27. Dilain Tempat Tapi 21:27 (DelTha & ParVa)

34 35 2
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

*

*

*

*

*

"Parida! ane minta maaf soal tadi. Ane khilaf," ucap Ava, memulai pembicaraan dengan Parida.

"Nggak papa mas Ava,"jawab Parida, tidak munafik kalau ia senang saat di kecup Ava tapi di lain sisi ia juga merasa berdosa.

"Kamu nggak mikir ane lain-lain kan?" tanya Ava melihat ke arah spion motornya untuk melihat ekspresi wajah Parida.

"Nggak kok mas Ava, Rida tau mas Ava nggak sengaja,"jawab Parida, bijak.

"Iya, tapi kalau ada cowo lain begitu apalagi itu Steven kamu harus ngehindar ya tapi kalau ane nggak papa pasrah aja,"

"Apalah mas Ava nih!" kata Parida, sambil memukul punggung Ava.

"Hahaha... Ane bercanda Eneng Rida!" saut Ava, ketawa.

"Tapi kalau benaran juga nggak papa," kali ini Ava serius.

Parida hanya memutar bola matanya malas, Ava ini rada-rada emang.

Disisi Delvi dan Atha...

"Atha liat tu!" ucap Delvi, menunjuk anak seragam putih biru yang sedang berboncengan sambil berpelukan.

Atha melihat arah tunjuk Delvi dan berkata. "Mau?" sambil tangan kirinya mengambil tangan kiri Delvi dan melingkarkan nya ke pinggang Atha.

Delvi syok dan tak lama tersadar saat melihat tangannya dengan nyaman melingkar di pinggang Atha, "Atha nih nggak boleh kita masih sekolah," ujar Delvi, langsung menarik tangan kirinya.

"Padahal udah nyaman," kecewa Atha.

"Nikahin Weh nikahin, enak aja anak orang di pegang-pegang tapi nggak di nikahi!" sungut Delvi.

"Masih sekolah. Kalau aku dah sukses baru nikah," jawab Atha.

"Aku tunggu!" seru Delvi.

"Jangan nunggu, takutnya nggak jodoh," jawab Atha, serius.

"Mangkanya aku selalu doa Kalau emang kami berjodoh tolong dekatkan dengan cara baik-baik tapi jika tidak berjodoh tolong hapus perasaanku dengan baik ke dia," jawab Delvi, dengan bijak.

"Eak!" jawab Atha.

Puk!

Del memukul punggung Atha lumayan kuat, "Aku serius!" ucap Delvi, kesal.

"Iya nah," jawab Atha, menahan ringisannya.

"Dasar Atha ngga eling!" sebal Delvi.

"Eling pun!" saut Atha.

Brum.

Brum.

Brum.

"Makasih banyak Atha," ucap Delvi tersenyum, setelah Atha membawanya sampai kerumah dengan selamat.

Asmaraloka_DelTha[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang