15

485 61 6
                                    







♧♧♧





Author pov

Company Astara

Ruangan Asa

11.30

Saat ini asa tengah menandatangani berkas-berkas yang tadi diantarkan oleh sekretarisnya tadi.

Dan asa sekarang tengah fokus menandatangani berkas-berkasnya,sampai tiba-tiba saja asa merengut sambil memanggil asistennya.Setelah mendapat notifikasi dari handponenya

"Narin!!rin!narin!"teriak asa sambil menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi sambil memejamkan matanya

"Iya buk...ada perlu apa buk?"tanya narin yang baru saja datang dengan tergopoh-gopoh ke arah bos nya itu

Asa yang tadi sedang memejamkan matanya pun,kini beralih menatap narin yang tadinya datar.Sekarang malah menatap narin seperti anak kucing menatap majikannya

"Panggilin rora...panggilin rora narin,saya mau ketemu rora"rengek asa entah kenapa tiba-tiba ingin bertemu dengan rora.Padahal mah biasanya juga tidak pernah seperti ini

"Ta...tapi,tuan roranya juga se..dang kerja buk"gagap narin tiba-tiba melihat sikap bos nya itu

Sampai tiba-tiba saja asa merebahkan kepalanya ke meja"hiks...hiks...panggilin rora,saya mau rora.Saya lagi butuh pelukan rora narin"tangis asa tiba-tiba yang membuat narin asisten asa kalang kabut sendiri

"Ba..baik buk,saya panggilin du..dulu bapak roranya keluar"gagap narin tergesa-gesa keluar,namun saat dipertengahan jalan tiba-tiba saja dia menabrak tubuh tegap seseorang yang membuat narin hampir saja terjatuh,jika saja lelaki itu tidak menahan pinggang narin

"Hei...kenapa?kamu gak papa kan?"tanya lelaki itu menatap cemas narin yang langsung terdiam dihadapan lelaki tampan itu

"B..buk asanya,mau ke..temu sama bapak ka..tanya pa..k,sekarang buk asanya lag..gi nangis-nangis pak"gagap narin menatap wajah rora yang baginya sangat tampan dan juga imut secara bersamaan

Rora yang mendengar itupun langsung berjalan terburu-buru menemui kakak mininya itu,namun saat sudah sampai di dalam ruangan asa.Rora pun terkejut melihat canny yang berdiri didepan asa,namun asanya tidak mau menatap canny dan berbicara dengan canny

"Kak..."panggil rora berdiri disamping asa yang disampingnya juga masih ada canny yang tengah berusaha membujuknya

Asa yang melihat rora disampingnya pun langsung memeluk rora"Ra..hiks"tangis asa yang entah karena apa

"Iya?kakak kenapa hm?kok tiba-tiba nangis gini?"tanya rora lembut dengan mengusap punggung kakaknya itu,juga menatap canny dengan pandangan bertanya-tanya

Sedangkan canny hanya menggelengkan kepalanya,pertanda dia juga tidak tahu kenapa asa tiba-tiba nangis seperti itu"Kak asa kenapa can?"tanya rora sambil berbisik-bisik ke canny

"Gue gak tahu"jawab canny menatap asa yang masih saja memeluk rora erat

Canny pun memegang dan mengelus kepala asa sambil menatap asa yang masih memeluk perut rora"Kamu kenapa?ada yang sakit hm?"tanya canny dengan nada lembut

Asa pun hanya menggelengkan kepalanya dengan manyembunyikan wajahnya di perut rora"perutnya sakit?atau ada yang kamu pengenin hm?"tanya canny lagi sangat lembut terhadap asa yang membuat rora geli sendiri melihatnya.Asa masih saja diam yang membuat canny menghela nafas dalam

"Su..ruh dia pergi ra..suruh can..ny pergi,kakak lagi gak mau lih..at wajah dia"isak asa dengan suara yang masih bisa terdengar jelas oleh canny

"Tapi..."

I'm Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang