Boneka itu bergerak sesuai dengan perintah dalang. Semuanya bergerak sesuai dengan rencana Calista. Meskipun, ada beberapa kecelakaan yang tidak terduga. Semua akan berakhir baik.
Meski sebenarnya tidak semuanya baik-baik saja... Dia punya masalah besar setelah kejadian itu.
Tuan Arga dan Nyonya Melisa membuat pertunjukan besar di depan para direktur sekolah. Mereka sangat marah dan setiap direktur menjadi takut karena mereka tidak dapat mengatasi atau menenangkan kemarahan orang tuanya. Tidak hanya orang tuanya tetapi kak Arslan juga datang dan telah mempersiapkan segalanya untuk menuntut sekolah dan gadis- gadis yang menindas Calista.
Melihat perilaku keluarganya yang penuh perhatian, air mata Calista kembali mengalir. Setelah 3 jam yang panjang, akhirnya, dia berhasil menenangkan kemarahan keluarganya. Mereka sepakat untuk menyelesaikan ini secara normal dan melupakan rencana mereka untuk membawa boneka-boneka bodoh itu ke pengadilan.
Ketika dia kembali ke rumah, keluarganya tidak mengizinkannya melakukan apa pun yang dapat membuat tangannya tegang.
Awalnya, Calista merasa senang dengan perilaku keluarga yang terlalu protektif, tetapi mereka bahkan tidak mengizinkannya memegang pena ataupun ponselnya!
Calista ingin chat dan mengobrol dengan Denzel, tetapi mereka juga tidak mengizinkannya. Dengan marah, Calista memarahi orang tua dan saudara laki-lakinya yang penyayang agar membiarkannya mengetik di ponselnya sendiri.
Di sebuah Perusahaan Wiliam, setelah Denzel kembali dari Negara Indonesia, seorang pria pencemburu duduk dengan segelas anggur di depannya. Bersama dengan sekretaris yang lemah hati dan selalu dikasihani, mereka duduk di ruang rapat.
Ekspresi wajah Denzel gelap bagai langit malam, membunuh dan dingin. Tak seorang pun berani menatap matanya dan hanya bisa menundukkan kepala.
Sekretaris itu mengusap pelipis kepalanya. Dia selalu berada di samping Denzel, jadi perlahan-lahan dia menjadi kebal terhadap amarahnya, meskipun hari ini sedikit lebih baik daripada kemarin. Dia tidak akan pernah bisa sendirian di satu ruangan dengan Denzel yang sedang marah dan bisa lebih rileks ketika ada orang lain di ruangan itu. Dialah satu-satunya yang bisa berdiri di samping Denzel yang sedang marah.
“Tolong, Tuan Muda, hentikan amarahmu!! Kau telah membuat semua orang itu menangis tersedu-sedu sambil memohon ampun, padahal mereka baru melihat wajahmu beberapa menit saja!!’
Hari ini, Denzel telah membuat setidaknya 20 orang menangis dan memohon ampun, hanya dengan melihatnya. Pertemuan itu telah berlangsung selama 6 jam! Dan Denzel tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan pertemuan itu selama 3 hingga 5 jam lagi.
TRING!!
Ponselnya yang tadinya senyap tiba-tiba bergetar
[Calista yang manis: Denzel, apakah kamu sibuk sekarang?]
Denzel segera membuka ponselnya, tatapannya berubah lebih lembut dan hangat. Di tengah badai salju yang tak kunjung berakhir, tiba-tiba matahari muncul.
[Raja Denzel: Tidak, ada apa?]
Calista tersenyum senang dan bersemangat mengetik beberapa kata.
Calista mengirim sebuah foto, Denzel membukanya dan melihat foto itu. Di dalam foto itu, ada foto yang membuatnya tidak bisa tidur sepanjang malam.
[Calista yang manis: Terkejut?!! Bisakah kau percaya? Seseorang berencana untuk menuduhku dan menghancurkan nama baikku!!!]
Seketika, binatang buas di dalam tubuh Denzel menjadi jinak. Aura dingin menghilang, wajahnya masih tampak tanpa ekspresi dan dingin, tetapi aura pembunuh telah menghilang.
[Raja Denzel: Oh.. Jadi kamu baik-baik saja?]
[Calista yang manis: Aku baik-baik saja, tapi aku sangat kecewa... Tahukah kamu siapa yang merencanakan semua ini?]
[Raja Denzel: siapa?]
[Calista yang manis: Sahabatku, Adelia!! Aku sangat kesal sekarang]
Calista telah merencanakan ini untuk memutuskan semua ikatan yang dimilikinya, keluarganya, dan Denzel dengan Adelia.
Calista meregangkan punggungnya, dia bisa merasa sedikit tenang sekarang karena musuh pertamanya kehilangan kesempatan untuk lebih dekat dengan orang-orang pentingnya dan dirinya sendiri. Meskipun dia tahu bahwa Adelia akan berusaha sebaik mungkin untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya.
Namun Calista tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi, itulah alasannya mengapa ia memutuskan untuk memberi tahu Denzel tentang hal itu.
Denzel sangat overprotektif terhadapnya, jadi ia pasti akan melakukan sesuatu terhadap wanita jalang itu. Mungkin kedengarannya ia memanfaatkan Denzel, tetapi demi masa depannya dan masa depan Denzel, ia harus melakukan ini.
Calista tahu bahwa dia telah menghancurkan kebahagiaan pria itu dan sekarang dia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi lagi.
Sebab, di saat hembusan napas terakhirnya, Calista menyadari cinta Denzel kepadanya jauh lebih dalam.
Baginya, sekarang dalam kehidupan ini, dia tidak akan pernah lagi mengulangi kesalahan masa lalunya.
Genggaman tangan Calista semakin kuat seiring dengan perasaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tunanganku! : Aku Kembali ke Masa Lalu dan Memilihmu!
FantasyDulu, Calista Evangeline pernah ditipu, dikhianati, dan di saat kematiannya, dia akhirnya mengerti betapa berliku-liku takdirnya. Orang tuanya telah meninggal dan kakak laki-lakinya dijebloskan ke penjara. Dia menyadari bahwa semuanya adalah kesala...