Disinilah keadaan Indonesia saat ini. Ia sedang membully seseorang yang tentu kita kenal karena berada disebelah negara kita, Malaysia dan Philippines. Bukan salahnya melakukan itu, ia sedang sangat emosi karena masalalunya dan anehnya ia juga sedang mens. Double sudah rasanya. Marah, kesal, pingin bunuh, dll. Rasanya pingin gecek orang jadi ya, ia memutuskan membully MalPhil.
Ia juga sudah membuat geng yang bernama "Figurn" yang diketuai oleh Indonesia. Wakilnya Palestine, dengan sisanya sebagai anggota.
Salahsatu anggota Indo pun memukul Malay tepat diwajahnya. Ia memiliki surai hijau dangan penutup mata, ber name tag "Portugal". Disebelahnya ada gadis bersurai kuning dan sama memakai penutup mata, Spain.
Disaat senang senangnya, bel masuk berbunyi yang membuat mereka semua menghela nafas kecewa, ada juga yang bergumam tak terima.
"Hey, bagaimana jika kita puaskan sekarang? Aku dan Monaco bahkan belum mendapat giliran." Ucap Gadis bersurai putih dengan pupil berwarna merah darah.
"Kita lanjutkan nanti lagi, Poland. Kita lanjut pulang sekolah. Sekalian menghilangkan setres^^" Ucap Pales yang membuat mereka semua terdiam. Indonesia hanya mengangguk setuju walau sebenarnya ia juga belum puas. Melihat ketua mereka yang setuju membuat mereka mau tak mau harus menurut.
"Jangan pikir kalian sudah lolos, Malaysia, philiphina". Ucap snag ketua sebelum pergi diikuti oleh semua anggota. Meninggalkan MalPhil yang membeku.
•
•
•
•
•
•
•
Disini tempat Indo sekarang. Menatap kertas didepannya yang penuh akan rumus membuat otaknya terasa mau meledak. Murid terpintar dipisah kan ruang ujiannya, salahsatu murid terpintar itu Palestine. Jadi ia tak bisa menyontek.Pengawas ruangan Indo saat ini itu tak lain ayah anggkatnya sendiri alias ASEAN. Asean yang melihat anaknya(?) merasa sangat iba. Ia sengaja berjalan melewati meja Indo dan menjatuhkan kertas entah secara sengaja atau tidak sengaja dibawah meja Indo. Melihat kertas itu, Indo mengambilnya dan betapa terkejutnya dia melihat kertas yang ternyata adalah jawaban semua jawaban. Dengan segera ia menyalin jawaban itu. Setelahnya ia menjatuhkan kertas itu ke bawah meja didepannya.
Ia segera membuka bukunya dan mulai menggambar. Jika boleh jujur, ia selama itu merasa sangat gatal ingin menggambar. Walau sikap dan sifatnya berubah, hobi dan kebiasaannya hampir tak berubah.
"Pst..Indo." Panggil orang dibelakangnya, Jamaika, salahsatu anggota Indo. Indo menoleh dan langsung melihat ekspresi Jamaika yang nyengir. Paham akan maksudnya, Indo memberikan lembar jawabnya ke Jamaika yang dihadiahi tatapan senang dari temannya itu. Toh ia juga nyontek, ga papa lah, kira² itulah isi pikiran Indo.
•
•
•
•
•
•Waktu ujian sudah selesai. Semua jawaban dikumpulkan. Tak lama terdengar suara gadis yang bicara.
"India, itu kertas apa dibawahmu?" Tanya gadis itu, Estonia, salahsatu anggota geng Indo juga. India pun mengambil kertas itu. Pemuda yang juga salahsatu anggota Indo yang penasaran pun menatap kertas itu.
"India..kau nyontek?" Ucapan pamuda a.k.a Hungary membuat mereka heboh. Bisik² mulai terdengar. India memang menyontek tapi kertas itu bukan miliknya.
"Cukup!! India, kau akan menjalani remidial minggu depan. Sekarang kalian sudah boleh pulang!" Ucapan tegas dari Asean membuat mereka diam dan mulai keluar ruangan termaksud Indonesia and the gang.
Dapat mereka lihat, Palstine yang berdiri menunggu, tersenyum kerah mereka. Senyuman biasa yang dapat meluluhkan orang² dan menyembunyukan apa yang sedang ia rasakan dari orang lain.
Mereka pun berjalan pulang. Mood mereka mengatakan jika mereka ingin jalan² mengingat ini adalah hari terakhir ujian. Namun mereka menahannya jika ternyata ketua mereka hanya ingin dirumah maka mereka akan lulang dan menunda jalan²-
"Ayo jalan²." 3 kata dari Indonesia membuat mereka semua bersorak kegirangan.
"Ayo pulang terlebih dahulu. Aku ingin berenang". Sambung Indo yang membuat mereka semakin bersemangat dan menuruti perintahnya. Mereka akan bertemu nanti di taman dekat sekolah.
•
•
•
•
•
•
Sesampainya Indo dirumah, ia segera mempersiapkan semuanya. Mereka juga berencana menginap disalahsatu villa milik Monaco. Indo tak perlu izin ke Asean. Toh ga ada gunya. Ia sudah tidak menganggap Asean ayah angkatnya lagi. Ia segera mandi dan pergi ke taman."Kau ingin kemana?" Tanya salah satu adik angkatnya, Singapure yang menatap kearah Indo yang diabaikan dengan cara langsung pergi menggunakan Motornya. Ia tidak ingin membuat suasana hatinya kacau dan membuat teman²nya kerepotan.
•
•
•
•
•
Seperti biasa, Palestine pasti datang pertama. Sembari menunggu yang lain, mereka membahas apa yang akan mereka lakukan nanti. Semuanya sudah siap dan berkumpul.Mereka berjalan- maksudnya naik motor menuju salah satu taman. Seperti yang Pales duga, mereka semua saking senangnya ga sempat makan siang. Demikianlah mareka makan terlebih dahulu sambil
bercerita dan tertawa bersama.Bagaimana Pales bisa tau? Karena Pales sudah terbiasa dengan kelakuan mereka. Walau baru berkumpul 3 hari yang lalu, tapi adaptasi Pales ga bisa diragukan. Dengan kepekaan Pales, ia mambuatkan makanan dalam jumlah banyak.
Gimana bisa bawanya? Oh tentu pakai sihir kantong dimensi. Masa iya diambangin di udara, kan ga mungkin.
Setelah mereka makan, mereka pun berangkan ke pantai. Sampai dipantai, mereka pun dengan hati senang menatap pamandangan disana. Dengan lantang Indo berkata dan disusul sorakan balasan dari para anggota yang lain.
"Sekarang..
.......Saatnya liburan!!"
•
•
•
•
•
•
•
Tbc( ╹▽╹ )
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain
FantasyIndonesia, Gadis bersurai merah dengan mata yang langka. Ia merasa sangat lelah hingga tanpa sadar membuat mereka alias keluarganya iyu sadar dan menyesal dengan perilakunya. Kelanjutan? Baca selengkapnya..