2:ayah.

218 39 8
                                    

"baik buruknya dia,Dia tetap ayah gue.Pahlawan buat gue!"
_Dafian Alvian Dirgantara.

Pahlawan buat gue!"_Dafian Alvian Dirgantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Prang!.

Suara lemparan piring itu terdengar jelas ditelinga Dafi,pagi ini dia tidak sengaja melakukan kesalahan yang mampu membuat sang ayah menatapnya dengan penuh amarah.

"Anak sialan berani-berani nya kamu membuat barang kesayangan saya rusak!"teriak Panji dihadapan Dafi.

"Maaf ayah, Dafi tidak sengaja"lirih Dafi pelan dengan menundukkan kepalanya,dia tidak berani untuk menatap wajah penuh amarah milik Panji.

"Alasan saja kamu!,ikut saya sekarang!"teriak Panji mencekal kuat pergelangan tangan Dafi membawanya menuju toilet.

Byur..

Dafi langsung menutup matanya ketika merasakan kepalanya yang ditenggelamkan secara paksa kedalam bak kamar mandi oleh sang ayah.

"A-ampun yah"lirih Dafi dengan lemah.

"Ini balasan untuk kamu karena sudah berani membuat guci kesayangan saya hancur!"teriak Panji dengan penuh emosi kemudian dia kembali menenggelamkan kepala Dafi kedalam bak kamar mandi.

Bukan cuma itu, setelah dia puas menenggelamkan Dafi sekarang di tangan nya sudah terdapat sabuk yang siap dilayangkan kapan saja kepada Dafi.

"Ampun yah, Dafi mohon jangan cambuk Dafi "mohon Dafi dengan mata yang sayu.

Telinga Panji seakan-akan tuli,dia tidak mendengarkan suara lirihan dari Dafi dia dengan tega nya langsung melayang kan sebuah cambukan kepada Dafi.

Ctarr..

Dafi hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan ringisan yang ingin keluar dari mulut nya.

"Saya sangat benci dengan kamu anak sialan!"ucapan sampah itu keluar dari mulut kejam Panji.

Ctarr..

"Kenapa kamu tidak mati saja anak sialan?"teriak Panji menatap tajam kearah Dafi.

Ctarr..

"Kenapa harus anak kesayangan saya yang mati,kenapa tidak kamu saja yang mati arghh"

Ctarr..

"Kapan ayah bisa menyayangi dan mengakui Dafi sebagai anak ayah?"ucap Dafi mulai membuka suara.

Panji yang mendengar ucapan dari Dafi hanya tertawa pelan kemudian mendekatkan dirinya kepada wajah Dafi.

"saya tidak akan pernah menyayangi kamu,saya akan tetap membenci kamu selamanya!"ucap Panji dengan menunjuk-nunjuk wajah Dafi.

Dafi yang mendengar hal itu hanya bisa menundukkan kepalanya dengan menahan tangisnya sekuat tenaga.

"Gapapa Dafi terima kenyataan itu kok, tapi asal ayah tau Dafi akan selalu menyayangi ayah, selamanya.."lirih Dafi dengan meringis pelan.

Lihat aku ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang