Perpisahan yang Dingin

26 5 0
                                    

Hari itu, ruang rapat BigHit...

PD Nim  menampakkan wajah lebih serius dari biasanya. Namjoon duduk di kursi di depannya. menunggu penjelasan dari PD-Nim, yang baru saja mengumumkan rencana besar-

Pembukaan cabang di Amerika.

Semua staff terkejut dan saling bertukar pandang, terutama ketika PD-Nim melanjutkan,

“Dan untuk memimpin perwakilan agensi di sana, kami telah memilih Namjoon.”

Namjoon terdiam sejenak...

Sebagai leader, ia sudah terbiasa diberi tanggung jawab besar. Namun, hatinya merasa berat meninggalkan para member, ia tahu tugas ini juga penting untuk masa depan mereka.

Saat kembali ke dorm, Namjoon mencoba menyampaikan kabar ini pada member lainnya.

" Aku akan terbang ke Amerika. Agensi membuka cabang di sana. Dan aku ditunjuk sebagai pimpinan perwakilan agensi. "

Tak ada jawaban...

Mereka semua tampak sibuk masing-masing. Benar-benar tak ada yang memberikan respons hangat.

Taehyung duduk sambil memainkan ponselnya, sementara Jimin mengangguk singkat tanpa mengalihkan pandangan dari TV. Bahkan Jungkook yang biasanya ekspresif hanya bergumam, “Oh, begitu ya.”

Namjoon merasa ada yang berbeda. Dia berharap sedikit dukungan atau bahkan nasihat, tapi hanya ada keheningan canggung. Mereka tampak seolah tak terlalu peduli. Namun, Namjoon mengabaikan rasa kecewa itu, berpikir mungkin ini hanya perasaan berlebihan di saat-saat perpisahan.

Dengan suara pelan, Namjoon berkata, "Jaga diri kalian, ya. Aku akan coba sering-sering memberi kabar dari sana." Ia tersenyum, berusaha menahan perasaan sedih dan berat di dadanya. Bagaimanapun, ini adalah keluarga yang telah ia bimbing sejak awal.

Seokjin, yang duduk di sudut, tampak hendak bicara, tetapi terhenti oleh ekspresi acuh dari beberapa member lain. "Ya, sudah pergi saja sana," ujar Seokjin.

"Apa kalian benar-benar baik-baik saja saat aku pergi?" tanya Namjoon sekali lagi.

Sayangnya tidak ada yang merespon. Setelah itu, Namjoon masuk ke kamarnya untuk mulai mengepak barang. Dalam keheningan kamarnya, ia menyadari bahwa mungkin para member masih kesal dengannya. Ia menghela napas panjang, berharap suatu hari nanti mereka memahami kenapa ia melakukan semua ini.

Namun, yang Namjoon tidak tahu adalah bahwa kepergiannya akan meninggalkan kekosongan besar yang hanya mereka sadari ketika sudah terlambat.

Kembalilah Namjoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang