07- RENTETAN TAKDIR

0 0 0
                                    

Jehwa masih berada di atas tempat tidur milik Raja dengan sedikit termenung karena tiba-tiba ada kilasan ingatan yang masuk ke dalam otaknya yang baru saja muncul.

Dimana dirinya melakukan penyerangan kembali kepada musuh yang ingin bermain-main dengannya namun sayangnya dirinya tidak memikirkan bagaimana apa bisa berjalan lancar atau akan menjadi seperti saat ini.

Flashback

Kejadian begitu cepat itu membuat seseorang yang juga tidak jauh dari sana menyuruh supirnya untuk mendekati lokasi itu lalu laki-laki menyuruh secepatnya kesana karena pasti ada sesuatu di sana hingga letakan besar itu terdengar sampai radius dirinya berada.

Ya laki-laki itu adalah Raja. Ya, Raja yang kalian kenal itu berada di hutan itu karena markas miliknya yang berada jauh di kota sebelah melalui jalan itu untuk mempersingkat waktu.

Namun matanya melihat sesuatu yang sangat mengejutkan ada seseorang yang terkapar dan terlihat banyak darah yang keluar.

"Berhenti!"

Raja menyuruh anak buahnya untuk berhenti setelah melihat lebih jelas siapa sosok itu. Raja langsung membuka pintu dan turun dari mobil itu dan langsung mendekat ke arah perempuan yang terkapar itu.

"Hei!"

"Hei!"

Raja memanggil sosok itu yang tidak lain adalah Jehwa. Jehwa yang saat itu tengah hilang dari kesadarannya itu membuat Raja kembali memanggil.

"Hei!"

Karena tidak mendapat jawab dari perempuan yang didepannya langsung mencek nadi perempuan itu dan masih hidup namun darahnya yang keluar banyak membuatnya langsung menggendongnya ala bridal style ke dalam mobil.

"Cepat kita ke mansion sebelum dia kehilangan nyawa!" perintahnya pada anak buahnya itu dan langsung melaju dengan cepat ke rumah sang Tuan.

Raja meletakkan gadis itu di samping kursinya pelan dan menurunkan sandaran kursi lalu mencari kotak P3K darurat yang biasanya ada di dalam setiap mobil yang dirinya punya.

Setelah menemukan kotak itu langsung membuka dan mengeluarkan semua alat tidak lupa membuka plastik untuk mensterilkan tangannya dengan alkohol tidak lupa memakai sarung tangan sintetis.

Raja dengan telaten melihat semua luka itu mengobatinya satu persatu hingga luka tikaman yang berada di perut perempuan yang sedang sekarat di depannya itu.

"Bagaimana bisa dia mendapat luka sedalam dan sebanyak ini," Raja menatap heran luka yang menganga itu dengan tatapan penuh heran.

Jehwa yang berada di alam bawah sadar tidak merasakan sakit karena sebelum menjahit luka itu sempat Raja menyuntikkan obat bius yang cukup untuk menjahit luka yang dalam itu.

Raja yang baru saja selesai mengikat perban langsung menatap wajah perempuan di depannya.

"Cantik,"

Raja menatap wajah yang tenang itu dalam-dalam namun langsung menepis semua pemikiran itu melepaskan sarung tangannya dan menutup plastik yang di gunakan untuk membuang sampah dan juga cairan alkohol pembersih tangan tadi dan juga beberapa tisu untuk membersihkan wajah perempuan yang baru dia selamatkan.

Yang sedari tadi anak buah Raja melihat tuannya khawatir dengan seseorang baru membuatnya mengulas senyum tipis yang penuh arti.

"Semoga Tuhan mentakdirkan anda dengan sesuatu yang baik," batin orang itu penuh harapan.

ONLY YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang