Setelah sup ayam jahe siap disajikan, aroma hangat dan menggoda mengisi dapur. WangYi dengan hati-hati menuangkan sup ke dalam mangkuk, menambahkan beberapa irisan daun bawang sebagai hiasan. Ia kemudian menghidangkan mangkuk sup di meja makan, di depan Zhou Shiyu.
Zhou Shiyu mengambil sendok dan mencicipi sup tersebut. Rasa hangat jahe dan gurihnya ayam langsung mengalir di mulutnya.
“Ini enak sekali!” pujinya tulus, sambil menikmati setiap suapan.
Mereka menikmati sarapan dengan nyaman, suasana menjadi akrab dan hangat. Zhou Shiyu kemudian membuka obrolan, bertanya dengan tenang.
“Jadi, apa rencanamu hari ini?” WangYi menatapnya sejenak, berpikir.
“Aku akan pergi ke desa Kuanping, di sebelah utara Beijing. Ada pemotretan musim panas di sana” jawabnya, nada suara WangYi sangat santai.
“Oh, Kuanping? Apakah di sana ramai?” Zhou Shiyu bertanya dengan rasa ingin tahu, ingin mengetahui lebih banyak tentang tempat itu.
“Tidak terlalu, biasanya orang-orang lebih suka pergi ke tempat yang lebih terkenal. Kuanping masih cukup sepi, cocok untuk pemotretan” jawab WangYi, lalu menatap Zhou Shiyu.
“Kau ingin ikut?” Mendengar pertanyaan itu, mata Zhou Shiyu langsung berbinar.
“Bolehkah?” tanyanya, suaranya penuh harap. WangYi mengangguk ringan sambil tersenyum.
“Tentu saja, jika kau mau. Kau bisa menggunakan masker dan kaca mata hitam atau kau bisa menungguku di mobil” WangYi memberikan beberapa alternatif.
"Aku akan segera menyelesaikan bagianku dan menyerahkan urusan beres beres pada SanYi" lanjut WangYi.
Zhou Shiyu merasa takjub dengan tawaran WangYi yang lebih dulu. Sikap dingin dan acuh WangYi selama ini membuatnya ragu jika WangYi akan mengajaknya seperti ini.
“Aku tidak percaya kau menawarkan itu padaku!” serunya, masih tidak percaya.
“Kenapa tidak? Aku rasa akan menyenangkan jika kau ikut daripada terkurung di sini” WangYi menjawab, mencoba realistis.
Dengan suasana yang penuh keceriaan, mereka melanjutkan sarapan, membahas rencana kecil mereka untuk perjalanan ke Kuanping. Zhou Shiyu merasa senang dan bersyukur bisa berbagi momen ini dengan WangYi, merasakan harapan baru dalam hubungan mereka.
Setelah sarapan yang menyenangkan, WangYi memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap di apartemen Zhou Shiyu. Jangan khawatir soal pakaian ganti, lemari di kamar Zhou Shiyu telah berbagi ruang dengan pakaian miliknya. Karena sebenarnya, semua yang ada di apartemen ini memang milik WangYi.
Sambil menunggu Zhou Shiyu selesai mandi, WangYi mengambil ponselnya dan menghubungi SanYi melalui WeChat. Dia mengetik pesan singkat.
“SanYi, bisa tolong ambilkan kamera di ruanganku? Tolong bawa bersamamu saat kau pergi menuju Kuanping nanti. Aku tidak bisa mampir ke agensi"
Setelah mengirimkan pesan tersebut, pintu kamar terbuka, dan Zhou Shiyu melangkah keluar dengan pakain yang rapih. WangYi tersenyum tipis saat melihat Zhou Shiyu.
Wajahnya tampak cerah dan bersemangat, seolah segalanya terasa lebih hidup setelah sekian lama tidak keluar rumah. Rambut Zhou Shiyu terurai dengan lembut di bahunya, dan ia mengenakan pakaian santai yang membuatnya terlihat lebih menawan.
“Kau terlihat segar dan penuh semangat” ucap WangYi menatap Zhou Shiyu.
“Rasanya menyenangkan bisa keluar. Aku tidak sabar untuk pergi ke Kuanping!” jawab Zhou Shiyu dengan penuh semangat, wajahnya bersinar ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmony in the Universe: The Journey of Wang Yi and Zhou Shiyu
FanfictionZhou Shiyu, seorang gadis kelahiran 11 April 1998 yang tengah dilanda depresi berat. Ia sudah berbulan-bulan mengurung dirinya di kamar, menghindari interaksi dengan siapapun. Selama masa-masa terburuknya itu, ia menghabiskan waktu dengan menonton f...