01. Rencana mereka
Gabriel seorang remaja berusia 17 tahun dengan jiwa yang penuh semangat, dikenal berandal nakal disekolahnya. Dia suka bermain skateboard, berumpul dengan teman-temannya dan menikmati kebebasan masa remaja. Namun semua itu berubah ketika orang tuanya yang merupakan ilmuan gila, memutuskan mengubah hidupnya.
Orang tuanya dr Helen dan dr max adalah seorang ilmuan selalu punya proyek-proyek besar yang sering melibatkan riset aneh dan mereka tertarik pada cara tubuh manusia beradaptasi.
Rumah mereka memiliki sebuah ruangan khusus menyerupai rumah sakit pribadi, ruangan itu dilengkapi dengan tempat tidur pasien, peralatan medis lengkap, tabung oksigen, mesin EKG, hingga sebuah ruang operasi. Bagi mereka
(max dan Helen) ini adalah “laboratorium” sempurna untuk penelitian mereka.Setiap kali Iel melewati ruangan itu, tubuhnya merinding, perasaannya bercampur antara takut dan tidak berdaya. Namun iel tidak menyangka bahwa dia akan menjadi objek eksperimen berikutnya.
******
Disuatu malam yang gelap, Helen dan Max duduk diruang tamu rumah mereka dan membahas keadaan putra mereka, Gabriel atau yang biasa dipanggil iel. Dengan suara pelan dan penuh ketegangan, mereka mengungkapkan kekecewaan yang telah menggerogoti mereka.
“aku tidak mengerti mengapa iel terus menerus membuat pilihan yang buruk, dia seharusnya tahu yang lebih baik.”Helen menatap keluar jendela dengan suara penuh harapan.
Max mengganguk setuju “kita telah memberikan semua yang dia butuhkan, tetapi dia tetap memilih jalan yang salah. Dia perlu diubah. Kita harus melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar memperingatkannya.”
Pikiran mereka semakin gelap saat iel berlanjut dengan perilakunya yang berandal. Dia sering pulang larut malam, mengabaikan tanggung jawabnya dan menunjukan sikap yang merugikan diri sendiri. Helen dan Max merasa gagal menjadi orang tua, dan merasa putus asa itu mengarah pada keputusan yang salah.
“mungkin sudah saatnya kita mencoba pendekatan yang lebih drastis. Kita bisa melakukan eksperimen medis untuk memperbaiki apa yang salah. Jika kita bisa mengubahnya menjadi lebih baik” ucap Helen dengan serius.
“benar! Jika kita bisa menemukan cara untuk mengontrol pikiran dan perilakunya” ucap max dengan semangat.
Mereka terjebak dalam ilusi bahwa eksperimen, medis akan memberikan hasil yang diinginkan. Dalam benak mereka, tindakan itu bukanlah kekejaman, melainkan sebuah solusi. Keduanya terobsesi dengan ide menjadikan Gabriel “versi yang lebih baik” dari drinya sendiri, tanpa menyadari mereka sedang merusak jiwa putra mereka.
Ketika mereka mulai mengumpulkan alat-alat dan perencanaan prosedur, pengabaian terhadap perasaan dan kebutuhan iel semakin jelas. Helen dan Max tidak mau mendengarkan suara hatinya, hanya terfokus pada pencarian untuk
mengubahnya sesuai dengan keinginan mereka.“ini akan menjadikan kita ilmuan yang hebat, Helen. kita akan membuktikan bahwa kita bisa memperbaiki segala sesuatu!”
Dan dengan itu mereka melangkah kejalur yang tidak dapat kembali. Melalui eksperimen gila yang tidak hanya melukai iel secara fisik, tetapi juga menghancurkan ikatan keluarga mereka.
********
Hai hai.. ini cerita pertamaku. Jangan lupa vote dan komen ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik pintu terkunci
Teen FictionRumah yang tampak sempurna menyimpan rahasia gelap. Di balik senyum orang tuanya, Helen dan Max, tersembunyi kekejaman yang mengerikan. Gabriel, anak mereka, menjadi subjek eksperimen kejam di laboratorium rahasia rumah mereka. Setiap hari adalah...