chap 6 : Keandric Sylvan D'bennet

208 24 2
                                    


Ada yang ingin aku utarakan pada kalian yaitu tentang cerita hidupku yang ingin aku bagi dengan kalian

memang aku salah satu keturunan Bennet yang namanya begitu tersohor bahkan popularitasnya tembus sampai ke benua lain

jangan samakan aku dengan keturunan Bennet lainnya sungguh aku benci jadi bagian keluarga ini. tapi bukan ini

yang ingin ku ceritakan kisah awal  hidupku yang begitu indah, sangat indah sekali, keluargaku hidup harmonis gambaran keluarga Cemara yang diidamkan semua orang di luar sana

aku begitu bahagia dengan kehidupan ku aku punya ibu yang sangat menyayangi ku punya ayah yang begitu perhatian dan mendukung ku

punya kedua adik yang menyempurnakan hidupku ada bahan untuk ku lindungi selain ibu dan ayah

tapi itu semua berakhir saat ibu tiada dia pergi ke tempat yang tidak bisa aku ikuti

ibu pergi dan tidak pernah kembali matahariku, cahayaku, orang yang selalu mencurahkan kasih sayang nya tanpa batas

tak dapat aku rasakan lagi pelukan hangatnya masakannya senyuman nya

tak ada yang indah semenjak ibu pergi rasanya hanya ada mimpi buruk yang menjadi kenyataan

mental dan hati kami, yang perlahan-lahan remuk oleh rasa sakit yang seolah tak berujung begitu sesak dan menyiksa

1 tahun, 2 tahun terlewat setelah kepergian ibu, sikap ayah berubah.

awalnya dia hanya mendiami kami, melampiaskan rasa sedihnya dengan bekerja tak kenal waktu

kami mengerti mungkin dia masih butuh waktu untuk menerima kepergian ibu

tak apa kedua adikku biarlah menjadi urusanku, menjadi kuat untuk leandric dan Alderic jadi penopang dan sandaran bagi mereka

lalu...

3 tahun lalu , 3 tahun lalu

dia, menggila menunjukkan taringnya membuka wajah aslinya

memang dia tidak menyiksa kami secara fisik tidak ada pukulan ,tidak ada tendangan

hanya ada wajah datar dan sikap acuh tak acuhnya yang langsung menampar langsung ke ulu hati kami yang paling dalam

berubah menjadi sosok yang tak pernah kami kenal sebelumnya dia mengatur semua hidup kami

dia menyuruhku pindah bahkan menetap di Prancis dan menjadi CEO cabang perusahaan nya disini tatkala aku baru saja menamatkan kuliah

aku tak bisa meninggalkan kedua adikku tapi perintah nya tak dapat aku bantah berat jika memikirkan lean dan alder yang jauh disana.

" tuan Kean , klien anda sudah menunggu rapatnya akan segera dimulai "

" hm, ya "

menjadi pemimpin disini tidaklah mudah terlebih aku yang baru saja belajar tentang teori nya saja dan harus berhadapan dengan pekerjaan yang sesungguhnya

banyak yang meremehkan dan meragukan kepemimpinan dan memandang rendah kepadaku

aku banting tulang siang dan malam mengerjakan ini dan itu membuktikan pada para penguasa disini bahwa aku bisa.

jika diingat tak sedetikpun aku bisa bersantai selalu ada hal yang mengganggu entah itu beban pikiran atau pekerjaan yang begitu menumpuk

usahaku tidak sia sia , aku membalikkan perkataan mereka.

A R S E A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang