10. Cinta di Ujung Senja

2.2K 160 0
                                    

Akhirnya - 10 :: Cinta di Ujung Senja

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Ali melangkahkan kaki menyusuri jalanan malam seattle yang cukup lengang. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku mantel. Sesekali ia bersenandung mengikuti melodi hatinya yang tengah berbunga. Benar kata orang, jika kau sedang jatuh cinta maka kau sendiri tidak mengenali siapa dirimu yang sebenarnya. Kau akan berbeda, terlihat lebih aneh. Ali menggelengkan kepalanya kemudian tertawa bodoh jika mengingat suatu hal beberapa menit yang lalu.

Degup jantungnya beritme selaras dengan kelegaannya melihat manik hazelnut itu berbinar dan tak lagi pucat. Ali merasa ini hal yang luar biasa. Dari sekian banyak orang, dialah yang menemukan roh gadis hazelnut itu. Ali juga mendapatkan bonus ---- yaitu menemukan sebuah cahaya terang bernama Cinta. Sebuah kata yang asing untuknya, Sebuah perasaan yang membuatnya semangat, Sebuah kata yang menelisik relung hati, Sebuah kata yang membuatnya merasa lebih hidup.

”Aku yakin aku akan gila jika seperti ini terus”

Ali berbelok ke halaman rumahnya. Disana Sang Ibu dan Ayah nya tengah menunggu didepan rumah.

”Malam Ibu, Ayah”

”Aliii”

Pelangi berlari menubruk tubuh putranya. memeluknya teramat erat.

”Darimana saja? Kenapa pulang selarut ini?”

”Maaf Ibu. Tadi aku ke rumah sakit menjenguk teman.”

”Kenapa tidak menelfon Ibu atau Ayah” Kini Rain yang berbicara. Ia duduk di kursi rotan , melipat kedua tangannya didada. Menambah kesan seorang Ayah yang tegas.

”Ponselku lowbat. Maafkan aku”

Pelangi menghela nafas panjang. Ini kali pertama Ali pulang selarut ini , biasanya pukul tujuh malam Putranya sudah dirumah tapi sekarang sudah pukul sepuluh malam.

”Ya sudah. Ayo masuk. Sudah makan?” tanya Pelangi. Perempuan itu mengamit tangan Putranya untuk masuk ke dalam rumah menuju ruang makan. Rain hanya mengacak rambutnya dan membaringkan tubuhnya di sofa panjang. Demi Tuhan dia begitu takut saat Ali tak memberi kabar. Bagaimana jika orang dari Kerajaan Birmingham menculik Putranya atau yang lebih parah Sang Ratu sendiri yang menemui Ali dan menjelaskan semua yang terjadi. Selama ini dia telah menjaga Pelangi dan Ali dengan protective tapi bagaimana jika suatu saat dia lengah. Rain tak mampu membayangkannya.

Ali menyuap makanan sambil memperhatikan Ayahnya yang melamun. Ia merasa tidak enak hati karena membuat kedua orangtuanya khawatir. Ia baru melihat orangtuanya se-khawatir ini.

Setelah melahap makan malamnya, Ali duduk di sofa ---- di seberang Ayahnya.

”Ayah”

”Iya”

”Maaf”

”Maaf untuk apa?”

”Maaf sudah membuat kalian khawatir. Aku janji ini pertama dan terakhir kalinya. Tadi kondisinya sangat darurat ditambah lagi saat aku ingin mengirim pesan---ponsel ku lowbat.”

”Ya, Ayah mengerti”

”Sekali lagi maaf”

”Ayah memaafkanmu. Bergegaslah tidur”

Ali berdiri dan menaiki tangga. Ini pertama kalinya ia tidak melihat tawa Sang Ayah. Yang ada hanya wajah dingin dan tegas. Namun kalau boleh jujur---- sejujurnya Rain hanya menggunakan topeng, sebuah topeng ketegasan apabila  dibuka yang ada hanya wajah kekhawatiran yang teramat sangat. Ia tidak ingin rahasia yang ia sembunyikan selama ini terbongkar begitu saja ---- apalagi jika Sang Ratu ingin merebut Ali untuk mewarisi tahta. Tidak akan!!! Rain tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ia tahu watak Ibunya, jika ia bisa merebut Ali maka dengan mudah Ibunya akan mengekang kebebasan Ali. Ali akan mengalami hal yang sama dengannya---- Ali tidak boleh memilih cintanya sendiri, wanitanya adalah pilihan Sang Ratu.

Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, ucap Rain dalam hati.

---- 00 ----

3 hari kemudian..

Semburat oranye telah menyebar di langit Seattle. Ali melirik jam tangan yang melingkar di pergelangannya. 17.00

Ia berjalan di trotoar jalan. Ia tersenyum tipis saat sudah melihat papan nama Clarista florist. Ali mempercepat jalannya dan menyeberang ketika sudah tak ada kendaraan yang berlalu-lalang.

”Selamat sore” Ali berdiri didepan gerbang.

”Selamat sore” Prilly berlari dan membukakan pagar. Gadis hazelnut itu tampak cantik, memakai rok diatas lutut dan baju lengan panjang.

”Mau berangkat sekarang?”

”Iya”

Keduanya berjalan beriringan menuju taman dimana pertama kali mereka bertemu. Ali menggenggam jemari Prilly untuk menyeberang jalan ---- perasaan hangat menyebar di tubuh keduanya. Tentu saja mereka sangat gugup. Apalagi untuk Ali yang belum pernah mengenal makna cinta.

”Maaf” ucap Ali sambil melepaskan tautan itu saat sudah sampai diseberang jalan.

”Bukan sebuah masalah”

Keduanya duduk di kursi taman, saling berhadapan.

”Indah” gumam Prilly.

”Hah?”

”Senja nya Indah”

”Oh”

Ini adalah moment tercanggung yang pernah ada. Disaat dua manusia es berkumpul, yang ada adalah kedua-duanya sangat irit dalam berbicara.

”Prill ---

”Iya”

”Besok pagi ada acara atau tidak?”

Gadis hazelnut itu menaikkan sebelah alisnya. Ia tampak berpikir -- apakah ia memiliki acara besok pagi.

”Tidak ada”

”Ibuku ingin bertemu denganmu. Apa kau bisa berkunjung ke rumahku? Aku akan menjemputmu jika kau bisa?”

”Tentu saja aku bisa”

Ali tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya.

”Baiklah, Aku akan menjemputmu pukul 8 pagi”

”Ya”

Prilly berdiri dan berjalan dua langkah ke depan. Ia merentangkan kedua tangannya , membiarkan angin menggodanya. Sementara Ali sedang menikmati pemandangan yang langka --- seorang malaikat cantik di ujung cakrawala yang berdiri didepannya. Sore yang Indah bukan? Saat kau mengirim signal cinta untuk orang yang kau damba dan dia menerimanya dengan baik.

Ini adalah sore terindah yang pernah ada dan kuharap akan selamanya seperti ini..

a/n

Happy Eid Mubarak..

Mohon maaf lahir dan batin..
Maafin gue kalau banyak salah sama kalian termasuk kalau gue sering typo waktu nulis. bah kalau itu udah kebiasaan wkwk.

Met lebaran.. bagi opor ayam dong wkwk. becanda guys.

maaf jika banyak typo!!

Sekali lagi selamat berlebaran, selamat berkumpul dengan keluarga. Titip salam buat keluarga besar kalian :)

Selamat hari raya idul fitri :)

TamyNasution Family

AkhirnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang