The Real Ending

1 0 0
                                    

Aditi menutup wajahnya dengan kedua tangan. Diam-diam menggigit bibirnya dengan erat demi menahan suara sesengukan. "Bagaimana bisa?!" raungnya tak terima.

Aditi terdiam melihat dirinya yang bersimbah darah sedang berjalan mondar-mandir. Sosok lain dirinya itu menjerit dan menangis begitu Aditi tiba di ruangan serba putih itu lagi. Penampilan berkantornya yang penuh darah dan berkelut emosi itu mengingatkan Aditi pada zombi, atau juga orang kesurupan.

"Kau seharusnya tidak mati semudah itu! Lakukan sesuatu agar hidup kita kembali! Di dunia nyata kau mati secara tidak adil, di dunia novel kau kehabisan nyawa. Kenapa kau begitu pasrah? Kau tuhannya! Kau berhak melakukan segala hal yang kau mau, bukannya berakhir menyedihkan seperti ini!" cecar sosok Aditi yang lain.

Aditi menyentuh belakang kepalanya, mengamati bekas merah kental di telapak tangannya. Rupanya bekas luka kematian terakhir Aditi akan jadi penampilannya di ruang putih bersih ini. Aditi tersenyum melihat penampilan dirinya yang lain begitu menyedihkan hingga membuatnya mengasihani diri sendiri. Rambut sosok Aditi yang lain itu acak-acakan, darah mewarnai sebagian besar wajahnya, pakaiannya yang seharusnya rapi dan bersih kini terlihat lusuh karena noda darah dan tanah.

Aditi berjalan perlahan dan mendekap sosoknya yang lain itu dengan hangat.

"Yang penting semuanya sudah berakhir. Kau tidak perlu marah lagi untukku. Ini semua sudah berakhir."

Sosok Aditi yang lain memberontak minta dilepaskan.

"Kau sudah melakukan semuanya dengan baik. Itu 'kan yang ingin kau dengar?"

Sosok Aditi yang lain seketika melepaskan amarahnya dan membiarkan Aditi memeluknya erat. "Iya."

Aditi tersenyum dan tertawa tenang. "Kita bisa istirahat panjang sekarang."


________________________________________________

terima kasih buat yang sudah baca. ini ada alternatif endingnya sih, tergantung mood setelah pengumuman lomba :v

aku pengen banyak omong, tapi ya percuma nggak ada yang komen juga aowkwk. gpp nyemangatin diri sendiri dulu sejak 7 tahun yang lalu. teruslah semangat diriku!

yang sudah sampe sini juga, terima kasih. aku nggak tahu kalian siapa, tapi aku mengakui kalian ada, oke!?!?! #api

tetaplah jadi manusia. manusia membutuhkan manusia lain. kalau lagi seneng cerita. sedih juga cerita. jangan mikir yang nggak-nggak oke?!?! biar nggak di azab kyk Aditi ^^

ketiga kalinya, terima kasih lagi ya! 

nantikan cerita2ku yang lain

see ya!

Salam literasi,


A chan

Unauthorized LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang