Hai hai hallo!!
Don't forget to ⭐ and 💬
Happy reading 🍒°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Moza menurunkan Haigan dari punggungnya dengan perlahan, mereka berdua telah sampai ke rumah yang Haigan tinggali.
Kenapa Haigan berakhir ada di gendongan Moza? Karena Moza kekeh pendirian untuk menawarkan bantuan kepada Haigan, ia merasa seperti melihat anaknya sendiri dalam diri Haigan. Mana mungkin Moza rela melihat Zaleo kesakitan kan?
Awalnya Moza tidak menyangka akan ada rumah di kawasan ini, apakah tabib itu berbohong? Katanya disini kawasan tidak berpenghuni?
Moza berjongkok menyamakan tinggi Haigan, ia menatap anak itu lamat-lamat. Alpha itu cukup terkesima dengan kecerdasan anak sekecil ini, bisa menembus hutan yang seperti labirin itu adalah sesuatu yang hebat menurutnya.
Setelah satu tahun lalu terbangun dari komanya, Moza benar-benar dibuat bingung harus melakukan apa. Dirinya dipaksa beradaptasi dengan memiliki seorang anak yang sudah berusia 3 tahun tanpa melihat perkembangannya.
Anak ini cukup mengingatkan Moza pada Zaleo yang terbaring tidak berdaya menunggunya datang membawa obat. Hal itu membuat semangat Moza kembali membara dan berniat pergi untuk mencari tujuannya kesini.
"Masuklah, aku akan pergi." mereka saling menatap dengan pandangan yang sulit diartikan.
Pandangan mereka buyar saat suara Renka menginterupsi "Haigan! Kemana saja kau? Mama panik saat memeriksa kamarmu dan kau tidak ada." cecar Renka seraya menghampiri Haigan dan memeluknya.
"Maaf mamaa." suara Haigan terdengar pelan.
Moza yang melihat kejadian itu pun terdiam, jadi dialah ibu dari anak ini? Siapa nama anak ini tadi? Haigan?
Mata Renka beralih menatap seorang wanita dewasa yang ia yakini bahwa wanita itu alpha, bahkan auranya seperti alpha dominan. Sebentar, sepertinya Renka tidak asing dengan wajah itu?
Renka membulatkan matanya saat ia ingat siapa alpha yang ada dihadapannya. Bukankah dia adalah anak bungsu dari pemimpin klan Jiriyah?! Alpha tangguh yang tidak sedikit pengagumnya bahkan dari luar klan Jiriyah. Dia, alpha Mozaima Peztixius.
Moza bingung melihat omega didepannya bereaksi sedikit berlebihan, seperti seakan mereka saling kenal.
"Aku permisi dulu, jaga anakmu dengan baik." Moza mengabaikan, lebih baik ia segera mencari apa yang menjadi tujuannya datang kesini.
"T-tunggu, apakah kau benar alpha Mozaima?" Renka memberanikan diri untuk bertanya dan berdiri menyamakan posisi Moza.
"Kau mengenalku?" Moza lagi-lagi dibuat bingung, apa ketenarannya bahkan tembus sampai ke kawasan terpencil seperti ini?
"A-ah tidak juga, aku hanya sekedar tau." Renka tersenyum tipis menunjukkan keramahannya.
Moza menganggukkan kepalanya tanda memahami dan tidak terlalu penasaran juga.
"Apa yang membuat alpha datang kesini? Apakah ada yang bisa kubantu?" tawar Renka, karena hampir mustahil orang yang datang kesini tanpa tujuan.
"Sebenarnya aku membutuhkan tanaman penawar racun paling mematikan disini. Anakku dalam kondisi yang tidak baik." Moza berkata jujur tanpa melebihkan. Renka sedikit terkejut tadi, ia tidak menyangka alpha tersebut sudah memiliki anak.
"Aku akan membantumu." Renka mengajukan dirinya, ia ingin membalas budi karena bagaimanapun juga dirinya mengenal alpha Jiriyah itu dan alpha Moza telah menolong Haigan yang terluka serta membawanya kembali ke rumah ini dengan aman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Female Alpha Dominan [END]
RomanceApa jadinya jika male omega tertarik dengan female alpha dominan? Kejadian tak senonoh yang terjadi sewaktu kecil membuat mereka seakan terikat benang merah tak kasat mata. Nala tidak pernah merasa setertarik ini dengan female alpha di sepanjang hid...