The Love & Friendship Story ( WinRina & NingSelle ) From Kamen Rider Meow Story

Episode 5 ( WinNing )

CHOU KAMEN RIDER SPIN-OFF: KAMEN RIDER MEOW - THE LOVE STORY

EPISODE 5: WINNING

Halo para pembaca! Ini adalah cerita pertama dari seri Chou Kamen Rider. Cerita ini tidak terhubung dengan seri Kamen Rider lainnya...

Jangan lupa follow akun penulisnya dan beri vote untuk cerita ini, agar aku semakin semangat menulisnya nanti!

💓
💓
💓
💓
💓

(KAMPUS SEOUL CITY)

Pada suatu sore setelah selesai kelas, Winter bersama dua sahabatnya, Ryujin dan Lia, keluar dari gedung kuliah. Mereka mengajak Winter untuk makan malam di rumah Ryujin.

Ryujin: "Win, Lia, ayo datang ke rumahku!"

Lia: "Kenapa, ada apa?"

Ryujin: "Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin makan malam bersama."

Winter: "Maaf, tapi aku ingin mengerjakan tugas kuliah dulu."

Lia: "Kamu rajin sekali dibandingkan kami."

Ryujin: "Tidak apa-apa kok. Kamu gimana, Lia?"

Lia: "Aku sih mau saja."

Ryujin: "Baiklah, kami pulang dulu, ya."

Winter: "Baiklah."

Setelah Ryujin dan Lia pulang, Winter memutuskan untuk pergi ke perpustakaan agar bisa mengerjakan tugas kuliah di sana.

---

(PERPUSTAKAAN KOTA SEOUL)

Di Perpustakaan Kota Seoul, Ningning sedang bertugas di shift malam. Dia duduk di kantornya sambil membaca buku, lalu Winter tiba dengan membawa beberapa cup ramen dari toko serba guna. Ketika melihat Ningning yang sedang duduk sendirian dengan kacamata yang dikenakannya, Winter merasa terpesona hingga hatinya berdegup kencang.

Winter pun menghampiri dan menyapa Ningning, yang tampak terkejut dengan kedatangan Winter di perpustakaan.

Winter: "Hai, Ningning."

Ningning: "Winter, apa yang kamu lakukan di sini?"

Winter: "Aku mau mengerjakan tugas kuliah di sini, karena ada banyak referensi yang aku butuhkan."

Ningning: "Oh, begitu."

Winter: "Kamu shift malam hari ini?"

Ningning: "Iya, soalnya temanku tidak masuk hari ini, jadi aku harus lembur."

Winter: "Oh, begitu... Oh iya, aku bawakan makanan untuk kamu."

Ningning: "Benarkah?"

Winter: "Bagaimana kalau kita makan bersama?"

Ningning: "Baiklah."

Setelah mereka selesai memasak ramen cup, keduanya mulai menikmati ramen bersama di kantor Ningning. Ningning pun berterima kasih kepada Winter karena telah membawakannya makanan.

Ningning: "Winter, terima kasih sudah membawakan makanan untukku."

Winter: "Tidak masalah, Giselle memberitahuku kalau kamu lembur hari ini."

Ningning: "Benarkah? Tidak menyangka Giselle memberitahumu."

Winter: "Iya, dia memang seperti itu."

Ningning: "Oh iya, apakah benar kamu pernah berpacaran dengan Giselle?"

Winter: "Iya, tapi itu hanya masa lalu."

Winter mengatakan itu, padahal sebelumnya dia sempat berciuman dengan Giselle tanpa sepengetahuan Ningning dan Karina.

Ningning: "Begitu..."

Winter: "Sepertinya kamu sangat menyayangi Giselle."

Ningning: "Iya, dia adalah cinta pertamaku. Aku tidak ingin kehilangan dia dalam hidupku."

Winter: "Aku mengerti perasaanmu, aku juga tidak ingin kehilangan Karina dalam hidupku..."

Ningning: "Oh ya, bagaimana kabar Karina? Sudah lama aku tidak melihatnya..."

Winter: "Dia sering jalan-jalan dengan Giselle belakangan ini."

Ningning: "Oh, begitu..."

Saat mereka sedang menikmati ramen bersama, Winter mulai mengenang pertemuan pertama mereka di perpustakaan.

Winter: "Situasi seperti ini mengingatkanku pada pertemuan pertama kita..."

Ningning: "Benar, aku juga ingat itu..."

\ Kilasan Kembali: Pertemuan Pertama Winter & Ningning //

(PERPUSTAKAAN KOTA SEOUL)

Beberapa bulan yang lalu, di Perpustakaan Kota Seoul, Winter sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah sendirian. Meja di depannya dipenuhi buku-buku yang membuatnya bekerja hingga sore berlanjut ke malam. Winter mulai kelelahan dan merasa lapar setelah seharian mengerjakan tugas.

Saat Winter sedang terengah-engah menahan lelah, seseorang tiba-tiba datang dan meletakkan semangkuk ramen di meja di depannya. Winter terkejut dan mendongak, mendapati seorang gadis berkacamata yang tersenyum lembut ke arahnya. Gadis itu adalah Ningning.

Ningning: "Ayo, makanlah ramen ini. Pasti kamu lelah dengan semua tugas ini, kan?"

Winter: "Terima kasih..."

Ningning: "Kamu sedang mengerjakan tugas kuliah, ya?"

Winter: "Iya... Belakangan ini tugas dari dosen benar-benar menumpuk."

Ningning: "Semangat, ya! Aku yakin kamu pasti bisa menyelesaikannya."

Winter: "Terima kasih. Ngomong-ngomong, siapa namamu?"

Ningning: "Aku Ningning."

Winter: "Aku Winter. Senang berkenalan."

Winter mengulurkan tangannya, dan Ningning menyambutnya dengan hangat. Mereka bersalaman sambil tersenyum satu sama lain, tanpa sadar mulai saling menaruh perhatian.

\ Kilasan Kembali Selesai //

Winter: "Aku tidak menyangka aku bisa berteman denganmu. Awalnya aku merasa kesepian, tapi sejak berteman dengan kalian, hidupku terasa lebih lengkap."

Ningning: "Aku juga merasakan hal yang sama..."

Winter: "Terima kasih sudah mau menjadi temanku, Ningning."

Ningning: "Sama-sama. Aku juga senang bertemu denganmu."

Mereka saling tersenyum satu sama lain, tangan mereka perlahan bertaut. Tanpa sadar, mereka mulai mendekat. Winter menatap Ningning dalam-dalam, seakan mencari kepastian. Ningning pun membalas tatapan itu dengan lembut. Perlahan, wajah mereka semakin dekat, hingga akhirnya bibir mereka bersentuhan dalam ciuman lembut dan hangat.

Keduanya terhanyut dalam momen itu, menikmati kehangatan yang muncul dari perasaan mereka. Di dalam keheningan perpustakaan, Winter dan Ningning saling berpegangan dan membiarkan perasaan mereka berbicara tanpa kata-kata.