18.

6 2 0
                                    

Happy reading.

Setelah dari kantor tadi kini meta mama Mikko pun sedang berada di cafe Mikko, baru masuk kini dia di sambut oleh Ara yang manager cafe ini.

" Selamat siang Bu meta, selamat datang di cafetaria" ucap ara ramah.

Meta tersenyum ramah " siang Ara, gimana cafe Mikko progres nya lancar ngak" tanya meta.

" Ramai buk , setelah mas Mikko minta Koki buat menu makanan baru cafe ini yang awalnya ramai makin ramai buk" jawab Ara.

Meta pun hanya mengangguk" tolong pesanin saya makanan baru itu, sama jus jeruk ya dan saya minta Amara yang mengantarkan bisa?".

" Bisa buk , silahkan duduk saya akan bilang kepada Amara".

Meta hanya mengangguk.

Tak lama kemudian Amara datang dengan nampan berisi makanan pesanan meta.

" Ini buk pesanannya, silahkan di nikmati" ucap ramah Amara.

Meta yang melihat Amara pun tersenyum.

" Kamu Amara, boleh kita ngobrol ngak Sayang" ucap meta ramah.

" Aduh kata Mbak Ara ni mamanya Mikko , aku harus gimana apa aku bakal di marahin" batin Amara.

" Ayo Amara duduk aja gak papa, jangan sungkan"

Amara hanya mengangguk dan duduk di samping meta.

" Kamu Amara kan , calon mantu mama. Kamu cantik banget sih imut kayak mama waktu muda dulu" ucap meta sambil membuka obrolan.

" Aaah ibu bisa aja, cantikan ibu dong Amara juga biasa aja Bu" kekeh Amara.

" Pantes Mikko cinta sama kamu, wg ya ayu banget manis lagi. Gimana sayang kamu mau menikah dengan anak saya" tanya meta.

" Maafin bapak saya Bu , ini semua ulah dia yang minta mas Mikko nikahin saya. Padahal saya udah larang mas Mikko buk , tapi dia kekeh ingin menikahi saya. Maafin saya ya buk saya akan mencoba batalin pernikahan ini kok , tapi ibuk janji jangan pecat saya ya" ucap Amara.

" Jangan di batalin dong sayang, mama sama papa Mikko setuju kok kalau Mikko menikah muda. Apalagi sama kamu mama rasa kamu orang yang baik cocok sama Mikko , dan mama yakin ,kamu terima aja ya sayang" ucap meta.

" Tapi gimana dengan masa muda mas Mikko bu?dia masih sekolah masa depannya masih panjang , gak harus nikah sama Amara, Amara terima aja bu nikah sama pilihan bapak aja di kampung , agar mas Mikko ngak terbebani buk dia masih muda buk ngak pantes buat Amara yang umur 23'ini" ucap Amara sambil mengusap air matanya.

" Ngak papa Amara, lebih baik begitu dari pacaran" kan gak baik mending langsung menikah aja gak papa, lagian Mikko juga single kok Minggu ini kita ke rumah kamu ya untuk melamar kamu, untuk menikahnya kamu rembukin aja sama Mikko. Ingat jangan lama-lama ya mama ingin segera punya mantu dan cucu" kekeh meta.

" Hehe iya Bu makasih" ucap Amara.

" Sama sama, panggil mama aja bentar lagi kan kamu mau jadi anak mama juga" ucapnya.

Amara hanya mengangguk dan tersenyum.

* * * * * * * * * * * * * * * * *

Mikko & Amara ( Ketika Aku Dan Kamu Menikah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang