7 • Find You

2.4K 178 8
                                        

Backsound :

[ Find You : Cover by Chrissy Costanza - Against The Current ]

Biarkan cinta bebas menemukan ujung dari perjalanannya. Biarkan cinta mengalir dengan semestinya. Biarkan cinta menemukan tambatan hatinya. Biarkan cinta melakukan segalanya. Itulah yang kini ditanamkan dibenak Ali. Pria itu tengah menatap langit pagi dari balik jendela kamar. Beberapa kali ia menghela nafas berat. Hati dan pikirannya masih berperang dingin. Entah siapa yang akan menang nanti. Yang jelas kini Ali menyerahkan semua pada keadaan dan waktu. Dia akan mengejar cintanya? tentu saja. Hanya saja dia tidak akan memaksakan perempuan hazel itu untuk menerima cintanya. Ali membiarkan cupid cinta yang bekerja. Perlahan ia akan menaburkan benih-benih rasa suka untuk perempuan itu.

"Sepertinya aku akan gila jika memikirkan ini terus" gumamnya sambil memainkan jemarinya di jendela, membentuk sebuah gambar love. Pagi ini gerimis turun dikota Seattle padahal langitnya sangat cerah. Yah tidak ada yang bisa menebak cuaca. Sama halnya dengan cinta. Tidak ada yang bisa menebak kepada siapa kita akan jatuh.

Ali memeluk lututnya sendiri. Ini sudah dua hari ia tidak bertemu dengan hazel dambaannya.

Mungkin dia sedang sibuk..

"Mungkin"

Rintik hujan mulai menutup pandangannya. Jendelanya perlahan mulai berkabut. Dengan enggan ia berdiri dan berjalan menuruni tangga. Ali melihat sekeliling tapi tidak ada yang ia temui. Saat hendak berjalan ke dapur ia menemukan mantelnya yang tergantung di depan pintu.

Mantel itu..

perempuan hazel..

Ali menggaruk kepalanya frustasi. Kenapa wanita itu sangat pandai memanipulasi otaknya. Bahkan senyum gadis itu masih terekam jelas di memori ingatannya.

"Nak" Pelangi menepuk pelan pundak Ali.

"Ibu baru pulang?" Ali melihat kantong belanjaan yang di pegang Ibunya. Kemudian dengan gesit ia meraih kantong-kantong itu dan menaruhnya di pantry.

"Iya. Tadi terjebak hujan."

"Ayah mana?"

"Ayah ada meeting pagi ini dengan investor dari Los Angeles."

"Kenapa tidak mengirim pesan padaku. Aku kan bisa membantu Ibu berbelanja"

Pelangi terkekeh "Ibu bisa sayang. Ibu juga belum terlalu tua untuk membawa belanjaan ini"

Perempuan itu berjalan membuka lemari es dan mengambil air putih. Ia duduk di meja makan dan membaca pesan singkat dari suaminya.

"Tapi jika aku ikut setidaknya ibu tidak akan kerepotan"

"Sudahlah. Toh Ibu pulang dengan selamat"

Ali duduk didepan Ibunya. Pikirannya telah berkelana entah kemana. Menari bersama bayangan perempuan hazel nya.

"Sedang memikirkan apa?" ucap Pelangi sambil mengibas tangan di depan Ali.

"Ha?"

"Apa ada masalah? Kau sedang memikirkan apa?" ulang Pelangi.

"Aku tidak"

"Apa tentang perempuan itu?"

"Perempuan mana?"

"Kau tidak bisa membohongi Ibu, Nak. Matamu berbinar jika Ibu menyebut 'perempuan itu atau kata cinta' "

" Baiklah. Ibu menang"

AkhirnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang