2 Memanfaatkan Keadaan

382 79 2
                                    

2 Memanfaatkan Keadaan

"Maaf jika aku merepotkan," Glenca mengucapkan dengan nada lembut, seolah menyadari bahwa kehadirannya mungkin tidak seharusnya ada di sini.

Dia keluar dari kamar dengan gaun tidur satin hitam yang membingkai lekuk tubuhnya dengan begitu indah, menonjolkan keanggunan yang membuat Gabriel tertegun sejenak. Gaun itu, satu-satunya sisa pakaian Laura yang tertinggal di rumah Gabriel, kini menjadi sumber penyesalan. Seharusnya dia tidak meminjamkannya.

Glenca terlihat sangat cantik! Di balik kesederhanaan gaun itu, ada daya tarik yang sulit dipungkiri. Shit! Dia seumuran dengan putri angkatnya. Kenapa Gabriel malah merasa tertarik? Ini seharusnya tidak terjadi. Tapi, sialnya, kehadiran Glenca, ditambah dengan momen pelukan erat mereka sepanjang perjalanan karena ketakutannya terhadap petir, membuatnya semakin sulit menahan rasa itu.

"Aku sudah memasak steak. Kita bisa meminum segelas wine untuk menghangatkan badan," ujar Gabriel, menunjuk ke arah meja makan yang telah disiapkannya dengan rapi. Suasana hangat dan intim mengundang kedekatan yang tak terduga. Glenca hanya mengangguk, matanya berkilau penuh rasa ingin tahu.

"Kamu tinggal sendirian?" Glenca mulai bertanya, meneliti seluruh ruangan luas nan mewah itu dengan pandangan penuh rasa ingin tahu. Setiap detailnya, dari lampu gantung yang berkilauan hingga lukisan-lukisan indah di dinding, menambah nuansa elegan yang membuatnya terpesona.

"Dengan istriku, ketika sudah menikah nanti," jawab Gabriel, menekankan kalimatnya seolah membenarkan keputusan yang diambilnya. Kata 'istri' terucap dengan rasa berat, mengingatkan pada tanggung jawab yang harus dia emban.

"Kenapa tidak mencari?" Glenca bertanya dengan nada penasaran, mengambil gelas wine yang disajikan Gabriel dan meminum sedikit, merasakan kehangatan alkohol itu menyusup ke dalam tubuhnya. Ada keinginan untuk menggali lebih dalam, mencari tahu apa yang ada di balik sikap Gabriel yang terlihat penuh tanggung jawab.

"Belum kepikiran. Aku fokus menunaikan janjiku untuk merawat anak kakakku. Dia akan menikah sebentar lagi, dan kewajibanku sudah tuntas," Gabriel menjelaskan, suaranya sedikit melankolis. Ada kesedihan tersirat di balik kata-katanya.

Mendengar itu, Glenca mengepalkan tangannya. Jadi, dia akan segera menikah dengan Kevin? Dua pengkhianat itu benar-benar membuatnya muak. Rasa marah menyelip di hati Glenca, namun dia berusaha menahannya, tidak ingin perasaannya mengganggu suasana malam yang seharusnya hangat ini. Dendamnya harus berhasil, dia tidak boleh terbawa oleh emosi yang akan merusak segalanya.

"Steak buatanmu enak!" Glenca berusaha mengalihkan perhatian, menggigit sepotong daging dengan raut kagum. Rasanya memanjakan lidahnya dan sejenak membuatnya melupakan semua perasaan buruk yang mengganggu. Setiap gigitan menghangatkan tubuhnya, membawa kebahagiaan yang sederhana di tengah badai perasaannya.

"Benarkah?" Gabriel terlihat terkejut, senyumnya mengembang, seolah kata-kata Glenca memberikan semangat baru. Dia tidak menyangka masakannya akan mendapatkan pujian, terutama dari seorang wanita yang begitu memikat.

"Hmmm." Glenca mengangguk dengan semangat, mengunyah dengan lahap. Momen kecil ini, di tengah ketegangan yang ada, memberikan kedamaian tersendiri. Dia berusaha menikmati setiap detik, merasakan kehangatan yang hadir di antara mereka meskipun masih ada bayang-bayang masa lalu yang menyelimuti.

"Kamu sepertinya tidak pandai merawat diri ya!" Glenca menatap Gabriel dengan seksama. "Lihat bulu-bulu di wajahmu, sudah begitu panjang." Dengan nada usil, dia melanjutkan, "Dan—" Glenca mendekat, jarak di antara mereka semakin menyusut, membuat Gabriel berusaha lebih keras menahan keinginan terpendamnya yang sudah terpendam terlalu lama.

Tanpa pikir panjang, Glenca mengusap rambut Gabriel dengan lembut, merasakan tekstur lembutnya yang mengalir di antara jari-jarinya. Dengan iseng, dia berusaha mengambil dua uban yang tumbuh di rambut hitam legamnya, membuat Gabriel terkejut.

The Cost Of Revenge (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang