Latihan hari itu berakhir lebih cepat dari biasanya. Para member duduk di ruang tunggu dengan wajah kelelahan, pikiran mereka dipenuhi kebingungan dan rasa frustrasi. Mereka baru menyadari bahwa tugas-tugas yang tampaknya sepele ini ternyata sangat sulit tanpa Namjoon. Seokjin mencoba mencairkan suasana, tetapi tetap saja mereka semua merasa tertekan.
Setelah beberapa saat, manajer mereka mendekati dan duduk bersama mereka. "Aku tahu beberapa hari ini kalian kelihatan lebih lelah dari biasanya," ujarnya pelan.
Para member hanya mengangguk lesu. Melihat ekspresi mereka, manajer melanjutkan, "Kalian tahu, selama ini Namjoon selalu berusaha untuk menjaga kalian."
Para member saling bertukar pandang, tidak mengerti apa yang dimaksud manajer. Manajer tersenyum tipis, lalu bercerita, "Setiap kali kalian terlambat atau melanggar aturan, Namjoon-lah yang memohon agar kalian diberi keringanan. Dia selalu meminta waktu tambahan dan memastikan kalian tidak terkena teguran terlalu keras dari PD-Nim."
Mendengar itu, para member mulai merasa bersalah. Taehyung menundukkan kepalanya, mencoba memahami apa yang baru saja ia dengar. Jimin menghela napas dalam-dalam, rasa bersalah perlahan menggerogoti hatinya. Mereka tidak pernah tahu bahwa Namjoon berjuang setiap hari demi melindungi mereka dari hukuman dan tekanan agensi.
Manajer melanjutkan, "Dia bahkan pernah datang ke kantor manajer tengah malam hanya untuk memastikan kalian bisa istirahat cukup. Kalau kalian lelah atau sakit, Namjoon selalu berusaha agar jadwal kalian diatur ulang supaya kalian nggak terlalu terbebani."
Jungkook, yang selalu merasa bahwa Namjoon terlalu dominan, kini menyadari betapa besar pengorbanan sang leader. Ia teringat betapa sering ia mengabaikan perhatian Namjoon, bahkan terkadang merasa terganggu dengan sikapnya. Namun, kini ia mulai memahami bahwa semua yang dilakukan Namjoon adalah untuk kebaikan mereka.
Setelah mendengar semua itu, para member mulai terdiam dalam rasa bersalah. Mereka baru menyadari betapa besar kasih sayang dan tanggung jawab yang selalu dipikul Namjoon tanpa pernah mengeluh. Di balik sikap tegas dan kadang terlihat mendominasi, ternyata ada niat tulus yang selama ini tidak pernah mereka sadari.
"Jadi... selama ini Namjoon..." Jin bergumam merasa bersalah.
Ketika mereka meninggalkan ruang latihan, rasa rindu dan penyesalan semakin menguat dalam hati mereka. Mereka tahu bahwa tanpa Namjoon, BTS bukanlah BTS yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalilah Namjoon
FanfictionKarena kebencian membernya, Namjoon memilih menerima tawaran Bang Shi Hyung untuk pergi ke Amerika untuk menjadi perwakilan agensinya. Rupanya setelah Namjoon pergi, banyak kekacauan yang terjadi dan para Member Bts menyadari betapa pentingnya Namjo...