teka-teki keempat

31 6 0
                                    


"Ayo pergi ke tempat selanjutnya."ucap Kevin lalu berjalan duluan di susul oleh Eza,alice,seyla,dan Andras Serta haru di belakang. Haru menatap bola sihirnya lekat dan seketika bola sihir itu menunjukkan gambaran tentang iblis Liza. Andras yang berada di samping haru tentu melihat itu.

"Kenapa bola sihir mu menampilkan iblis Liza yang kau bunuh beberapa saat lalu?"tanya Andras membuat haru menoleh padanya sebentar lalu kembali menatap bola sihir.

"Karena aku masih penasaran dengan identitas sebenarnya iblis Liza."jawab haru. Hal itu membuat Andras mengerutkan keningnya sambil menatap haru.

"Apa yang membuatmu penasaran,haru?"tanya Andras.

"Sebenarnya iblis Liza merupakan iblis yang baru. Iblis yang baru saja di buat oleh Raja iblis untuk memusnahkan umat manusia secara diam-diam,namun itu masih anggapan ku."jawab haru.

"Berarti itu masih belum bisa di buktikan kebenaran?"

"Iya."

Mereka terdiam dengan pikiran kemana-mana. Haru memikirkan tentang iblis Liza, Andras memikirkan kebenaran itu. Beberapa kemudian mereka telah sampai di taman lagi,namun taman kali ini memiliki warna yang semuanya hitam dengan sedikit warna ungu di bunga yang mekar dan juga terdapat sebuah patung seorang wanita di tengah-tengah taman tersebut.

 Beberapa kemudian mereka telah sampai di taman lagi,namun taman kali ini memiliki warna yang semuanya hitam dengan sedikit warna ungu di bunga yang mekar dan juga terdapat sebuah patung seorang wanita di tengah-tengah taman tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa ini tempat teka-teki keempat berada?"tanya Kevin pada haru dengan menatapnya. Haru menatap sekeliling dan tersenyum miring.

"Benar ini tempatnya,jadi segeralah mulai teka-teki."ucap haru dengan menatap patung wanita itu. Dari balik patung itu sebuah cahaya muncul lalu berubah menjadi peri dengan sayap warna hitam,gaun hitam, rambut pun berwarna hitam.

"Jadi siapa yang akan menjawab teka-teki keempat ini?"tanya peri itu dingin dengan menatap mereka satu persatu tajam. Alice merasakan sihir kegelapan dari peri itu, ia pun menoleh pada haru yang kebetulan menatap nya.

"Itu benar."ucap haru tanpa menunggu pertanyaan Alice. Andras pun mengangkat tangan nya sembari berjalan maju dan berhenti di hadapan peri tersebut.

"Langsung saja teka-teki nya adalah aku adalah entitas yang tak bernyawa, namun hidup lebih lama dari siapa pun di dunia fana. Aku bukan sihir, meski penyihir sering menggunakan ku untuk mencapai ambisi mereka. Mereka yang mencari ku akan menemukan kehidupan abadi, tapi mereka juga kehilangan diri mereka sendiri. Aku terlihat oleh semua, namun dirasakan hanya oleh mereka yang terpilih. Siapakah aku?"

Andras berpikir dengan keras ia tau jawabannya,namun ia ragu bahwa benda itu adalah jawaban dari teka-teki yang di lontarkan oleh peri itu sebab benda itu merupakan benda yang sangat kuno dan legendaris yang sangat jarang penyihir temuin ataupun jumpai, hanya beberapa penyihir saja yang bisa menjumpai benda itu.

Andras pun menoleh ke belakang tepatnya pada haru yang menatapnya mantap lalu menganggukkan kepalanya sembari tersenyum miring. Ia pun menoleh pada peri itu.

"Jika entitas tak bernyawa hidup lebih lama dari siapapun di dunia fana,jika bukan sihir, dan merupakan kehidupan abadi itu sendiri, maka.... jawabannya adalah cermin kehidupan abadi."ucap Andras membuat mereka tersenyum senang saat Andras menjawab teka-teki tersebut,namun senyum itu perlahan luntur melihat reaksi peri itu masih datar.

"Selamat jawaban mu benar. Silahkan ikuti cahaya cahaya hitam itu."ucap peri itu lalu pergi. Andras pun menoleh pada teman-temannya dengan senyum hangat nya dan dibalas senyuman oleh mereka. Kevin pun berjalan maju lalu merangkul pundak Andras.

"Selamat Andras, setelah ini aku akan menjawab teka-teki kelima."ucap Kevin hangat pada Andras.

"Semoga jawaban mu benar."balas Andras membalas rangkulan Kevin lalu mereka berdua berjalan mengikuti cahaya hitam itu. Alice,Eza,seyla,dan haru pun hanya menggelengkan kepalanya lalu mengikuti langkah mereka.

Andras dan Kevin tau bahwa persahabatan mereka tidak mungkin bisa hilang begitu saja yang sudah bertahan lima tahun ini, karena cinta. Mereka berdua akan mengungkapkan rasa mereka pada haru setelah keluar dari hutan ilusi dan siapa yang di pilih haru mereka harus tegar. Entah itu Kevin ataupun Andras mereka berdua harus siap.

"Haru?"panggil Alice.

"Ada apa?"balas haru dengan menoleh pada Alice. Alice dan haru berada di belakang selya dan Eza yang berarti haru dan Alice berada pada barisan paling belakang.

"Apa itu cermin kehidupan abadi?"tanya Alice membuat haru terkejut dengan pertanyaan Alice. Ia tidak sangka Alice tidak mengetahui cermin kehidupan abadi.

"Kau tidak tau?"Alice menggelengkan kepala polos, hal itu membuat haru menghela napas panjang lalu melihat ke depan.

"Cermin kehidupan abadi adalah artefak legendaris dalam dunia sihir yang diyakini dapat menunjukkan rahasia keabadian kepada mereka yang terpilih. Namun, siapa pun yang melihat ke dalamnya dan menginginkan kehidupan abadi akan melihat dirinya menghilang seiring waktu, meninggalkan hanya bayangannya di dalam cermin. Cermin kehidupan abadi sangat berbahaya bagi seorang penyihir yang memiliki niat jahat,walau hanya menginginkan kehidupan abadi."Alice pun menatap mata biru laut haru yang indah yang seakan-akan bersinar di bawah sinar matahari.

"Bagi siapapun yang menemukan cermin kehidupan mereka dapat tiga permintaan yang akan di kabulkan,namun jika meminta kehidupan abadi maka cermin itu akan membunuh mereka dan memenjarakan jiwa mereka. Dari situ lah para penyihir berhenti mencari cermin kehidupan abadi."jelas haru membuat Alice mengerti tentang cermin kehidupan abadi.

"Lalu bagaimana mengeluarkan jiwa yang terperangkap di dalam cermin itu,haru?"tanya seyla yang kebetulan mendengar haru dan Alice membicarakan tentang cermin kehidupan abadi. Haru pun menatap seyla.

"Untuk membebaskan jiwa yang terperangkap harus ada pengorbanan yang sukarela menggantikan jiwa tersebut."jawab haru santai.

"Dimana keberadaan cermin kehidupan abadi?"tanya Eza yang penasaran dengan letak cermin kehidupan abadi. Haru pun memunculkan bola sihir nya dan bola sihir itu memperlihatkan rumah terbengkalai di tengah-tengah hutan dan itu hanya haru yang bisa melihat nya.

"Di rumah yang berada di tengah hutan."jawab haru.

"Hutan mana?"tanya seyla.

"Hutan yang di huni oleh dark elf."jawab haru lalu menghilangkan bola sihirnya dan menatap ke depan.

"Hutan hellian."ucap Eza membuat Alice,seyla,dan haru menatapnya. Eza pun tau bahwa mereka bertiga akan menatapnya jika ia menyebut nama hutan itu dan ia santai saja.

"Darimana kau tau?"tanya haru curiga pada Eza.

"Haahhhh....kau sendiri yang bilang pada ku bahwa kau pernah tinggal di sana selama lima ratus tahun, apa kau lupa?"tanya balik Eza kesal. Eza kesal dengan kebiasaan haru yang melupakan hal-hal yang pernah ia bicarakan.

"Oh ya aku lupa maaf." Mereka pun menghela napas berat mendengar itu. Setelah itupun mereka mendengarkan cerita seyla tentang kehidupan nya.

"Kita.....

To be continued

this is the path I chose S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang