8

103 24 2
                                    

Tandai typo
Update setiap hari jum'at
___________



''Ayah!'' seru Ziya memasuki kamar orang tuanya.

Dion yang srdang pokus dengan laptopnya terlonjak kaget mendengar suara sang putri.

''Ada apa sayang? Mengapa kau berteriak seperti itu? Nanti tenggorokan mu akan sakit.'' peringat Dion lalu mematikan laptopnya.

Ziya menghampiri sang Ayah dan menyenderkan kepalanya di lengan sang Ayah, ''Ziya minta maaf Ayah.''

Dion hanya mengangguk lalu mengusap kepala sang putri yang terbalut hijab instan berwarna hijau yang sama dengan daster motif katak lengan panjang yang di kenakannya.

''Kan hari ini kita mau ke bukit kelinci.''

Pantas saja putrinya itu begitu bersemangat menghampirinya. Ternyata ia hampir saja melupakan janjinya jika hari ini mereka akan pergi ke bukit kelinci.

''Baiklah, sekarang Ziya bersiap-siap lah. Lalu dimana Bunda?''

Ziya mendongak menatap sang Ayah yang menunduk menatapnya, ''Bunda ada di dapur menyiapkan makanan untuk kita ke bukit kelinci nanti.''

Dion mengangguk paham lalu menyuruh Ziya untuk segera menganti pakaiannya mengingat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh jelang siang.

***

Jalan kota terlihat sangat sepi. Seperti biasa jika di hari minggu jalanan kota terlihat sepi karena masyarakat banyak yang berkebun dan berada di tempat wisata seperti yang di kunjungi keluarga Ziya saat ini yang terlihat ramai pengunjung yang mayoritas dari luar kota.

Terlihat banyak pengunjung sedang piknik di teman banyaknya kelinci yang bermain-main di sekitarnya.

''Bunda banyak banget bawa cakenya.'' ucap Ziya menatap minat cake-cake yang tertata rapi di atas tikar.

''Biar kamu puas,'' jawab Dion membantu Gina menaruh makanan di atas tikar.

Ziya hanya mengangguk lalu memakan cake yang berada di atas tikar seraya menatap sekeliling yang terlihat ramai pengunjung, seperti keluarga, orang berpacaran ataupun para sekelompok remaja.

Namun, matanya terhenti ketika melihat seorang wanita dan seorang pria berada di bangku dekat taman bermain seraya memakan buah. Ia mengenal wanita tersebut, karena tersebut adalah teman Gina dan pernah mengunjungi rumah mereka.

''Bunda? Bukankah itu teman Bunda?'' tunjuk ke arah wanita tersebut.

''Oh, ya?'' Gina menoleh ke arah yang Ziya tunjuk.

Dengan semangat Gina memanggil dua orang dewasa itu untuk bergabung dengan mereka.

''Udah lama disini, Gin?'' tanya wanita tersebut yang bernama Sarah dan pria di sampingnya adalah suami Sarah yang bernama Dandi.

''Belum lama sih. Ayo silahkan duduk dan nikmati hidanhannya,'' jawab Gina lalu mempersilakan mereka duduk.

''Ini suami kamu, Gin? Aku baru tahu dan baru keliatan.''  ucap Sarah lalu mencomot cookies cokelat di hadapannya.

''Iya suami ku, dia kerja di luar provinsi jadi jarang di rumah.'' jawab Gina sekenanya lalu menyiaokan minuman untuk kedua orang tamu dadakannya tersebut.

Sarah mengangguk paham, ''Oh iya. Kalau gitu perkenalkan saya Sarah teman SMA Gina dulu dan ini suami saya, Dandi.''

Dion mengangguk seraya mengatupkan tangan di depan dada, ''Saya Dion.''

''Ziya apa kabar? Udah lama nggak pernah ketemu.'' tanya Sarah menatap Ziya yang asik memakan cake di tangannya.

''Baik, Tan.'' jawab Ziya lalu pokus dengan cakenya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sabda Cinta (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang