3 • I'm Falling in Love ?

3.4K 225 6
                                    

Chord yang dimainkan peri hujan benar benar menghanyutkan ku..
Setiap rintik seolah memiliki arti tersendiri..
Sayatan-sayatan luka tergambar pilu..
Sebuah pengharapan terdengar saat Sang Peri masuk dalam chorus rinai hujan..
Sebuah pengharapan tentang kebahagiaan..

Aku mengadahkan wajah menerima setiap titik hujan yang membasuhku..
Aku lebur bersama mereka, sama sama mencari sebuah ujung atas perjalanan panjangku..
Akan bermuara dimana semua penderitaan ku..

ALI berjalan menyusuri trotoar jalanan. Cuaca kota Seattle sore ini cukup dingin karena guyuran hujan sedari pagi. Pria ini terus menatap kedepan, tidak memperdulikan tatapan menghina dari tetangganya. Tidak penting. Dia sudah terbiasa menerima perlakuan seperti itu.

Ia mengambil ponsel di kantung mantelnya. Membuka portal berita online. Tertampang berita tentang single baru dari maroon5 . sugar. Ia membaca wawancara singkat Adam Lavine mengenai tajuk baru itu.

Ali beralih pada laman berikutnya yang memuat lirik serta konsep video clip itu. Ia tersenyum ketika lirik lirik lagu itu mulai mengusik hatinya. Cinta? Seberapa kuat mantranya hingga bisa membuat orang yang berkuasa seakan bertekuk lutut di bawahan naungan nya. Cinta? Seberapa dahsyat bencana yang mampu ia buat. Kenapa begitu banyak yang merasa tersungkur dan berdarah-darah ketika naungan nya sedang murka.

Sebuah desahan berat lolos dari bibirnya, Kata itu cukup keramat untuknya. Bahkan selama delapan belas tahun ia hidup belum sekalipun ia merasakan apa itu cinta. Menurut artikel yang ia baca sekilas di internet, Jika di saat kau berada di dekat lawan jenis lalu kau merasakan ada sengatan aneh dalam dirimu atau bisa merujuk ke hati mu. Sebaiknya lekas pahami perasaan mu, bisa saja kau sedang jatuh cinta. Semudah itukah? begitu lah pemikirannya. Dulu ia pernah berteman dengan wanita saat menempuh pendidikan Junior high school dan selama mereka bersama tidak ada perasaan yang aneh. No Spark, No Butterflies.

Ali memasukan satu jemarinya ke saku mantel dan satu nya memegang payung. Hiruk pikuk kota hujan ini cukup padat. Yah jam pulang kerja.

Ali berhenti di sebuah lampu merah. Seperti yang ada di dalam adegan video clip, Ali hanya diam mematung menyaksikan mobil berlalu lalang dan lampu berubah dari hijau-kuning-merah begitu seterusnya.

Sudah hampir lima belas menit dia diam. Ia menghela nafas panjang saat merasakan rintik hujan membasahinya, ia menyebrang jalan dan berjalan ke sebuah taman.

Seperti kesehariannya, ia akan menghabiskan waktu disini seorang diri. Menikmati suasana gerimis ataupun sebuah rayuan alam setelah hujan reda.

Ali duduk di bangku panjang di bawah lampu taman, membiarkan rintik hujan membelai nya. Pandangan mata nya memencar ke sekeliling, banyak orang yang mencari tempat teduh.

Ia tersenyum saat melihat anak kecil berputar putar sambil mengadahkan wajahnya menatap langit. Bebas.

Pria itu menghirup dalam bau petrichor , mengisi rongga paru-paru nya dengan aroma menenangkan ini. Ia memejamkan mata cukup lama. Angin semilir mulai mengoresnya mesra mencoba mengusik ketenangannya.

Ali menoleh kearah kanan, di bawah pohon rindang. Onyx nya bertemu dengan Hazel yang sangat teduh. Seorang gadis dengan dress selututnya sedang berteduh di bawah pohon itu. Di lihat dari pakaiannya, dia basah kuyup. Sepertinya sudah dari tadi gadis itu diam disitu. Dengan langkah pelan, ia melangkahkan kaki ke arah gadis itu.

Bodoh!!!! lihat dirimu. kau tuli, berani sekali kau mendekatinya.

Ali berhenti di tempatnya. Benar apa yang suara hati nya ucapkan. Mungkin aku di takdirkan untuk tidak bersosialisasi begitu pikirnya.

Ia menatap gadis itu yang kedinginan dengan wajah pucat pasi. Akhirnya dia tidak peduli apa yang nanti terjadi, ia memilih melanjutkan langkahnya.

”Hai” gadis itu mendongak dan menatap lekat Ali. Ia mengernyitkan dahi, apakah pria ini sedang mengobrol dengan nya.

”Kau bicara denganku?” Ali memperhatikan tiap gerak gerik bibir gadis itu dan mencoba memahami kata yang diucapkannya.

”Tentu saja. Sepertinya kau kehujanan” Ali mencoba meneliti dari atas hingga bawah. Ia melepas mantel tebalnya dan menyampirkan ke bahu gadis itu. Tak lupa mengambil ponselnya yang masih di dalam saku mantelnya.

”Pakailah. Nanti kau sakit”

” tidak usah. Aku sudah biasa kehujanan”

”Pakailah dulu. Kau bisa kembalikan kapan pun, aku selalu kemari setiap sore”

Gadis itu diam dan menatap Ali. Benarkah pria ini sedang berbicara dengannya? kata itu terngiang di otaknya.

”Terimakasih” gadis itu tersenyum. Perasaan hangat menjalar di tubuhnya  saat gadis itu menatap nya lekat lengkap dengan senyum malaikatnya.

”Sama-sama”

”Oh iya. Prilly” gadis itu mengulurkan tangan pada Ali. ”Namaku Prilly” ulangnya

Ali masih diam. Ini kali pertama ada orang yang mengajaknya berkenalan.

”Aliando Bryce. Senang berkenalan denganmu Nona---” Ali memandang Prilly dengan senyum samarnya

”Prilly Vallerina”

”Senang bertemu denganmu. Kurasa aku harus pulang. Kau?”

”Oh rumah ku sudah dekat. Aku akan menunggu gerimis reda”

”Baiklah. Hati-hati” Ali tersenyum dan meninggalkan gadis itu.

Setiap langkahnya ia selalu memikirkan. Perasaan apa yang baru pertama ia rasakan tadi. Sengatan aneh. Ali menggelengkan kepalanya, tidak mungkin itu yang namanya cinta. Semudah itu kah rasa itu datang. Apakah ia juga mudah untuk menghancurkan dan menghilang tak berbekas. Lalu buat apa Tuhan menciptakan cinta jika ia tidak bisa menjanjikan sebuah akhir yang bahagia. Kenapa harus ada patah hati?. Ali mendengus sebal, tidak mungkin dia jatuh cinta. Ia terus memantrai diri nya sendiri untuk tidak mudah mengartikan rasa. Bisa saja tadi hanya reflek atau perasaan yang hanya sekelebat datang.

Benar itu. tidak mungkin aku jatuh cinta hanya karena menjabat tangan dan melihat senyumnya.

Ia tersenyum samar dan menatap jalanan yang mulai lengang. Rintik hujan kian banyak,  Ali membuka payung dengan segera sebelum hujan benar benar mengguyurnya.

Semoga gadis itu baik-baik saja.

---------

maaf jika banyak typo.

akhirnya di story ini gue bakal bahas gerimis & hujan lagi wkwkw.

gerimis - hujan-setelah hujan reda - pelangi - malaikat di ujung cakrawala. huft kayak nya gue bakal seneng dengan story ini. semua kata yg gue suka ngumpul disini wkwk.

Selalu di tunggu Vote & comment nya

AkhirnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang