*Happy reading!*Setelah berbulan-bulan persiapan, hari bahagia yang ditunggu-tunggu oleh semua orang akhirnya tiba. pernikahan Gus Rakha dan Mala.
Seluruh santri di pesantren At-Taubah tampak sangat sibuk, dengan setiap orang memiliki tugasnya masing-masing. Beberapa santri membersihkan halaman rumah, lainnya menghias aula, dan ada yang bertugas memasak hidangan untuk acara.
Devi, si ratu jahil, tidak ketinggalan dalam kegiatan ini. Ia tampak bersemangat saat membantu di dapur, sambil sesekali menjahili santri lain yang bekerja.
"Ayo, kita harus cepat! Pernikahan bng Rakha dan Mala sudah dekat!" teriak Devi sambil tertawa, membuat semua santri ikut tertawa.
Di ruang tamu, orang tua Gus Afan, Abi Temmy dan Umi Dina, telah tiba dan berbincang-bincang dengan gembira bersama umi salma dan Abi fathir.
"Alhamdulillah, semua sudah siap. Kita hanya perlu memastikan acara berjalan lancar," kata Abi Temmy.
"Ya, aku sudah menyiapkan hidangan spesial untuk menyambut para tamu," balas Umi Dina. Keduanya tersenyum bangga melihat persiapan yang telah dilakukan anak-anak mereka.
Sementara itu, di aula, Gus Rakha dan Mala sedang sibuk dengan detail terakhir. "Kita perlu memastikan semua tamu diundang. Bagaimana dengan dekorasi?" tanya Gus Rakha, melihat sekeliling.
Mala mengangguk. "Semua sudah siap, hanya tinggal menunggu waktu. Aku tidak sabar untuk melihat semua orang berkumpul," jawabnya dengan mata berbinar.
Ketika semua santri telah siap, dan tamu mulai berdatangan, suasana di aula semakin hidup. Devi, yang sedang bersiap-siap di kamar, merasa senang. Namun, kejahilannya tidak dapat terhindarkan.
Ketika Gus Afan dan Devi bersalaman dengan kerabat keluarga, Devi melihat seorang anak kecil yang dari tadi memperhatikannya. Dengan senyumnya yang jahil, ia mendekati anak itu.
"Hai, sayang! Mau lihat trik sulap?" tanyanya sambil berusaha menarik perhatian si anak.
Anak kecil itu, awalnya tampak tertarik, tetapi kemudian Devi melakukan gerakan yang membuatnya terkejut.
"Tadaaa!" serunya sambil mengangkat tangannya dengan ekspresi konyol.
Namun, anak itu malah menangis dan berlari menghampiri ibunya.
"Mama! Takutttt!" teriaknya sambil menatap Devi dengan tatapan ketakutan.
Gus Afan, yang menyaksikan semua kejadian itu, menoleh ke arah Devi dan mendapati senyum jahil di wajah istrinya.
"Devi!" panggilnya sambil menggelengkan kepala, tidak bisa menahan tawa. "Kau tau, dia masih anak-anak!"
"Tapi, mas, dia terlihat sangat lucu saat terkejut!" jawab Devi sambil tertawa, matanya bersinar ceria. "Ayo, kita nikmati hari ini! Tapi jangan khawatir, aku tidak akan menjahilinya lagi."
Gus Afan menggelengkan kepalanya, berusaha menahan senyum.
"Kau selalu saja mencari cara untuk membuat suasana lebih hidup," katanya.
**************************
Pernikahan Gus Rakha dan Mala berlangsung dengan lancar. Setelah akad nikah, suasana aula dipenuhi dengan doa dan harapan dari para tamu. Semua orang terlihat bahagia, termasuk Devi yang tetap berperan sebagai si ratu jahil.
Di tengah acara, ketika Gus Rakha dan Mala sedang mengucapkan terima kasih kepada semua tamu, Devi tidak bisa menahan keinginan untuk beraksi. Ia mempersiapkan kejutan kecil di atas meja, yaitu beberapa balon berisi air yang siap dilemparkan ke arah Gus Rakha dan Mala.
Namun, sebelum ia sempat melakukannya, Gus Afan menahannya. "Devi, jangan!" serunya dengan nada tegas, tapi tetap tersenyum. "Hari ini adalah hari bahagia mereka. Jangan sampai kamu merusaknya!"
Devi hanya bisa tersenyum nakal, "Baiklah, mas. Tapi tunggu sampai acara selesai!"
Setelah semua rangkaian acara selesai, Gus Rakha dan Mala merasa sangat bersyukur atas dukungan semua orang. Mereka saling bertukar pandang, penuh rasa cinta dan harapan.
Di akhir malam, semua tamu berkumpul untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan. Suara tawa dan percakapan mengisi ruangan, dan Devi tidak henti-hentinya melibatkan diri dalam kejahilannya yang menghibur.
"Mas, lihat itu!" serunya kepada Gus Afan sambil menunjuk ke arah beberapa santri yang sedang mengobrol. "Kita bisa menyuruh mereka untuk melakukan hal konyol, dan membuat acara ini semakin seru!"
Gus Afan hanya bisa menggelengkan kepala, tetapi senyumnya tak pernah pudar. "Satu hari, aku akan menyuruhmu untuk tidak menjahili orang lain, sayang."
"Tidak mungkin!" jawab Devi, melangkah pergi dengan langkah ceria. "Jahil adalah bagian dari hidupku!"
Malam itu berakhir dengan penuh keceriaan dan harapan. Semua orang merasa bahagia, dan Gus Rakha serta Mala bersyukur atas pernikahan yang telah mereka impikan. Begitu juga dengan Devi dan Gus Afan, mereka merasa beruntung memiliki keluarga dan teman-teman yang penuh kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Jahilnya Gus Afan
General Fiction"Istri Jahilnya Gus Afan" mengisahkan kehidupan Gus Afan, seorang gus yang sering dijahili oleh istrinya. Meski jahil, keusilan istrinya selalu membuat suasana rumah tangga mereka penuh tawa dan kasih sayang. Start : 13 Okt 24 Finish : 03 Nov 24