Happy reading.
Hari ini tampak biasa aja seperti hari hari yang lalu, Amara tampak biasa aja setelah semalam nangis. Kini dia agak rileks Tampa memikirkan masalah yang semalam serasa dia bodo amat. Bahkan orang yang membuat nya menangis Tampak belum datang, karena masih sekolah chat dari bos muda nya itu tampak dia hiraukan.
Dan seperti setiap harinya dia hari ini juga mendapatkan satu pad susu ultra kesukaan nya , siapa lagi kalau bukan dari si pengurir makanan alias di Farhan teman kerjanya, dengan perasaan yang lagi senang Amara pun menerimanya.
" Makasih Farhan, tau aja gue hari ini belum minum ni susu" ucapnya dengan di sertai senyum manisnya.
Sedangkan Farhan yang mendapat ucapan makasih dengan senyum manis tampak gugup.
" Kalau setiap hari nya dapatin senyum manis kamu kayak gini, aku rela Ra ngasih susu ultra untuk kamu se kardus.
" Gombal banget" ucapnya sambil menyedot susu ultra dari Farhan.
" Pulang nanti sama aku ya" ajak Farhan sambil menatap teduh Amara.
" Okay, vio juga Pasti di jemput pacarnya dari pada gue buang duit buat ongkos mending gue nebeng elo gratis" kekeh nya.
Farhan hanya mengangguk.
Sedangkan Fanny sang menejer cafe dari tadi tampak mendumel melihat Amara dan Farhan yang ngobrol di waktu jam kerja.
" Ekhem , kalian mau pacaran apa mau kerja? Kalau mau pacaran sana keluar jangan kerja" ucapnya galak.
" Bebas dong mbak , kan kita juga lagi ngak ada pelanggan memesan kan semua udah Amara kerjain" balas Farhan.
" Walaupun kalian sudah mengantarkan pesanan ke mereka , tapi kalau masih ada kerjaan yang harus di selesaikan ya di selesaikan jangan malah pacaran , mau kalian saya aduin ke mas Mikko" ancam Fanny.
" Iya mbak Fanny , saya dan Farhan minta maaf , yaudah saya mau nganter pesanan ke meja 25 dulu permisi" ucap Amara sambil membawa nampan yang berisi pesanan.
Sedangkan Farhan pun keluar karena ada pesanan masuk cod.
Sedangkan di lain tempat Mikko sedang bersiap untuk ke cafe, dia mengganti pakaian nya dulu karena nanti ada clien yang datang untuk reservasi restonya untuk acara gender ravel , dia kini dia tampak gagah dan ganteng memakai kemeja warna putih polos dengan celana kain hitam dan juga rambutnya yang tertata rapi.
" Fanny , siapkan makanan untuk clien nanti, pokoknya makanan ya yang vest seller dan jangan lupa minumannya, ini gue udah di jalan menuju resto" ucap Mikko di sambungan telepon nya , Tampa di balas Fanny kini dia udah mematikan sambungan telepon nya.
" Amara kok ngak bales chat gue , di baca aja ngak" ucap Mikko sambil menatap pesan nya yang belum di baca Amara.
Kini dia sampai di resto dengan tampan nya yang ganteng, gagah , muka bersihnya dan jangan lupa alis nya yang tebal dan hidungnya yang mancung membuat dia di sukai banyak cewe mungkin termasuk beberapa waiters dan koki perempuan disini. Termasuk Amara yang dari dia masuk sampai dia duduk dengan Fanny tampak menatap wajah Mikko dengan bengong.
" Elo , kalau lagi pakai pakaian gitu kelihatan dewasa mikk, ingin rasanya gue datang untuk meluk elo bahkan untuk sekedar nyapa elo atau memandang elo , tapi itu tidak mungkin karena elo kan juga udah punya pacar" kekeh Amara.
Sedangkan Mikko tampak fokus berbicara dengan Fanny.
" Nanti , bakal ada clien yang bakal boking resto restof kita katanya untuk acara gender ravel gitu, nanti tolong Elo atur semua dari disain yang dia ingin kan , menu makanan atau minuman elo atur semua. Soalnya ini klien pertama gue, gue harap elo ngak ngecewain gue dan" ucap Mikko serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikko & Amara ( Ketika Aku Dan Kamu Menikah)
Humor" apa ini semua ulah elo mikk, elo menjebak gue supaya kita di grebek terus di nikahkan kayak gini" ucap perempuan yang sedang menangis sesenggukan. Sedangkan laki" yang di tuduh itu hanya menggeleng" gue emang suka sama elo tapi , gue ngak mungkin...