Bab 7

1.5K 127 32
                                    

Caca menahan rasa takut, melihat betapa banyak nya anggota geng yang di pimpin oleh Rama berhenti di depan Indomaret tempat ia baru saja jajan.

Beberapa orang yang berbelanja bahkan mempercepat urusan mereka dan mulai meninggalkan area supermarket ini. Termasuk Caca yang dengan buru-buru memasukkan kembali es krim yang sempat ia buka untuk di nikmati sambil duduk santai di teras Indomaret.

Kenapa mereka ke sini sih! Padahal kan Caca itu mau memperbaiki mood nya! Dia mau makan es krim sambil melihat kendaraan berlalu lalang!

Kegiatan berkemas nya terhenti saat dua orang lelaki duduk di hadapan nya, ada tiga orang lainnya berdiri dan mengelilingi Caca.

Gadis itu merespon tanda bahaya yang di beri otak, membuat seluruh tubuh nya menjadi kaku.

Caca pasrah dan tetap duduk dalam diam. Mata nya menatap takut ke arah orang-orang yang berpakaian hitam serta memakai helm full face, membuat Caca tidak bisa mengenali wajah mereka.

Rama?

Apa yang di lakukannya? Dia hanya masuk dan membeli sebotol air mineral membawa nya menuju di mana Caca duduk, laki-laki itu menyuruh lima orang yang mengelilingi Caca untuk segera menjaga jarak, membuat dia dan Caca yang berada di satu meja ini.

Rama tersenyum tipis melihat ketakutan di wajah chubby milik gadis yang sedang mengganggu pikiran nya.

Bukan karena cinta, lebih ke menggangu, membuat nya tidak fokus dan selalu mengaitkan sesuatu hal dengan gadis ini.

Keheningan terjadi, hanya ada Rama dan Caca di meja ini, dan Rama memilih untuk minum sambil menatap tajam ke arah Caca.

Apakah Caca pergi saja? Lagipula mereka tidak menyuruhnya untuk duduk di sini bukan? Bisa jadi Rama menyindir nya lewat tatapan tajam itu agar dia segera pergi?

Caca berdiri dan melangkah dengan cepat, mengabaikan tatapan tajam dari anggota geng Rama. Masa bodoh kalau dia di anggap tidak sopan, lagipula dia tidak kenal dengan mereka, dan mereka juga seperti nya tidak akan berbicara dan menyampaikan maksud nya menghalangi Caca barusan, yang penting Rama membiarkan nya pergi begitu saja, kan!

"Ndut!"

Teriakan itu!

Teriakan dari Rama membuat Caca berhenti, entah mengapa tubuh nya merespon dengan kata 'Ndut'

Mungkin karena selama 17 tahun hidupnya selalu di juluki dengan sebutan Gendut, membuat otot-otot tubuh nya mengingat panggilan itu, menjadi muscle memory.

Caca membalikkan tubuh nya, melihat ke arah Rama yang tertawa kecil ke arah nya.

Caca sudah siap melangkah untuk mendekat ke arah laki-laki itu, namun langkah nya terhenti.

Seorang laki-laki dengan tubuh gendut yang malah maju dan menghadap ke arah Rama. Salah satu anggota geng nya!

Wajah Caca memerah menahan malu! Dia kira Rama memanggil dirinya! Ternyata panggilan itu untuk teman satu geng nya!

Dengan perasaan kesal, Caca langsung membalikkan badan dan melangkah pergi menjauh dari teras Indomaret.

"Hahaha sorry! Oi jangan ngambek!"

Rama langsung berdiri dan mengejar Caca yang hampir hilang dari pandangan nya, laki-laki itu segera menangkap pergelangan tangan kenyal milik gadis yang ia incar barusan.

"Apa!" Ucap Caca sambil menatap kesal ke arah Rama.

Kenapa juga dia merasa kesal? Kan Rama cuma memanggil teman nya, memangnya yang gendut di dunia ini cuma dirinya?

Ngedip Mas!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang