Keningnya mengerut saat rasa nyeri bagian bawahnya terasa sedikit berat, dengan bersusah payah ia membawa tubuhnya untuk bangun.
"Uh.....aku tidak tahan lagi" Lucas dengan cepat meraba pintu tendanya, ia sudah tak tahan ingin segera buang air kecil.
"Sialan apa pintu tendanya tidak ada!" Lucas mengomel saat ia gagal menemukan pintu tendanya, airnya sudah berada diujung sekarang.
Akhirnya tendanya berhasil dibuka, lucas dengan segera keluar dari tenda, uh ini sudah berada di ujung.
"Aaaaaa!!!!"
Mark juga jeno yang berada didalam tenda berbeda dengan cepat terbangun saat mendengar jeritan itu, apa yang terjadi?!, bahkan nyawa mereka belum sepenuhnya terkumpul namun harus segera keluar ketika mendengar temanya berteriak, apa lucas diserang hewan buas?.
Jeno dengan siaga mengambil senjata yang sekiranya bisa digunakan untuk berlindung ketika hewan itu menyerang.
"Lucas!!" Mark berteriak saat ia telah berada diluar.
Mata sipitnya dengan panik terbuka, menghampiri sahabatnya yang nampak begitu tegang ditempatnya.
"ada apa?!!"
Lucas menunjuk sesuatu yang ada didepan sana, didekat perapian mereka semalam.
Jeno yang baru tiba langsung menengok kearah dimana lucas menunjuk, mark menatap kearah depan, matanya melotot saat melihat apa yang ada didepannya.
"Aaaaa!!/Aaaa!!!"
Jeno harus menutup telinganya dengan kuat saat kedua orang tidak waras itu malah saling berteriak. Apa mereka ini lupa kalau mereka itu laki-laki?!.
"Tutup mulutmu sialan!, apa kalian tidak waras!, ini hutan!" Bentak jeno.
Lucas juga mark dengan segera menutup mulut mereka, jeno sudah marah itu pertanda yang buruk bagi mereka.
"Itu makhluk apa?!" Mark dengan panik menunjuk dimana sesuatu itu berada.
Tubuhnya tersentak dengan kencang saat suara berat itu sedikit tinggi terdengar, tubuh mungilnya bergetar ketakutan. Jarinya bahkan langsung memilin satu sama lain karena rasa takut itu.
Jeno yang menyadari itu langsung menegur mark untuk tak lagi mengeluarkan suaranya. Jeno perlahan mendekat, dengan hati-hati ia berjongkok didekat manusia itu?.
Jeno tak yakin itu manusia tapi dari bentuknya ya setidaknya itu mendekati bentuk manusia pada umumnya, hanya saja yang membedakan wanita itu berambut putih terang dengan panjang yang hampir menutupi tubuh atasnya.
Tunggu, tubuh atasnya?, apa wanita ini tak memakai baju?!, jeno dengan segera berdiri, menutup mata mark dan juga lucas dengan cepat, astaga apa yang baru saja ia saksikan, telinganya memerah.
"Apa yang terjadi?!, kenapa mataku ditutup?!" Mark kebingungan sekaligus panik saat jeno tiba-tiba menutup matanya dan menyeretnya kembali kedalam tenda.
"Tetap diam disini sampai aku memanggilmu keluar mengerti?!"
Perintah itu tanpa sadar mark dan juga lucas anggukan, ia tak tahu, yang pasti ia harus duduk diam didalam tenda sesuai perkataan jeno.
Jeno dengan cepat mengambil jaketnya, kembali keluar mendekati wanita itu.
Meski ia sendiri tengah gemetaran, bukan karena takut tapi karena malu, ia tetap mendekat untuk menutupi tubuh mungil itu menggunakan jaketnya.
Bernafas lega setelah tubuh itu akhirnya terbalut kain, mata tajamnya memperhatikan dengan seksama, dari mana asalnya wanita ini, mengapa ia tiba-tiba berada ditengah hutan lebat tanpa busana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread (Gumiho) //NoReN//
Historical Fictionmari bertemu untuk waktu yang lama