09/08/2014
Di tengah hiruk-pikuk dunia, Dua anak kecil dengan bajunya yang lusuh berjalan di trotoar dengan karung besar yang di pegang salah satu anak lelaki itu. Peluh di keningnya mengucur, karena cuaca siang ini sangat panas.
Anak kecil dengan usia yang terpaut dua tahun itu harus mencari uang dengan hasil keringat nya sendiri.
"Abang," panggil salah satu dari mereka, yang berusia 5 tahun. Ia bernama kalleo Azegra
"Iya dek?" Anak kecil yang tadi di panggil Abang pun menyahut. Ia bernama Zayyan agluenza
"Leo laper.." ucap Leo dengan memegang perutnya, kepala nya menunduk. Dua anak kecil itu belum makan nasi sejak kemarin, karena uang yang mereka punya tidak cukup untuk membeli nasi.
Zayyan tampak kebingungan, ia lalu merogoh saku celana nya. Dan ternyata ada beberapa uang receh yang jumlah nya 3.000 rupiah.
"Leo tunggu sini ya? Abang mau beli roti dulu di warung dekat sini." Ujar Zayyan dan di angguki oleh Leo.
Setelah dapat persetujuan dari adiknya Zayyan segera beranjak dari tempatnya untuk menuju kearah warung di sebrang jalan. Setelah kepergian Zayyan mobil hitam berhenti di dekat Leo.
Seorang pria dengan badan kekar dengan balutan jas formal melekat di badannya. Pria itu berjalan keluar dari mobil, mendekat kearah Leo.
"Hai adik ganteng," sapa pria itu kepada Leo.
"Om siapa?" Tanya Leo.
"Jangan takut, om cuma mau main mobil-mobilan sama kamu." Ujar pria itu.
Leo yang mendengar itu pun tampak gembira karena selama ini ia tidak pernah main mobil-mobilan, raut wajah nya terlihat antusias.
"Mobil-mobilan?!" Tanya Leo dengan antusias.
"Iya mobil-mobilan. Kamu mau kan main sama om?" Tanya pria itu.
"MAU-MAUU!!"
"Yaudah kamu ikut om ke rumah ya, di sana banyakkk mainan. Ada mobil remote, robot dan banyak lagi." Ujar pria itu membuat Leo mengangguk dengan semangat.
Leo dan pria itu berjalan kearah mobil berwarna hitam, setelah itu mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Karna kelewat bahagia Laut sampai melupakan Zayyan yang sedang membelikan nya makanan.
****
Setelah membeli makanan, Zayyan menghampiri tempat yang tadi ia meninggalkan Leo.
Raut wajahnya berubah menjadi cemas, saat ia tak melihat keberadaan adiknya. Jantungnya berdegup kencang, tetapi ia berusaha untuk terlihat tenang.
Ia menghampiri bapak-bapak yang berada di sekitar tempat itu, dan menanyakan.
"Pak, saya mau nanya, tadi bapak liat ada anak kecil di sini nggak?" Tanya Zayyan dengan raut cemas.
"Liat dek, memangnya kenapa?" Tanya bapak itu.
"Dia adik saya pak, terus bapak liat nya di kemana?" Tanya Zayyan.
"Serius dia adik kamu?! Tadi dia di bawa sama orang naik mobil, saya kira itu saudara dia." Jelas bapak itu.
"Kita ga punya saudara pak.." ujar Zayyan dengan suara yang gemetar.
"Berarti di culik dong?!" Ujar bapak itu
"Pak, terus saya harus apa.." Mata indah zayyan berkaca-kaca.
"Maaf ya dek, saya ga tau kalau itu penculikan.." ujar bapak itu merasa bersalah.
Sementara Zayyan sudah tak kuasa menahan tangis nya, ia tidak rela jika harus kehilangan adik nya untuk selamanya. Ia harus melihat pertumbuhan adiknya, mereka harus sukses bersama.

YOU ARE READING
Takdir Yang Tertulis
General FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA❗❗ Dulunya, dua orang Kaka beradik saling menumpu satu sama lain. Dulunya, mereka saling menguatkan satu sama lain. Tetapi, itu dulu. Semenjak penculikan itu mereka terpisah. Tidak ada lagi kaka beradik yang selalu bersama...