Kalo tetep mau baca gapapa, ditanggung sendiri ya🙏🏻
Kalo part ini mau diskip boleh, tapi tolong bantu votenya ya😔🤏🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah puas dengan bibir ranum sang istri, ciuman Jiro turun ke area leher putih Kina, tak lupa meninggalkan jejak dan tanda kasih sayang di sana. Jiro tersenyum puas melihat hasil karyanya pada leher wanitanya itu. Ciuman itu perlahan turun ke area tulang selangka dan buah dada sang istri yang masih setengah tertutup.
Kina melenguh, setiap Jiro mencium inci wajah dan lehernya.
Tangan Jiro menyentuh tali tipis pada bahu Kina. Bersiap untuk menurunkan tali lingerie tersebut.
"Boleh aku lepas?" Izin Jiro.
Kina memperbolehkan Jiro melepas pakaiannya.
"Gak apa–apa sayang?" Tanya Jiro sekali lagi.
Kina mengganggukkan kepalanya. Tangan Jiro mulai melucuti seluruh kain yang menempel pada tubuh Kina. Tangan kekar lelaki itu langsung menyerang titik sensitif Kina pada kedua buah dadanya.
Tangan Jiro bergerak turun ke arah perut, dan berhenti tepat di bagian bawah Kina. Kina mengangkat kepalanya dan melotot ke arah Jiro, seolah memberi tanda untuk tidak melakukan itu.
"It's okey sayang, kamu belum pernah ngerasain kan?"
"Aku janji gak akan kasar, dan kamu akan ngerasain sensasi baru dari permainan aku." Sambung Jiro.
Mendengar penuturan Jiro yang terdengar meyakinkan. Dengan mantap Kina mengizinkan Jiro bermain di area bawahnya. Dan benar, sebuah sensasi baru yang pertama kali Kina rasakan seumur hidup adalah, ketika jari Jiro bermain di area bawahnya. Membuat perasaan campur aduk menghantui Kina. Libidonya semakin memuncak, ini benar–benar pertama kalinya Kina rasakan.
Permainan jari Jiro pada milik Kina membuat Kina merasakan sensasi yang membingungkan. Mulutnya seolah ingin menyuruh Jiro untuk berhenti, namun tubuhnya menerima bahkan ingin meminta lebih.
"Argh fuck!" Umpat Kina kelepasan. Jiro mengangkat kepalanya dan melumat kasar bibir Kina yang barusan mengumpat itu. Tangannya masih senang bermain di area bawah wanitanya.
"Do not cursing, pretty." Ucap Jiro setelah melepas pagutannya.
"Maaf Jiro," cicit Kina.
"Gak apa–apa darl, panggil nama aku aja. Gak boleh ngomong kasar, okey sayang?"
Di tengah nafasnya yang tersengal Kina mengganggukkan kepalanya. Jiro tersenyum gemas melihat Kina yang berantakan akibat ulahnya.
