Sutsujin dan Hazle kini bersiap-siap pergi ke optik kacamata. Sutsujin sudah janji sejak beberapa hari yang lalu untuk menemani Hazle mengganti kacamata karna kacamata nya yang patah.
Kini masih jam 6 pagi sementara optik nya baru buka sekitaran jam 8.30 dan mereka tak akan mau menunggu di depan optik itu selama 2 jam lebih. Tentu nya kedua jungler itu akan sarapan dan istirahat terlebih dahulu mengingat MPL ID season 14 sudah selesai 2 hari yang lalu.
RRQ harus menerima kekalahan dan menjadi runner up 2 setelah kalah melawan liquid id dengan skor yang 4-3. Walaupun begitu RRQ tetap masuk M6 dan mereka mungkin akan membalas kekalahan mereka atas liquid di M6.
"Koh nanti beli kacamata nya yang warna item ya?" Sutsujin menganggukkan kepala nya mengiyakan perkataan Hazle. Sejak tadi malam juga Hazle mengatakan hal yang sama terus-menerus.
"Iya.. Lagian dari tadi malam gak capek ngomong itu terus?" Hazle menggeleng, ia tak capek atau lelah sama sekali mengatakan hal yang sama berulang-ulang kali nya.
Hazle suka warna hitam karna hitam identik dengan warna suram. Seperti masa lalu Hazle yang suram dan dipenuhi dengan trauma yang pasti nya akan selalu ia ingat selama hidup nya.
"Yaudah gw mau mandi dulu, tunggu sampe jam 8.30 baru kita pergi" ucap Sutsujin lalu pergi meninggalkan Hazle yang terduduk dan bersandar di sofa sembari menonton TV.
Saluran TV itu menayangkan kartun masa kecil Hazle yang selalu ia tonton saat pagi hari. Ia bahkan rela bangun subuh-subuh demi menonton kartun kesayangan nya yang sudah tayang.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat dan Hazle sekarang sudah tumbuh besar, walaupun begitu ia tetap yang paling bungsu diantara para player RRQ lain nya yang sudah berumur 18-20 an tahun.
Saat sedang asik-asik nya menonton, Rinz dengan jahil mentoel-toel pipi Hazle yang membuat sang empu terganggu dan menepis tangan Rinz.
"Apasih? Ganggu orang aja" Hazle lalu memfokuskan pandangan nya kearah TV sementara Rinz hanya terkekeh pelan karna ia berhasil mengusik Hazle dan membuat Hazle kesal.
"Emang lu orang?" Hazle menoleh kearah Rinz, tentu saja dia orang! Yakali Hazle seorang alien Adudu!
"Lah? Gw orang tolol!" Kesal Hazle, sedangkan Rinz tertawa sangat keras karna Hazle yang terganggu dan itu membuat Hazle mencubit pipi Rinz.
"AW AW AW! Sakit anjing!!" Kini gantian Hazle yang tertawa dan Rinz yang meringis kesakitan karna pipi nya memerah akibat cubitan yang pedas dari Hazle.
Kedua bocah itu saling membalas cubit-mencubit dan jangan lupakan tawaan yang terdengar sangat keras yang mereka tawakan.
Hal itu membuat Skylar sang kapten menggeleng-geleng melihat kelakuan dua teman setim nya yang sangat random dan susah di tebak. Meskipun sebenarnya Skylar juga sama seperti mereka tapi tak sampai tertawa sekeras itu.
~_~_~_~_~_~_~_~
Sutsujin dan Hazle kini sudah sampai di depan optik kacamata. Mereka segera masuk dan di sambut oleh penjaga optik dengan senyuman yang hangat.
Optik itu cukup ramai walaupun masih pagi, dan itu membuat mereka harus menunggu sedikit lama karna banyak juga orang yang ingin membeli kacamata atau hanya melihat-lihat.
"Nanti gausah liat muka ku ya koh?" Sutsujin bingung, memang nya kenapa ia tak boleh melihat wajah anak ini?
"Kenapa emang nya? Muka lu kalo pake kacamata lain bakal berubah jadi Adudu?" Hazle menggeleng. Ia hanya takut jika muka nya akan terlihat aneh di hadapan Sutsujin saat memakai kacamata nanti nya.
"Muka gw aneh koh kalo pake kacamata lain"
Sutsujin hanya ber-oh ria saja dan fokus lagi melihat kearah handphone nya. Entah apa yang ia buka tapi ini berfungsi untuk tidak membuat nya bosan dan cepat mengantuk.
Hazle menunggu untuk giliran nya mengetes kacamata, Sutsujin pun juga sebenarnya ingin mengganti kacamata nya tapi ia sangat malas karna nanti akan buang-buang duit juga. Toh kacamata nya masih bagus dan tak ada kendala apapun di kacamata nya.
"Btw lu mines berapa?" Jari-jari Hazle bergerak dan menunjukkan angka 4 dan 5, berarti ia mines 4.5 yang memang tinggi dan tebal. Hanya berbeda 1.5 dengan Sutsujin karna ia mines 3.
"Koh.. Gw pengen bisa liat pemandangan dunia ini dengan jelas. Kalo pake kacamata rasa nya gak nyaman, gw dari kecil begitu dan selalu di ejek karna pake kacamata dan gak di lepas sama sekali" ucap Hazle.
Sutsujin mengerti jika pakai kacamata itu tak enak. Ia pun merasakan hal yang sama seperti Hazle dan jujur saja dia juga tak nyaman. Seiring berjalan nya waktu Sutsujin mulai terbiasa memakai kacamata dan penglihatan nya tetap jelas.
Meski begitu, ia juga ingin sekali melihat tanpa kacamata yang menghalangi penglihatan nya. Hidup sebagai orang penderita miopi itu tak enak dan begitu juga dengan penyakit mata yang lain nya.
"Iya, gw tau kalo lo gak suka dan gak nyaman pake kacamata tapi kacamata ini membantu kita dalam melihat sesuatu di jarak yang jauh tergantung mines nya berapa. Gw juga dari dulu gak suka pake kacamata dan dulu gw sering ngeluh dan pengen lepas kacamata gw"
"Tapi sekarang gw gak ngeluh karna ini membantu kita melihat hal-hal yang gak bisa kita lihat waktu gak pake kacamata" sambung Sutsujin.
Ia kemudian mengelus kepala Hazle sambil tersenyum kearah nya. Hazle pun membalas senyuman itu.
"Mata mines itu bukan masalah besar.. Walaupun gak nyaman kita tetep bisa sembuh, jadi jangan ngeluh"
End of CH.8
Hahhhhhh akhirnya selesai juga nih ch walaupun ga terlalu panjang.
Thank you for RRQ hoshi in grand final MPL ID. Kita sebagai kingdom harus menerima kekalahan mereka dan menyemangati mereka agar lebih baik lagi di M6. Gw bangga banget dengan pencapaian kalian dan terima kasih karna telah sampai di titik ini.
Walaupun kalian belum berhasil meraih juara tapi kalian sudah melakukan yang terbaik. We are so proud of you all!! Thank you RRQ hoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's mine
Teen Fiction"lu pacaran ama si Ujin?" -Skylar "Soon... wkwkwk" -Rinz "Jangan ampe terobsesi ama dia ya?" -Skylar "Telat... udah terlanjur, gw bakal jadiin dia milik gw" -Rinz "GILAK LU" -Dyrennn "pftttt... Emang gw gila, gila for Ujin" -Rinz PLAKKKKK "SADAR WOY...