Boylove !
Picture by Pinterest
Cover edit by Canva
Novel Translate !!!
24/08/24
**
Nama alternatif : 被校霸看上了怎么办
Penulis : 时闲
Tipe : Web Novel
Genre : Yaoi , Schoollife , Comedy , Romance
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa tinggalkan jejak guys!!
Tinggal klik bintang aja gak merugikan kalian juga kan? Jangan jadi silent readers ya guys.
Votement Juseyo 🙏💕
* Happy Reading *
***
“Kenapa kamu berlari?”
Renjun bertanya lembut dengan nada sedikit menegur.
Jeno mengangkat alisnya, memenuhi emosi. Dia membungkuk untuk menatap matanya, dan berkata dengan dingin,
“Kamu sudah tahu penjelasannya.”
Dengan itu, dia memandang Renjun dengan rasa geli yang tidak bisa disembunyikan.
Renjun tidak berkata apa-apa. Mengambil botol airnya, dia berbalik dan berjalan pergi. Jeno mengikuti dari dekat dan meletakkan tangan di bahunya. Bertingkah mereda, dia meminta maaf,
“Oke, aku salah. Jangan marah.”
Renjun tidak bisa berkata-kata dan merasa bahwa Jeno terlalu memujanya untuk memenangkan hatinya, bahkan membujuknya seolah-olah dia adalah seorang gadis.
“Aku tidak marah.”
Berbelok di tikungan, dia kembali ke tempat duduk aslinya dan menunjukkan kepada Jeno bahwa tempat duduknya berada di sisi yang berlawanan. Namun Jeno pura-pura tidak melihat dan duduk di sampingnya sambil tersenyum lebar.
Renjun : “…”
Baiklah, selama dia tidak mengganggunya.
Tadi malam, sekembalinya ke rumah, dia meluangkan waktu untuk berpikir. Terlepas dari apakah Jeno benar-benar menyukainya, pertama-tama dia harus meningkatkan nilainya. Setelah itu, jika dia benar-benar menyukainya, mereka bisa kuliah bersama di universitas pilihan mereka dan tidak harus menjalani hubungan cinta jarak jauh karena nilai yang buruk. Jika perasaannya tidak tulus, maka dia tidak rugi. Bagaimanapun, dia punya seorang tutor!
“Ini, aku tidak mengerti ini.”
Renjun sedikit malu karena mengganggunya. Namun dia terus membacakan sebuah buku kecil berisi beberapa latihan untuk menjaganya.
Ternyata dia diminta kesini untuk mengajar.
Hati Jeno dipenuhi dengan kepuasan karena merasa dibutuhkan, dan dia menarik buku itu lebih dekat untuk diperiksa. Mengambil pena dan kertas, dia mulai menulis sambil menjelaskannya kepada Renjun. Renjun mendengarkan dengan penuh perhatian dan bertanya setiap kali dia tidak mengerti. Mereka maju mundur, dan keduanya bergerak semakin dekat.
