Chapter IX

811 160 10
                                    

Disclaimer

Cerita ini di buat atas dasar fiksi semata, dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun
_________________________________________

Hepy Reading guys

Setibanya Freyan dan Christy di sekolah mereka, Freyan dan Christy langsung memarkirkan motor mereka di parkiran sekolah

Tak jauh dari tempat parkiran sekolah terdapat Marsha and the gank yang melihat ke datangan Freyan dan Christy secara bersamaan

"Liat itu Sha, mereka datang berduaan lagi ke sekolah, lo udah kalah jauh sama tu anak baru", ucap Kathrin ketika melihat Christy melepas helm full facenya, kemudian langsung turun dari motornya lalu pergi meninggalkan Freyan, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun kepada Freyan

"Huaaa, gimana ini Shel", ucap Marsha yang merengek kepada Ashel yang berada di sebelahnya

"Tenang aja Sha lo masih punya kesempatan kok, liat aja tadi, tu anak baru, langsung ninggalin kak Freyan begitu saja, jadi lo masih punya kesempatan buat deketin kak Freyan", ucap Ashel, yang coba memberi suport ke Marsha

"Tapi gimana caranya shel, luluhkan hati tu manusia dingin", ucap Kathrin sambil melipat tangannya

"Pasti ada kok, ya udah yuk masuk, nanti kita pikirin lagi", ajak ashel, lalu mereka bertiga langsung berjalan masuk ke kelasnya

■■■■■

Saat ini Freyan, dan Ollan sedang mengikuti proses pembelajaran di kelas mereka

"Sut sut", Kode Ollan dari arah sebelah bangku Freyan

Mendengar kode dari Ollan, Freyan langsung menengok ke arah sebelah dan mengangkat satu alisnya, sebagai respon dari kode yang ollan berikan

"Lo liat Floran gak", ucap Ollan berbisik dan sedikit merendahkan badannya

"Kayak lo baru kenal tu anak aja, tu anak kan paling benci sama pelajaran matematika, pasti dia lagi di ruang musik", ucap Freyan yang juga berbisik dan merendahkan bahannya sama seperti Ollan

"Heh kalian berdua jangan ngobrol waktu saya sedang menjelaskan", tegur guru yang sedang menjelaskan materi matematika

"Baik buk", jawab Freyan dan juga Ollan, lalu mereka berdua kembali memperhatikan guru yang sedang menjelaskan

Beberapa menit kemudian selesailah sang guru menerangkan materi matematika, "Gimana kalian udah pada ngerti kan penyelesaian persamaan linear dua variabel" tanya sang guru matematika, sambil menunjuk papan tulis yang sudah berisikan tulisan-tulisan dan angka-angka

"Mengerti buk", jawab seluruh siswa/siswi yang berada di dalam kelas Freyan, dan yang menyaut paling besar suaranya adalah Ollan

"Ooooooo, udah mengerti ya, kalau gitu, Febriolan, tolong kamu maju ke depan, buat selesaiin soal yang ada di papan", ucap sang guru sambil memukul-mukul sepidol ke papan tulis yang udah terpampang soal persamaan linear dua variabel

"Kok saya buk, kenapa bukan Freyan yang ngerjain soalnya, dia kan, yang ngewakili sekolah buat olimpiade Matematika", ucap Ollan, yang masih setia duduk di kursinya

"Tadi katanya kamu, udah mengerti sama pelajaran yang saya kasih", ucap sang guru

"Iya buk saya memang udah mengerti dengan pelajaran yang ibu kasih kepada kita, tapi kali ini izinkan Asisten saya yang mengerjakan soal yang ibu kasih, kepada saudara Freyan saya persilahkan untuk maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal yang di kasih ibu Geby", ucap Ollan sambil menunjuk Freyan yang ada di sampingnya

Dear FreyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang