Nauru yang penasaran mewakili pertanyaan semuanya.

"Sebenarnya ini ide lama milik Tuvalu sih. Jadi saranku itu adalah..."



Kita buat yang paling lemah diantara mereka tersiksa!"



"Tidak akan kubiarkan kalian melakukan itu pada temanku, kalian bedeb*h si*l*n!"






Tbc(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang