41. Feeling Threatened

152 32 10
                                    

Langit sore berwarna jingga keemasan saat jam menunjukkan pukul lima sore. WangYi mengemasi barang-barangnya, menghela napas panjang sebelum melangkah keluar dari ruangannya.

Hari itu terasa panjang, dan pikirannya sudah tertuju pada pertemuan penting dengan detektif Wang RuiQi di apartemen Zhou Shiyu.

Saat WangYi menghampiri motor dan merogoh saku untuk mengambil kunci, ia dikejutkan oleh kehadiran SanYi yang berlari mendekat dengan napas tersengal-sengal.

"WangYi!" serunya, sambil mengatur napas.

"Aku ingin memberikan ini padamu" WangYi menatap SanYi dengan kebingungan saat wanita itu menyerahkan sebuah kartu memori kecil di tangannya.

"Aku baru membersihkan memori kamera yang kupakai untuk vlog. Di dalamnya... ada vidio yang menunjukkan seorang pria memasukkan heroin ke dalam tas milik Zhou Shiyu pada hari ia dituduh" Mata WangYi melebar, terkejut dan tidak percaya dengan informasi mendadak ini.

"Kau serius?" ucapnya, mengambil kartu memori itu dengan tangan gemetar. Ini bisa menjadi bukti yang sangat penting, dan pikirannya segera melayang ke karier Zhou Shiyu yang bisa segera membaik.

"Terima kasih, SanYi. Ini bisa menyelamatkannya" SanYi mengangguk dengan senyum kecil, merasa lega telah membantu.

"Bagaimana bisa kau merekam hal itu?" WangYi terlihat masih penasaran, kemudian SanYi menceritakan tentang tugasnya untuk merekam kegiatan pada hari itu.

Mereka bercerita sebentar hingga percakapan antara dua orang ini segera terputus oleh suara notifikasi dari ponsel WangYi. Ia membuka pesan WeChat dan mendapati nama yang tak asing, tetapi menyakitkan, muncul di layar.

Pesan dari seorang teman lama, Tiantian, seseorang yang tidak pernah ingin dia temui lagi.

"Ada apa?" tanya SanYi melihat perubahan wajah WangYi.

"Ah... asa seseorang yang ingin bertemu untuk ‘memperbaiki kesalahan masa lalu,’ katanya" gumam WangYi, suaranya datar, penuh ketidakpercayaan.

Setelah mempertimbangkan sejenak, WangYi akhirnya memutuskan untuk menemuinya di bawah jembatan tua. Meskipun ragu dan kesal, ia merasa ada sesuatu yang Tiantian ingin sampaikan terkait Zhou Shiyu, dan perasaannya mendesak untuk setidaknya mendengarnya.

***

Di bawah jembatan tua itu, angin sore yang dingin berhembus, membuat suasana semakin tegang dan sunyi. WangYi berdiri dengan tangan disilangkan di dada, menatap Tiantian yang mendekat. Wajahnya menunjukkan penyesalan, tetapi WangYi tidak sepenuhnya percaya.

“Aku... aku benar-benar menyesal, WangYi” ucap Tiantian dengan suara yang bergetar.

“Aku tahu aku seharusnya menolongmu dulu, saat kau butuh bantuan untuk membersihkan nama baik mu” WangYi hanya menatapnya dengan mata tajam, tidak berkata apa-apa, membiarkan Tiantian mengoceh sendirian.

"Tapi kau tahu, jika aku menolongmu, maka ayah ku bisa kehilangan segalanya" ucap Tiantian yang menatap WangYi dengan tatapan serius, dia terlihat menyesal, tapi juga tidak semenyesal itu.

"Atau mungkin bisa jadi tidak. Kau tidak tahu ayahmu seberpengaruh apa? Dia bahkan membangun koneksi kuat yang sulit diruntuhkan hanya oleh kejadian itu" WangYi bersuara, dia menatap Tiantian dengan datar.

"Aku tau, setidaknya sekarang. Jika aku membantumu hari itu.. mungkin saja yang akan bertanggung jawab adalah asistennya, dan karirmu akan tetap lancar di industri ini" suara Tiantian mulai melemah.

"Sesuatu yang tidak pernah kau inginkan, karena kau jengah melihat aku diperlakukan dengan istimewa di agensi milik ayahmu sendiri. Kau muak, melihat saat makan malam dengan kolega yang duduk di sebelah ayahmu adalah aku, orang asing, bukan putrinya sendiri" WangYi membeberkan kenyataan pahit yang meracun di dalam hati Tiantian.

Harmony in the Universe: The Journey of Wang Yi and Zhou ShiyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang