7. Merajuk (++)

314 32 7
                                    

Sedikit 🔞 WKWK

H a p p y  R e a d i n g


Kina menghentikan langkahnya saat menyadari ada sosok laki–laki yang ia kenal. Laki–laki yang ia rindukan, laki–laki yang bahkan ia tidak mengetahui kabarnya sampai saat ini.

Kina mengerjapkan netranya berkali–kali, berusaha memastikan apakah penglihatannya salah atau tidak.

Benar, itu Juviaz Ardana. Sahabat terkasihnya, yang sudah lama sekali ia tidak berjumpa dengan laki–laki berbahu lebar itu. Mata Kina berbinar seketika saat melihat kondisi Juvi yang sehat bugar.

"Kin, kamu liat apa? kenapa gak mau ke sana?" Jiro menyadari Kina yang sepertinya enggan melanjutkan langkahnya karena ada sesuatu yang ia lihat.

Kina menatap Jiro dengan gelapan. Berusaha memberitahu Jiro, namun ia takut kalau laki–laki itu marah nantinya.

"Sayang, liat apa?" Tanya Jiro lembut, seraya melihat ke arah yang tadi Kina lihat.

"Aku liat Juvi tadi Jiro," jujur Kina.

Jiro paham, pasti wanita itu takut kalau dirinya akan marah. Sebab, dahulu Jiro paling benci dengan manusia bernama Juvi, karena Jiro tidak suka melihat kedekatan Kina dengan Juvi sahabatnya.

"Terus kenapa? kamu gak mau temuin Juvi?"

Kina menatap Jiro dengan bingung, ia menaruh harapan banyak sekali pada Jiro. Berharap Jiro mengizinkannya bertemu dan berbincang sebentar dengan Juvi.

"Kalo kamu izinin, aku mau banget samperin Juvi dan ngobrol sebentar sama dia. Tapi, kalo kamu gak bolehin it's okey, aku bakal nurut."

Jiro tersenyum dan mengusap lembut surai wanita itu. "Boleh sayang, kita ke sana sebelum Juvinya pergi yuk?" Jiro meraih tangan wanita itu dan menggenggamnya dengan erat. Kemudian membawa Kina berjalan ke arah di mana Juvi berada.

Kina dan Jiro mendatangi sebuah tempat makan di mana Juvi berada. Sudah tinggal satu langkah Kina dekat dengan Juvi, bahkan wanita itu sudah bersiap memanggil nama Juvi. Namun langkah dan niatnya terurungkan karena seorang perempuan menghampiri Juvi dan duduk di sebrang Juvi.

Ah, Kina sedikit sedih. Apa mungkin itu kekasih Juvi?

Jiro melihat Kina dengan heran, istrinya itu tak kunjung melanjutkan langkahnya hingga akhirnya dirinyalah yang memanggil Juvi. "Woi bro, apa kabar." Sapa Jiro sok akrab dan membawa Kina ke hadapan Juvi.

Juvi menatap lama wanita yang ada di sebelah Jiro. Percaya atau tidak percaya kalau yang ia lihat sekarang ini benar–benar Kina. Wanita dengan dandanan yang rapih, rambut yang terurai, dan menggunakan dress yang membuat Kina terlihat feminim. Juvi sendiri jarang melihat Kina seperti ini waktu dahulu.

.
.

Kina dan Jiro sudah bergabung bersama Juvi dan kekasihnya. Ia benar, gadis itu adalah pacar dari Juviaz Ardana.

"Udah berapa lama pacaran?" tanya Jiro sok asik.

"Baru baru ini sih," jujur Juvi. Gadis di sebelahnya itu selalu saja memegang tangan Juvi seraya menatap sinis ke arah Kina, seperti takut kalau Kina akan merebut Juvi darinya.

Juvi berusaha melepaskan tangan wanita itu dari tangannya.

"Santai aja sis, istri gue gak berniat ngerebut Juvi lo kok." Sarkas Jiro yang paham dengan situasinya. Laki–laki itu langsung merangkul posesif istrinya.

Gadis muda itu menggaruk kepalanya dengan kikuk. "Iya maaf."

"Hah? Bang? Kina? Nikah lo?" tanya Juvi.

After Marriage | Jihoon Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang