Saat itu, Jeno merasa marah dan bingung ketika ia mengetahui bahwa video skandal Haechan dan dirinya telah menyebar. Di hari pertama Jeno mendapatkan informasi jika video mesumnya menyebar di grup orangtua murid, Jeno bertekad untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab. Dan setelah orang suruhan Jeno menelusuri hal-hal terkait, Jeno akhirnya mengetahui jika Ningning-lah dalang dari balik semuanya. Dalam pikirannya, Jeno bertanya-tanya bagaimana Ningning yang Jeno ketahui sebagai teman Haechan bisa berkhianat seperti itu, mengingat dia selalu mengaku sebagai sahabat Haechan.
Hari ini, Jeno berencana untuk menemui Ningning, tetapi sebelumnya Jeno merasa ia perlu menyelesaikan urusannya dengan Renjun terlebih dahulu, istrinya itu masih berada di Korea dan mengancam tidak akan kembali ke Cina sebelum bertemu Haechan dan membuat perhitungan dengan Haechan—yang tentunya tidak akan Jeno biarkan.
---
Penthouse milik Jeno berada di puncak sebuah hotel berbintang lima, memiliki luas nyaris separuh dari bangunan dengan fasilitas yang memukau seperti jacuzzi hingga kolam renang pribadi. Mini bar milik Jeno pun terisi dengan botol-botol wine mahal serta bebrapa alkohol. Renjun mendengus seraya menyesap wine ketika Jeno menghampiri.
"Ada yang mau kau bicarakan padaku?"
Jeno mengambil botol anggur favoritnya—sherry—yang difermentasi dari anggur putih di Spanyol, membuka tutupnya dan menuangkannya dalam sebuah cawan.
"Renjun, selama ini aku membiarkanmu melakukan apapun sesukamu, tapi kali ini, tolong jangan sentuh Haechan. Tinggallah dengan tenang di Cina dengan Lucas-mu itu. Jangan campuri urusanku, kupikir hubungan kita memang seperti itu bukan?"
"Ayah ibu akan sangat murka jika tahu mengenai videomu! Apa kau tidak berpikir tentang reputasi kami?"
Jeno mencibir, matanya tajam.
"Aku sudah membungkam semua yang memiliki video itu. Kau pikir aku diam saja? Tidak, Renjun, aku langsung bertindak saat video itu tersebar.. jadi pergilah dari negara ini seperti yang biasanya kau lakukan padaku dan Ryo."
Renjun menahan emosi, wajahnya berwarna merah karena marah dan malu. Harga diri Renjun sangat tinggi, dan Renjun tidak bisa menerima kenyataan bahwa sosok seperti Haechan—yang baginya tidak sebanding dengan dirinya—bisa membuatnya terlihat buruk di mata sang suami.
"Bagaimana bisa seorang guru biasa seperti Haechan bisa bimempermalukan diriku? Dia tidak ada apa-apanya dibandingkan aku!"
Jeno menggelengkan kepala, merasa lelah dengan drama ini. Dia tahu Renjun tidak akan mengerti inti dari permasalahan, yang Renjun tahu hanyalah pride setinggi langit, merasa tersaingi padahal untuk apa bersaing dengan Haechan? Toh Renjun sudah memiliki kehidupannya sendiri bersama Lucas.
"Berhenti membandingkan dirimu dan Haechan, kalian terlalu berbeda dari segi apapun.. ingatlah Renjun, jika kau terus-menerus menghina dan berniat untuk menyakiti Haechan, aku tidak akan ragu untuk melindunginya."
Jeno menghela napas, menyadari bahwa berbicara dengan Renjun tidak akan membuahkan hasil. Jeno memilih untuk pergi ke kantor—ada banyak hal yang harus diurusnya daripada meladeni Renjun. Selepas kepergian Jeno, Renjun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang untuk membuat janji temu.
---
Malam harinya, Jeno yang sudah meminta orang suruhannya untuk mencari tahu posisi Ningning saat ini bergegas menuju tempat di mana Ningning berada, dan ketika Jeno sampai di café yang diberitahukan oleh orang suruhannya tersebut, Jeno terhenyak mendapati sang istri, Renjun, duduk bersama dengan Ningning.
Apa yang mereka berdua lakukan dan bicarakan?
"Sedang apa kau di sini Renjun? Dan kau, kau ingin mengkhianati Haechan lebih lanjut dengan mengajak Renjun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING RING [END]
FanfictionHaechan mencintai Mark, begitupun sebaliknya. Namun, terkadang kata cinta tidaklah cukup untuk membuat segalanya lebih baik. Haechan hanya kesepian. Mark berjanji akan membahagiakan Haechan, seperti terucap dalam janji sucinya kala menyematkan cinc...