chap 3

6 0 0
                                    

Minggu di panti asuhan cahaya mereka sedang ricuh membersihkan panti karena donatur mereka akan datang ,"bun ada acara apa sih kok heboh banget."ucapku mencicipi sayur sop,"ada donatur kita datang viera."ucap bu ina,aku menganggukan kepalaku dan melanjutkan masaknya,"bunda viera ambil  cake di cafe ya."ucapku,"iya viera hati hati."ucap bu ina aku menganggukan kepalaku dan pergi menuju cafe ku,di mansion andromeda mereka sedang bersiap siap menuju panti asuhan cahaya,"kalian sudah selesai?"ucap seungcheol,"sudah pa."ucap vernon"ayo kuta berangkat."ucap jeonghan,"iya ma."ucap mereka langsung masuk mobil dan menuju panti asuhan cahaya.
.
30 menit mereka sampai di panti asuhan cahaya mereka langsung masuk dan disambut oleh bu ina,"selamat siang bu ina apa kabar."ucap jeonghan,"siang ibu kabar saya baik ayo ibu,bapak silahkan masuk."ucap bu ina tak lama kemudian viera sampai di panti dan langsung masuk menuju dapur untuk menata cake di piring dan menyajikan di ruang makan,mereka menatap salah satu foto disana nampak tak asing oleh mereka,"bu ini siapa cantik sekali."ucap jeonghan mengambil foto viera di dekat meja,"ini viera bu yang tertua di sini dan membantu saya dalam mengurus panti ini."ucap bu ina membuat mereka terdiam apa mungkin ini viera mereka?,"kalau boleh tahu nama lengkapnya siapa bu?"ucap joshua,"Xaviera  Axyra nak."ucap bu ina bertepatan dengan viera masuk di ruang tamu,"maaf bunda viera telat datangnya."ucapku membuat mereka langsung mengalihkan pandangannya,"nggak papa nak ini donatur kita."ucap bu ina,jeonghan langsung memeluk viera,"adek."isak jeonghan membuatku bingung,"sayang lepas dulu pelukannya."ucap seungcheol,jeonghan langsung melepas pelukannya dan menggenggam tangan viera untuk duduk di sebelahnya,"anda siapa?"ucapku,"adek nggak ingat mama?"ucap jeonghan sedih,"ini mama dek,adek ingat kan?."ucap jeonghan mengambil sesuatu di tasnya,"ini boneka kesayangan adek lo."ucap jeonghan memperlihatkan bonek dino kesayangan anak bungsunya,"kami keluarga kandung kamu nak."ucap seungcheol,"anda sedang berhalusinasi saya tidak memliki orang tua."ucapku membuat mereka sedih,"bagaimana kalau kita tes dna agar kamu percaya bahwa kamu anak bungsu saya."ucap seungcheol,aku memikirkan sejenak,"baik kalau saya bukan anak kandung anda jangan mengusik saya."ucapku,"baik besok kita tes dna."ucap seungcheol,"ayo semuanya kita makan siang."ucap bu ina memecah ketegangan di ruang tamu,"ayo adek."ucap jeonghan menggenggam erat tanganku,"mam yang banyak dek."ucap jeonghan menaruh semua lauk di piringku,"sayang itu kelebihan kasihan viera nanti kekenyangan."ucap seungcheol menatap piring viera seperti porsi kuli,"tapi mas."ucap jeonghan,"sayang kasihan viera bingung makannya?"ucap seungcheol melihat anak bungsunya bingung,"sini mama suapin kita makan berdua."ucap jeonghan mengambil alih sendok di tangan ku,"saya bisa sendiri."ucapku,"no mama suapin."ucap jeonghan mau tak mau viera menurutinya dari pada berdebat membuat tenaganya terkuras,jeonghan menyuapi viera dengan telaten,"anda juga makan bu."ucapku mengambil sendok dan menyuapinya,"mama adek."ucap jeonghan,"iya ma ayo makan."ucapku menyuapinya tentu jeonghan menerima dengan senang hati,seungcheol dan anaknya menatap mereka haru semoga viera anak/adek/cucu bungsu Andromeda yang mereka cari selama ini.

XavieraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang