"Sedang apa kau lakukan haru?"tanya Andras dengan berjalan mendekat ke haru dan berdiri disampingnya. Haru pun menoleh.
"Aku merasa ada yang mengawasi kita."jawab haru pada Andras yang menatapnya lembut. Tatapan lembut dari Andras tidak pernah berubah sama sekali padanya selama lima tahun ini, walau ia marah,kesal,dan sinis maupun tatapan Andras tatapan sama.
Andras pun memegang tangan haru lembut dan menatap mata biru laut yang selalu menenggelamkan diri nya dalam pesona mata itu. Dingin,namun lembut itulah yang mendeskripsikan mata haru. Wajah cantik, tatapannya dan kekuatannya membuat Andras selalu terpesona pada haru.
"Ayo,kita mungkin sudah ketinggalan jauh."ucap Andras dengan berjalan sambil menggandeng tangan haru. Haru pun tersenyum sembari mengikut langkah Andreas.
"Rasanya masih sama seperti dulu."gumam haru pelan dengan menatap tangannya.
Andras pun mempercepat langkahnya saat melihat teman-temannya di depan sana. Haru pun segera mengikut langkah Andras yang di percepat dengan senyuman,namun senyuman itu menghilang saat mereka tiba di tempat Kevin,Alice,dan Eza berada.
"Kalian darimana saja sih? Kami menunggu kalian berdua loh."ucap Alice kesal saat Andras tiba bersama haru. Kevin pun mengepalkan tangannya saat melihat Andras menggandeng tangan haru, ia pun mengalihkan pandangannya.
Eza yang berada di samping Kevin pun menoleh padanya dan melihat otot di leher Kevin yang menandakan dia tengah marah."Maaf ya, tadi haru buang air kecil."ucap Andras membuat haru melepaskan gandengan tangan lalu memukul tangan Andreas keras.
Plakkk
"Akhhh....sakit haru."ucap Andras dengan mengelus tangannya yang di pukul haru.
"Aku tidak buang air kecil, aku tadi sedang memeriksa sungai tadi yang sedikit aneh."sahut haru tak mempedulikan Andras yang kesakitan.
"Kenapa kau harus memeriksa nya?"tanya Eza.
"Karena aku ingin saja."jawab haru santai bersamaan dengan itu seorang peri datang. Mereka berlima pun menatap kedatangan peri itu. Peri dengan sayap orange,rambut orange,dan gaun berwarna orange.
"Apa kalian siap dengan teka-teki yang kedua?"tanya peri itu pada mereka berlima.
"Kami siap."
"Lalu siapa yang akan menjawab teka-teki kedua ini?"tanya peri itu lagi dengan menatap mereka satu persatu. Alice pun mengangkat tangan sambil berjalan maju. Peri itu pun menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, teka-teki nya adalah didasar lautan biru yang tak terhingga, tersembunyi sebuah gua kristal yang memancarkan cahaya tanpa sumber. Siapapun yang masuk ke dalamnya akan kehilangan kemampuan berbicara, namun dapat memahami segala bahasa di dunia. Apa yang ada di dalam gua itu?.
"tanya peri itu membuat Alice sekitar berpikir keras. Begitu juga dengan mereka bertiga,kecuali haru yang sudah menebak-nebak jawaban dari teka-teki itu.
"Di gua kristal memancarkan cahaya tanpa sumber? Seseorang akan kehilangan kemampuan berbicara nya,namun dapat memahami segala bahasa, jawabannya antara kebijaksanaan dan pengetahuan." Batin Alice dengan mempertimbangkan jawabannya antara kebijaksanaan dan pengetahuan.
"Jawabannya adalah kebijaksanaan."jawab Alice tegas membuat peri itu bertepuk tangan dengan antusias begitu juga haru.
"Selamat jawaban mu benar. Silahkan ikuti cahaya cahaya itu, cahaya itu akan menuntut mu ke teka-teki berikut nya."ucap peri itu lalu menghilang.
"Haru,aku berhasil."ucap Alice dengan berjalan ke haru.
"Waahhh, selamat ya."balas haru senang.
"Bagaimana bisa kau menjawabnya begitu cepat?"tanya Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
this is the path I chose S2
AdventureSelama lima tahun terakhir, Haru telah berpetualang bersama Kevin, Alice, Eza, dan Andreas, melalui perjalanan yang penuh dengan keajaiban, bahaya, dan ikatan persahabatan yang semakin erat. Awalnya, Haru merasa kebingungan dengan pesan samar yang d...