Chapter 2

104 22 0
                                    


Jungwon menatap cermin di kamarnya, merenungkan apa yang baru saja terjadi semalam. Pikirannya dipenuhi oleh wajah-wajah misterius yang ia temui-keenam vampire yang mengaku membutuhkannya. Pemberian Heeseung, kalung berbentuk bulan sabit, menggantung di lehernya, memancarkan kilauan samar di bawah cahaya pagi. Meskipun terasa aneh, ada bagian dari dirinya yang merasa terikat pada kalung itu, seakan-akan benda itu melindunginya dari sesuatu yang tidak bisa ia lihat.

 Meskipun terasa aneh, ada bagian dari dirinya yang merasa terikat pada kalung itu, seakan-akan benda itu melindunginya dari sesuatu yang tidak bisa ia lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian, ponselnya bergetar. Nama yang muncul di layar membuatnya tersenyum kecil, meskipun hatinya masih penuh dengan rasa cemas.

Sunoo: "Jungwon, sudah siap? Kami di luar."

Jungwon menarik napas panjang. Walaupun merasa ragu, ia tahu bahwa jawaban untuk semua pertanyaan yang mengganggu pikirannya mungkin akan ia temukan bersama mereka.

---

Mobil hitam berhenti tepat di depan rumah Jungwon. Ketika ia mendekat, Sunoo membukakan pintu dengan senyum hangat, diikuti oleh Jay yang menatapnya dengan penuh ketenangan. Keduanya mempersilakan Jungwon masuk, dan perjalanan menuju tempat persembunyian vampire dimulai.

Sepanjang perjalanan, Sunoo dengan antusias menceritakan sedikit tentang "dunia baru" yang akan Jungwon jelajahi, meski kebanyakan yang ia katakan hanyalah fakta-fakta ringan tentang teman-temannya.

"Mungkin mereka terlihat menakutkan di awal, tapi sebenarnya mereka semua baik, kok. Ya... kecuali kalau mereka sedang lapar," gurau Sunoo, tertawa kecil.

Jungwon hanya tersenyum, namun di dalam hatinya ia masih menyimpan rasa takut. Meski begitu, perasaan hangat yang Sunoo pancarkan membuatnya merasa sedikit lebih nyaman.

Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah bangunan tua yang tersembunyi di balik pepohonan rimbun di pinggiran kota. Gedung ini terlihat seperti peninggalan masa lalu yang megah namun misterius. Dinding-dinding batu yang ditumbuhi lumut serta jendela-jendela tinggi memberikan kesan yang suram, namun sekaligus memikat.

 Dinding-dinding batu yang ditumbuhi lumut serta jendela-jendela tinggi memberikan kesan yang suram, namun sekaligus memikat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam gedung, lima vampire lainnya sudah menunggu. Mereka duduk di ruang utama yang remang, cahaya lilin berkedip-kedip menambah kesan misterius pada ruangan itu. Heeseung berdiri di tengah, menatap Jungwon dengan tatapan yang tenang namun penuh makna.

"Terima kasih sudah datang, Jungwon," Heeseung membuka percakapan, suaranya lembut namun mengandung aura kekuatan yang sulit diabaikan.

Jungwon mengangguk ragu, masih belum sepenuhnya mengerti kenapa mereka semua sangat membutuhkan kehadirannya. Sebelum ia sempat bertanya lebih jauh, Sunghoon maju, wajahnya serius namun sorot matanya menyiratkan penghargaan.

"Jungwon, aku tahu ini pasti membingungkan untukmu. Tapi, izinkan kami menjelaskan semuanya dari awal," kata Sunghoon.

Jay melanjutkan, "Kami bukan vampire biasa. Ada ikatan khusus yang kami miliki dengan manusia, yang membuat kami lebih kuat ketika kami bersama mereka."

Mendengar itu, Jungwon mengerutkan dahi, bingung. "Ikatan khusus? Apa maksud kalian?"

Heeseung menjelaskan lebih lanjut, "Di masa lalu, kami memiliki seorang 'pelindung' manusia yang mampu meningkatkan kekuatan kami hanya dengan keberadaannya. Pelindung itu tidak bisa ditemukan dengan mudah, karena hanya seseorang dengan jiwa yang istimewa yang bisa berperan seperti itu."

"Dan... kamu yakin kalau aku adalah orang itu?" Jungwon bertanya, tidak yakin apakah ia bisa memenuhi peran sebesar itu.

Sunoo menepuk bahunya, berusaha menguatkan. "Ya, kami yakin, Jungwon. Kamu adalah orang yang kami tunggu-tunggu."

Jungwon menunduk, memikirkan apa yang baru saja ia dengar. Bagaimana mungkin ia, manusia biasa tanpa keistimewaan, dianggap sebagai sosok pelindung bagi sekelompok makhluk yang tidak pernah ia bayangkan benar-benar ada?

Di tengah kebingungannya, Jake menambahkan, "Jangan khawatir. Kami tidak akan memaksa kamu untuk melakukan apa pun yang tidak kamu inginkan. Kami hanya ingin kamu tahu bahwa kehadiranmu membuat perbedaan."

Ni-ki, yang dari tadi terlihat agak malu-malu, akhirnya angkat bicara. "Kamu tidak sendirian, Jungwon. Kami semua ada di sini untuk melindungi dan mendukungmu."

Mendengar itu, hati Jungwon sedikit tenang. Namun, ia tahu bahwa menerima peran ini berarti melibatkan dirinya dalam dunia gelap yang penuh bahaya. Meskipun begitu, ada dorongan dalam hatinya yang membuatnya merasa bahwa ini adalah jalan yang harus ia ambil.

"Baiklah," katanya akhirnya, "Aku akan membantu kalian. Tapi kalian harus berjanji untuk melindungiku juga."

Semua vampire mengangguk serempak. Heeseung mengulurkan tangannya, dan Jungwon menyambutnya. Sentuhan itu membuatnya merasakan kehangatan yang aneh, seolah-olah sebuah janji tak terucap telah terjalin di antara mereka.

---

Malam itu, mereka mulai menjelaskan tentang para pemburu vampire yang mengancam kehidupan mereka. Para pemburu ini bukan sekadar manusia biasa; mereka memiliki keahlian dan persenjataan khusus yang membuat mereka menjadi ancaman nyata bagi para vampire. Jungwon mendengarkan dengan seksama, merasa ketegangan yang semakin meningkat.

Sunghoon menjelaskan, "Mereka tidak akan berhenti sampai kita semua lenyap. Oleh karena itu, kami membutuhkan kekuatan dari ikatan denganmu untuk menghadapi mereka."

Jungwon mengangguk, memahami betapa seriusnya situasi ini. Tiba-tiba, ia merasa jauh lebih terikat dengan keenam vampire di sekitarnya.

Malam itu, mereka menghabiskan waktu untuk berdiskusi dan membuat strategi. Jungwon perlahan mulai merasa bahwa dirinya bukan lagi hanya manusia biasa yang terjebak dalam situasi tak terduga, melainkan bagian dari keluarga baru yang siap untuk melindungi dan dilindungi.

Sebelum mereka berpisah, Heeseung menatap Jungwon dengan tatapan yang dalam. "Mulai sekarang, kamu adalah bagian dari kami, Jungwon. Dan kami akan melakukan segala cara untuk memastikan kamu tetap aman."

Dengan hati yang dipenuhi oleh rasa takut sekaligus harapan, Jungwon meninggalkan tempat itu, tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Sebuah ikatan telah terbentuk-ikatan yang tidak bisa diputuskan oleh siapa pun, bahkan oleh kegelapan itu sendiri.

Lumen in TenebrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang