42. Face it Together

106 27 5
                                    

Keheningan hangat yang tercipta dari pelukan Zhou Shiyu perlahan-lahan berubah saat WangYi memecah suasana dengan pertanyaan yang datang begitu tiba-tiba.

"Apa kau pernah jatuh hati pada orang lain selain aku?" Pertanyaan itu membuat Zhou Shiyu terkejut.

Ia melepaskan pelukannya dan menatap WangYi dengan bingung, alisnya terangkat seolah meminta penjelasan.

“Kenapa tiba-tiba bertanya?” suara Zhou Shiyu terdengar lembut namun penuh rasa ingin tahu.

WangYi merasa pipinya mulai memanas, ia pun mengalihkan pandangannya, malu dengan pertanyaannya sendiri. Namun, sebelum ia bisa mencari alasan atau menenangkan hatinya, Zhou Shiyu tiba-tiba mengulurkan tangan.

Ia meraih dagu WangYi dengan lembut, dan membimbing wajah WangYi agar kembali bertemu tatapan dengannya. Mata WangYi tidak bisa menghindar lagi, terjerat dalam pandangan tenang Zhou Shiyu yang kini dipenuhi kehangatan.

“Waktu aku berumur 8 tahun aku jatuh hati pada seorang gadis kecil. Tapi itu hanya perasaan anak kecil, perasaan yang tidak ada artinya dan sudah terkubur sejak lama” Zhou Shiyu bercerita untuk menjawab pertanyaan WangYi.

“Saat aku tumbuh menjadi remaja dan dewasa, kau adalah yang pertama… dan satu-satunya yang membuat ku jatuh hati” ucap Zhou Shiyu dengan senyuman hangat, ia bahkan enggan bercerita tentang pria brengsek yang pernah bersamanya.

Kata-kata itu seharusnya bisa membuat hati WangYi tenang, namun ucapan Tiantian terus mengganggunya. Meski ia ingin sepenuhnya mempercayai Zhou Shiyu, ada keraguan yang tetap tersisa di benaknya.

“Lalu, kau pernah berciuman dengan Tiantian… apakah itu bukan karena kau menyukainya?” tanyanya lagi, kali ini dengan nada datar, meski hatinya terasa goyah. Zhou Shiyu terdiam sejenak, lalu tertawa kecil.

“Ciuman?” Zhou Shiyu bertanya sambil tersenyum geli.

“Oh, maksudmu adegan di film kami?”

Mendengar itu, WangYi tersentak. Ia baru saja menyadari betapa bodoh dirinya, mengutuk dalam hati karena lupa bahwa Zhou Shiyu dan Tiantian adalah aktor profesional. Tentu saja, apa yang Tiantian katakan tentang bibir Zhou Shiyu adalah bagian dari pekerjaan mereka.

Namun, rasa cemburu membuat pikirannya mengarah ke hal lain, membuatnya bertanya tanpa alasan seperti ini. Ia merasa malu, namun tetap bertanya untuk memastikan.

“Ah, aku kira… apakah kau tidak pernah melakukannya di luar proyek film?” Mata Zhou Shiyu yang semula tenang kini berubah tajam.

“Wah, aku sampai kehabisan kata-kata. Kau menyinggung perasaanku sekarang, Yiyi. Apa kau meremehkan rasa sukaku padamu? Atau kau menganggapku… murahan?” katanya dengan nada yang sedikit dingin.

WangYi langsung terperangah, matanya melebar karena panik. Ia tidak pernah bermaksud untuk menyinggung Zhou Shiyu, dan kini merasa begitu bersalah atas ketidakpercayaannya.

“Tidak, tidak! Aku sama sekali tidak menganggapmu seperti itu,” jawabnya cepat, menundukkan kepalanya dalam-dalam.

“Aku hanya… aku hanya merasa khawatir dan tidak senang jika kau berciuman dengan orang lain di luar pekerjaan” Suaranya terdengar kecil dan penuh penyesalan.

Zhou Shiyu yang melihat WangYi menunduk, berusaha menahan senyum. Ia hanya menggoda WangYi, tetapi tidak menyangka responsnya akan sejujur itu. Dengan bibirnya yang melengkung ke atas, Zhou Shiyu akhirnya melepaskan tawanya.

“Kenapa, Yiyi?” tanyanya sambil menyelidik.

“Bukankah saat itu kita belum saling mengenal? Kau bahkan mungkin tidak tahu tentang aku. Dari caramu bertanya, kurasa kau juga tidak pernah menonton film atau drama yang ku bintangi” Zhou Shiyu menebak dengan tepat.

Harmony in the Universe: The Journey of Wang Yi and Zhou ShiyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang