The Love & Friendship Story ( WinRina & NingSelle ) From Kamen Rider Meow Story

Episode 4 ( Winselle/+18 )

CHOU KAMEN RIDER SPIN-OFF: KAMEN RIDER MEOW THE LOVE STORY

EPISODE 5: (( WINSELLE ))

Hai, para pembaca! Ini adalah cerita pertama dari Chou Kamen Rider Series. Cerita ini tidak ada hubungannya dengan seri Kamen Rider lainnya...

Yuk, follow akun penulis dan vote cerita ini, biar aku makin semangat untuk menulisnya nanti! 👍👍👍

💓
💓
💓
💓
💓

---

(SEOUL CITY COLLEGE)

Di sore hari di Seoul City College, Winter sedang berjalan keluar dari kampus ketika Ryujin dan Lia mendekatinya dari belakang.

Ryujin: Win...

Winter: Ryujin... Lia...

Lia: Kamu sibuk nggak malam ini?

Winter: Nggak tahu juga, lihat nanti...

Saat mereka bertiga berbincang, Winter tiba-tiba terkejut melihat Giselle sedang menunggunya di luar kampus, berdiri di samping mobilnya.

Winter: Giselle...

Lia: Itu siapa? Pacarmu?

Winter: Bukan, dia teman lama dari SMA...

Winter segera menghampiri Giselle yang duduk di kap mobil, menunggunya keluar, lalu mencubit lengannya.

Giselle: Aduh, kenapa malah dicubit sih?

Winter: Eh, kenapa kamu ada di sini?

Giselle: Tadi Karina bilang dia nggak bisa jemput kamu karena harus bawa Animons ke rumah sakit. Ada masalah kesehatan...

Winter: Oh, begitu ya...

Giselle: Jadi aku datang buat jemput kamu pulang.

Winter: Baiklah, tapi aku lapar banget...

Giselle: Kalau begitu, gimana kalau kita makan dulu di restoran dekat sini?

Winter: Oke, ayo pergi.

Mereka berdua lalu masuk ke mobil, duduk di depan. Giselle menyalakan mesin dan mengenakan sabuk pengaman, sementara Winter yang duduk di sampingnya merasa gugup. Jantungnya berdegup kencang ketika bersama Giselle, seolah masih ada perasaan yang tersisa.

---

(RESTORAN STEAMBOAT SEOUL)

Di Restoran Steamboat Seoul dekat Seoul Central Town, Giselle dan Winter mulai menikmati makanan steamboat ditemani semangkuk Samyang pedas, favorit Winter. Winter makan dengan lahap, terlihat begitu menikmati.

Winter: Hmm, enak banget... Udah lama nggak ke sini.

Giselle: Iya, dulu kita sering ke sini...

Mereka melanjutkan makan dalam diam. Giselle menyadari bahwa Winter tidak mengajaknya berbicara seperti biasa, membuatnya sedih. Giselle merasa Winter mungkin masih belum sepenuhnya nyaman dengannya. Menyadari kesedihan di wajah Giselle, Winter mulai berbicara.

Winter: Giselle, terima kasih ya udah ngajak aku ke sini.

Giselle: Nggak apa-apa kok...

Winter: Udah lama kita nggak makan bareng...

Giselle: Iya, aku senang bisa keluar sama kamu lagi, Winter...

Winter terpesona oleh senyuman dan kecantikan Giselle. Wajahnya mulai memerah, dan jantungnya berdegup kencang.