Radio #1

831 98 14
                                    

Annabeth's Pov.

@AnnabethOfficial : One direction - No Control. Please?
@AnnabethOfficial : No Control nya One direction, please?
@AnnabethOfficial : No Control One direction, i can kill u if u not play that.

@british_radiopublic : Whoo, i'm scared, gurl. Okay okay, i play that soon, be surprise!

@AnnabethOfficial : Tell me the schedule

@british_radiopublic : I never tell u. Just keep listening British Radio Public,gurl:)

@AnnabethOfficial : *rolledeyes

Kling! Kling!

Finally, ada pelanggan.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?"

"Satu meja berisikan delapan orang" Katanya sambil menatap ku.

Matanya biru samudra. Sangat indah. Tapi ingat, Niall menunggu mu.

"Ma-mari ku tunjukan"

Aku pun menunjukan meja nya. Kemudian dia memilih milih makanan.

"Spaghetty delapan,ice tea empat dan lemon tea empat"

Aku pun mencatat apa yang dia pesan, kemudian berjalan ke dapur untuk memberi kertas pesanan.

Aku bekerja di restoran kecil pinggir jalan besar kota Sunderland, Inggris.

Hanya sebuah harapan aku menjadi pasangan Niall Horan. Uang ku hanya beberapa ratus poundsterling, dan aku tinggal di apartement kumuh di pinggiran kota Sunderland.

Yah, bagaimana lagi. Aku hanya dapat berdo'a untuk menjadi pasangan seorang Niall Horan.

"Phew. Untuk apa penyamaran ini. Louis gila" Aku melihat pelanggan tadi melepas topi nya.

Astaga, Itu Niall Horan!

Kling! Kling!

"Akhirnya kau datang juga, bocah bocah" Kata Niall sambil memandangi Louis dan yang lain nya kesal.

"Niall, apa yang kau lakukan? Pakai topi mu!" Gertak Louis

"Hei hei, jangan seperti itu. Lagi pula restoran ini sepi" Aku berlari mendekati mereka.

"Hei, kau directioners?" Tanya Louis,aku mengangguk.

"Kau ingin foto?" Tanya Louis lagi.

"Tentu saja!"

"Hei! Bangun!" Teriak seseorang,entah dari mana.

"Niall, aku takut!" Aku memeluk Niall, dia tembus!

"Hei, kau mengigau saja!"

"Lou-- byur!"

Ada air yang membasahi tubuh ku.

"Dimana Louis? Niall? Zayn? Harry? Liam?" Tanya ku sambil memandangi sekitar kamar ku.

"Kau mengigau, huh? Bangun! Sepuluh menit lagi restoran di buka dan kau masih tiduran di kamar kumuh ini!" Kimmy --teman se apartement ku-- menunjuk jam.

Aku menutup mulut ku dan berlari ke kamar mandi.

Setelah menghabiskan setengah jam,aku pun langsung berlari ke restoran, tempat kerja ku.

"Lagi lagi kau telat, Anna!" Laki laki bertubuh agak gempal memarahi ku,dia atasan ku.

"Maafkan aku, tuan"

"Gaji satu bulan mu ku potong lima puluh persen!" Katanya sambil mengesap rokok nya.

"Ba-baik, tuan"

"Kalau begitu masuk!" Dia pun meninggalkan ku, aku kesal, aku sedih. Aku bisa mati kalau aku di perlakukan seperti ini terus.

Lama lama aku tak di beri gaji.

Kling! Kling!

"Ya, ada yang bisa saya bantu?"

"Satu meja berisikan delapan orang" Katanya sambil menatap ku.

Dèjá vu?

⚮⚮

give me vomment. Please?:(

Thank u :)

-jodohnya niall

radio (ft. niall horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang