Arga langsung berlari menghampiri kerumunan saat matanya melihat Kay terlempar beberapa meter oleh sebuah mobil sedan hitam. Arga panik bukan main setelah melihat Kay tergeletak di jalanan yang sudah penuh dengan darah di bagian kepala.
"CEPAT TELEPON AMBULAN!!" teriaknya pada orang-orang yang berkerumun. Arga berusaha memegang bagian belakang Kay yang terus mengeluarkan darah agar darah tidak keluar semakin banyak dengan jas hitamnya. "Saya mohon bertahanlah, Nona." Arga terlihat sangat panik melihat kondisi Kay yang luka-luka. Bahkan di bagian wajahnya terdapat beberapa luka goresan, itu berada di bagian pipi dan dahinya.
Vyca yang masih berada di lobi ikut berlari saat mendengar suara ribut di depan kantor. Ia menerobos keramaian dan saat melihat korban, Vyca langsung berteriak histeris. "KAYYYYY?????!!!!!" Vyca menghampiri Kay yang masih berada di dalam pangkuan Arga. Vyca menyentuh wajah sahabatnya dengan air mata yang mengalir dengan deras. "Kay ...." Vyca terus menangis sampai dadanya begitu sesak, ia melihat darah terus mengalir walau Arga sudah menutupinya.
Arga yang melihat Vyca begitu histeris meminta tolong pada orang lain untuk menenangkannya. Sampai kemudian suara ambulan terdengar, mereka memberi jalan pada petugas untuk memberi pertolongan pertama. Arga ikut membantu mengangkat Kay ke dalam ambulan.
"Pak Arga, tolong ajak saya untuk ikut ke rumah sakit." Vyca menghampiri Arga yang akan naik ke mobil ambulan.
"Vyca, kau tenangkan dirimu lebih dulu. Lalu menyusul lah ke rumah sakit terdekat." Arga langsung naik ke mobil dan mobil itu pergi menuju rumah sakit.
∘ ∘ ∘
Deon baru akan memasuki area parkiran saat matanya melihat keramaian di depan kantornya. Matanya menyipit tidak suka melihat di sekitar kantornya ada kericuhan. Ia melihat supirnya dan memberi isyarat untuk mencaritahu apa yang diributkan. Namun, tidak lama kemudian mobil ambulan datang. Karena korban tertutup oleh mobil ambulan, jadi Deon tidak dapat melihat siapa korban tersebut, ia pun membatalkan supirnya itu untuk ke sana. Deon memilih tidak peduli dan mulai masuk ke area parkiran.
Saat supir tengah memarkirkan mobil, ponsel Deon berdering. Deon mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelpon. Itu adalah Arga, matanya menyipit karena merasa gelisah saat teman merangkap asistennya itu menelpon, karena Arga ia suruh untuk menjaga Kay. Deon langsung mengangkat panggilan itu.
"Ada ap—" ucapan Deon terhenti saat orang di seberang sana berbicara lebih dulu. Matanya langsung melebar saat mendengar kabar jika Kay mengalami kecelakaan tabrak lari. Setelah sambungan terputus, Deon menatap supirnya dengan tatapan matanya yang tajam. "Kita ke rumah sakit terdekat, dengan kecepatan penuh, sekarang!" katanya dengan dingin.
Tentu saja supirnya langsung melesat pergi ke arah rumah sakit.
Di rumah sakit, Arga terus bolak-balik di depan pintu ruang IGD. Ia terlihat masih panik dan mengusak rambutnya merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Kay. Tidak lama kemudian, Arga mendengar suara langkah kaki mendekat dan terlihat Deon dengan terburu-buru menghampirinya.
"Bagaimana dengan Kay?" Deon terlihat panik dengan mata yang berkaca-kaca. Ada raut sedih di wajah tampan Deon yang berusaha Deon sembunyikan. Ia menatap Arga setelah melihat pintu IGD yang tertutup.
Arga kemudian menjelaskan kronologi kejadian. Saat Arga tengah memperhatikan gerak-gerik Kay dari arah loby, Arga pikir jalanan itu sepi sebelum ia melihat sebuah mobil sedan hitam melaju dengan kencang ke arah Kay. Melihat itu Arga langsung berlari menghampiri Kay, tapi terlambat, Kay sudah terlempar cukup jauh dari tempat penyeberangan.
Deon terdiam mendengar penjelasan Arga, kepalanya berpikir jika ada seseorang yang berencana mencelakai Kay. Kemudian pintu IGD terbuka menampilkan seorang dokter pria paruh baya. Deon langsung menghampiri dokter tersebut, "Bagaimana keadaan Kay, Dok?"
YOU ARE READING
Radeon ♡ Kayyisa
FanfictionKayyisa terlahir di keluarga yang tidak memiliki harta yang cukup, hingga membuat dirinya harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Karena kedua orang tuanya yang sudah berumur dan kedua adik perempuannya yang masih bersekolah membuat Kay me...