1. Pertemuan

87 11 3
                                    

Hua Cheng berada di istana nirwana sekarang. Dirinya sangat bosan. Sejak Qirong menghilang, Hua Cheng tidak harus menyelesaikan masalah selain iblis hijau itu.

"Bosan?"

Hua Cheng tersentak. Dirinya menoleh ke asal suara dan mendapati Wei Wuxian sudah berasa di sebelahnya bersama Xie Lian. Dirinya benar-benar berada di tengah pasangan itu.

"Bisa tidak kalian berdua jangan membuatku terkejut? Terutama kau, Wei Wuxian!"

Wei Wuxian hanya tertawa. Sedangkan Xie Lian bergumam maaf pada Hua Cheng. Awalnya mereka berdua melihat sang penguasa kota hantu yang sedang bosan ketika mereka menghampirinya.

"Bosan? Aku punya rekomendasi tempat yang mungkin akan kau sukai."

Hua Cheng menoleh ke arah Wei Wuxian saat mendengar itu. Xie Lian tersenyum kecil saat tau tempat apa yang akan keluar dari mulut sang kekasih.

"Dimana itu?"

Wei Wuxian melirik ke arah Xie Lian sebelum menatap Hua Cheng kembali. Dirinya memberikan senyuman pada sang kekasih.

"Yun Shen Bu Zhi Chu."

Hua Cheng melirik ke arah Xie Lian saat mendengar jawaban Wei Wuxian. Yang dilirik hanya tersenyum untuk mengisyaratkan bahwa dia tak apa.

"Jika kau ingin ke sana, aku akan mengirimkan surat pada Lan Xichen."

Wei Wuxian dan Hua Cheng menoleh ke arah Xie Lian yang mengatakan hal itu. Mereka tak tau sejak kapan pemuda cantik itu mengenal Lan Xichen.

"Sejak kapan kamu kenal dia, Lian ge?"

Xie Lian menoleh ke arah Wei Wuxian. Dirinya mengingat pertemuan pertama dirinya bertemu dengan sang pemimpin klan Lan itu.

"Tak sengaja bertemu saat dirinya bersembunyi dari kejaran para klan Wen setelah Yun Shen Bu Zhi Chu diserang."

Wei Wuxian tersentak mendengar itu. Dirinya yang sudah mati saat itu bisa melihat semua yang terjadi. Namun dirinya tak bisa melakukan apapun.

Menyadari Wei Wuxian yang terdiam cukup lama, Hua Cheng dan Xie Lian menepuk bahu pemuda Wei itu. Wei Wuxian tersadar dari lamunannya dan terkejut melihat keduanya menatapnya khawatir. Dirinya tersenyum.

"A-ah tak apa kok."

Hua Cheng menghela napasnya pelan. Dia merebahkan dirinya di ranjang. Xie Lian dan Wei Wuxian menatapnya heran.

"Aku akan ke sana. Lusa."

Wei Wuxian dan Xie Lian saling berpandangan sambil tersenyum. Hua Cheng memejamkan matanya karena tak ingin melihat kemesraan di depannya.

"Baiklah. Aku akan mengirim surat kepada Lan Xichen bahwa kau akan ke sana."

Mereka berdua pergi dari istana nirwana meninggalkan Hua Cheng yang terlelap. Saat mereka sudah di luar istana nirwana, Xie Lian melirik ke arah sang kekasih.

"A-xian, kenapa tiba-tiba menyarankan San Lang untuk ke sana?"

Wei Wuxian terdiam sejenak sebelum tersenyum setelah mendengar pertanyaan Xie Lian.

"Jangan bilang kau mau menjodohkan mereka, a-xian?"

Wei Wuxian terkekeh pelan mendengar itu. Kekasihnya memang selalu tau apa yang ada di pikirannya. Xie Lian hanya bisa menghela napas pelan.

Dua hari kemudian, Hua Cheng benar-benar datang ke Yun Shen Bu Zhi Chu. Dirinya disambut oleh Lan Xichen yang sudah berada di gerbang Yun Shen Bu Zhi Chu. Dirinya dibawa untuk berkeliling sebelum diantar ke kamarnya.

Saat malam, Hua Cheng memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Tak terasa, dirinya tiba di sebuah pemandian air terjun. Hua Cheng tersentak melihat ada seorang pemuda di sana.

Hua Cheng langsung bersembunyi di sebuah batu besar saat pemuda itu menoleh ke arahnya. Pemuda itu melirik ke arah batu besar sebelum keluar dari air dan memakai jubahnya.

Mereka berdua terkejut melihat satu sama lain. Hua Cheng mengucapkan maaf dan membungkukkan tubuhnya sebelum pergi. Pemuda itu tersenyum kecil melihat Hua Cheng yang berlari kecil.

"Hua Cheng, tamu dari kota hantu. Teman Xie Lian dan Wei ghongzi."

Pemuda itu, Lan Wangji menoleh ke arah sang kakak. Dirinya bisa melihat sang kakak yang tersenyum seiring menghilangnya punggung Hua Cheng dari pandangan mereka.

"Dekati jika kau menyukainya, Wangji."

Lan Wangji hanya menatap punggung sang kakak yang pergi. Telinganya memerah setelah memproses ucapan sang kakak.

Dirinya memakai jubah luarnya sebelum berjalan kembali ke jinshi. Sedangkan Hua Cheng menutup wajahnya saat sampai di kamarnya.

"Kenapa harus bertemu dengannya?"

Hua Cheng langsung teringat wajah jahil Wei Wuxian. Dirinya kesal karena pasti ini sudah ada dalam rencana pemuda Wei itu.

"Wei Wuxian! Awas saja kau saat aku kembali nanti!"

Di sisi lain, Wei Wuxian merasakan bulu kuduknya berdiri. Xie Lian hanya melirik karena dirinya tau Hua Cheng sadar akan rencana sang kekasih.

"Terima nasibmu nanti, a-xian!"

"E-eh??!!! Lian ge?!"

"Aku tak akan membantumu kali ini karena memang salahmu."

Wei Wuxian berusaha membujuk Xie Lian untuk membantunya nanti saat Hua Cheng kembali. Sedangkan Xie Lian hanya mengabaikan sang kekasih dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda.









TBC

Haloo. Ketemu lagi. Kali ini pair dua gong mxtx.

Jangan salah lapak yaaaa.

Jangan lupa buat vote dan komennya kalo suka sama ceritanya yaaa.

Pretty couple [WangHua]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang