Radio #5

538 71 2
                                    

Annabeth's Pov.

Hari ini aku akan ke apartmen baru ku, aku di antar Niall, sedangkan Kimmy bersama Harry.

"Sampai!" Seru Niall.

"A-"

Cup.

Belum mengucapkan selamat tinggal, dia langsung mencium pipi ku kemudian meninggalkan ku.

Aku langsung masuk ke gedung apertmen.

Sampai di apartmen ku, aku pun membuka nya dan menyalakan lampu nya.

Indah sekali, aku berani bersumpah!

Sedang memandangi ruangan ini, tiba tiba ringtone Ponsel ku berbunyi.

"Ya, Kim?"

"Kau dimana?"

"Aku sudah di apartement"

"Kata Niall dan Harry kita beda kamar"

"Oh,begitu. Baiklah, bye, aku ingin member--"

"Tak usah di bereskan. Katanya lima belas menit lagi ada pegawai apartement yang membereskan pakaian nya. Kata mereka kita cukup beristirahat dan jalan jalan saja, besok baru kita ke Modest, eh, maksud ku kau, kalau aku akan mencari pekerjaan"

"Oh begitu, baiklah, bye, see ya"

Aku pun menutup telefon nya kemudian menaruh koper ku di sudut ruangan, kemudian naik ke lantai dua.

"Lelahnya..."

Baru beberapa detik aku merebahkan diri, ringtone Ponsel ku berbunyi lagi.

"Ya?"

"Hei, Ann. Bagaimana disana?"

"Kau mengganggu waktu istirahat ku, Ni"

"Oh, sorry, hehe. Aku hanya memastikan kau baik baik saja. Dan, hm, sore ini aku akan menjemput mu, sekitar pukul lima"

"Ya ya, bagaimana dengan pakaian? Casual? Formal?"

"Casual saja. Okay, bye, love ya"

Aku pun mematikan telefon nya kemudian mengingat sesuatu.

Love ya?

⚮⚮

"So? Kita akan kemana?" Tanya ku.

"Kita akan ke Mall, untuk membeli baju mu. Karena ku lihat baju mu hanya sedikit, benar?"

"Yeah, true"

Di perjalanan, aku menyalakan album Four dari One direction.

"Kau paling suka lagu apa di album Four?" Tanya Niall sambil memakan chips nya,karena sedang waktunya berhenti.

"Semua nya, tapi untuk lebih identik, aku suka Illusion, aku paling suka di bagian mu" Jawab ku dengan wajah memerah.

"Aww" Niall mencubit pipi ku.

"Niall, tangan mu kan habis di gunakan untuk makan chips!"

"Oops,sorry,babe" Niall tersenyum lebar kemudian mengelapkan bumbu chipsnya di tisu basah.

Kita pun memulai perjalanan lagi.

"Tell me why you love One direction" Kata Niall sambil menjalankan Mobil nya.

"Better than words" Jawab ku sambil menaikan bahu.

"You drive me crazy,someone like you,always be my baby. Best i ever had, hips don't lie, you make me wanna tsss" Balas nya sambil tertawa.

Astaga,bisakah aku pingsan sekarang juga? Ya tuhan!

"Niall, stop it!" Aku mencubit pinggang nya.

"Oh, kau mencubit pinggang ku,huh? Kau mau aku melepaskan sabuk --atau biasanya kita bilang nya gesper-- ku?" Tanya nya sambil tersenyum menggoda.

"Niall, kau sedang mengemudi! Perhatikan lah jalan nya" Aku mengerucutkan bibir ku.

"Oh, jadi kalau tidak di Mobil kau mau?" Godanya lagi.

"Akhirnya, kita sampai, woohoo!" Aku mengalihkan pembicaraan, Niall pun tertawa.

"Dasar!" Niall menjitak ku kemudian tertawa.

Setelah Niall memarkirkan Mobil nya, kita pun turun dan masuk ke dalam Mall.

"Niall Horan? Can we take a picture?" Tanya seorang directioners.

"Sure" Jawab Niall.

Aku memandang mereka sambil tersenyum.

Setelah directioners itu pergi, Niall pun mendekati ku.

"Kau ingin berfoto dengan ku, hm?" Kata Niall sambil merangkul ku.

"Kau terlalu percaya diri"

"Kau cemburu?" Tanya Niall.

"No, i'm not"

"Benarkah?" Tanya Niall lagi.

"Ih, apa aku perlu tertawa sekencang kencang nya sampai directioners yang berada disini tau kalau kau ada disini?"

"Sudah kuduga kau marah, jangan marah marah nanti cantik nya hilang" Katanya sambil memeluk ku dan mencium puncak kepala ku.

Stuck. Frozen. Blushing. Shy. Shocked.

Aku tak kau aku harus apa lagi, perasaan ku campur aduk.

"Sudah sudah, ayo kita mencari pakaian, kau tak mau tampil jelek di depan Simon bukan?" Katanya sambil mengacak acak rambut ku.

"Jadi sekarang aku jelek?"

"Iya" Jawabnya.

"Ih kau ini. Jangan marah, aduh. Jika kau tak ingin tersenyum aku akan mencium mu, aku hanya bercanda" Ancam nya.

Aku menatap mata nya kemudian berkata.

"Uh, Niall, aku ingin ke kamar mandi, bye!"

Aku berlari, tapi, tangan ku di tarik nya kemudian dia mencium ku. Tepat di bibir. Astaga, bayangkan kalian seorang directioners di cium oleh seorang Niall Horan padahal kalian baru saja bertemu dengan nya.

"Jangan marah lagi, dong. Nanti cantik nya hilang" Kata nya seusai mencium bibir ku.

Aku tak bisa berkata apa apa lagi. Aku benar benar shock.

⚮⚮

Setelah berbelanja, Niall langsung mengantar ku pulang ke apartement.

"Best day ever"

⚮⚮

HAPPY EID MUBARAK!

-jodohnya Niall

radio (ft. niall horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang