“Jen, lo pulang ngampus ada kegiatan lagi gak?” Tanya Nadira pada Jena, mereka kini sedang berada di mobil Nadira.
“Gak ada, kenapa?”
“Lo temenin gue di rumah, ya.”
“Lah, bokap lo ke mana?”
“Papa gue malam ini ada meeting, jadi gak bisa pulang, lo temenin gue semalam aja. Please mau ya, jen?” bujuk Nadira supaya Jena mau.
“Lo sewa lc aja, bisa tuh nginep di rumah lo.”
“Ya ampun Jena, gue serius. Gue takut kalo di rumah sendiri.”
“dira, dira... Rumah segede gaban, papa lo orang kaya. Masa gak ada pembantu yang bisa temenin di rumah”
“Gak tau tuh, gue juga sering kesepian kalo di rumah sendirian. Mau ya, jen? “ Lagi dan lagi, Nadira membujuk Jena.
Jena berpikir sejenak untuk mempertimbangkan keputusan nya. “Yaudah, deh. Hitung-hitung amal ibadah. Tapi ada syarat nya...” ucap Jena.
“Apa?” Nadira sudah merasa tidak enak, pasti syarat yang Jena maksud akan merugikan bagi dirinya.
“Utang gue sama lo lunas, ya?”
“karna gue udah temenin lo malam ini, gimana?” Sambung Jena.
“Ck, Yaudah, iya” balas Nadira dengan pasrah.
Pov Aron
Kegiatan di kantor hari ini tidak begitu rumit, dan meeting yang akan di adakan malam ini pun tidak jadi. Sebab karena itu, Aron merasa dirinya harus pulang, putri nya mungkin merasa takut jika di tinggal sendirian di rumah yang cukup besar. Saat Aron masuk ke dalam mobil, niat nya ingin memberi tahu sang putri tercinta nya, jika dirinya tidak jadi mengadakan meeting, namun notifikasi di dalam handphone nya mendahului Aron.
Nadira
Pa, Jena di rumah, nemenin dira
Papa malam ini meeting, kan?
Jadi gak usah kawatir, dira udah ada yang nemenin
Semangat kerja nya, papa ❤😘
“Baru aja mau kasih tau gak jadi meeting”
Aron melihat jam di handphone nya, Nadira memberi pesan pukul 20:15 dan sekarang sudah menunjukkan pukul 22:35, mungkin Nadira sudah tertidur. Dirinya tidak langsung pulang ke rumah, tetapi mampir ke suatu tempat dulu karena sudah lama dia tidak menginjakkan kaki nya di tempat itu.
Pov Jena
“astaga, dira udah tidur aja” Jena melirik Nadira yang berada di samping nya, rencana mereka malam ini akan menonton drama Korea, tetapi baru dia episode saja, Nadira sudah tertidur pulas.
“Ini mah gue yang maraton sendiri” gumam Jena menutup laptop milik Nadira.
Ting
Satu notifikasi masuk ke handphone Jena, mata Jena yang sudah merasa perih ingin tidur, dengan menyipitkan mata nya, Jena melihat siapa yang mengirim nya pesan tengah malam begini.
Om Papa
Tolong buka pintu depan
“Loh anjir, pulang?” Kaget Jena melihat siapa yang mengirim nya pesan. “Katanya, ada meeting.”
Jena melirik pada Nadira, tubuh nya sedikit di geser dan mendekati Nadira yang telah tertidur pulas.
“Dir, dira...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Duda [on going]
RomanceBukan cerita tentang percintaan yang di paksa oleh orang tua, tetapi cinta berawal dari permintaan sang anak dari seorang Duda bernama Aron Aldebaran. kisah cinta yang tidak pernah Jena bayangkan, membawa nya masuk terjebak di pelabuhan Duda yang s...