Bab 11: sadar

76 10 0
                                    

◇•-------------------------------•◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◇•-------------------------------•◇


Sejak kejadian ditemukannya halilintar dalam kondisi mengenaskan di dalam kamarnya sendiri, kirana mengabarkan kondisi halilintar kepada pangeran yang lain tidak lupa kirana juga mengabarkan kondisi taufan juga.

sekarang semua orang mulai dari kirana, dark, gempa, blaze, thorn, dan solar sedang berada di kamar taufan menunggu sang pemilik kamar dan halilintar bangun dari pingsannya.

Jika ada yang bertanya, kenapa halilintar berada di kamar taufan? Karena kamar halilintar sedang dibereskan dari kekacauan akibat dari ulah halilintar sendiri dan berakhir halilintar yang dirawat dikamar taufan bersama taufan yang pingsan.

lama menunggu namun tetap tidak ada perkembangan hingga gempa memutuskan untuk berbicara kepada kirana

"tante kira lebih baik tante istirahat saja. karena tante habis melakukan perjalanan jauh.. " Ucap gempa lembut agar Kirana tidak kesal(ngegas)

Kirana mengalihkan pandangannya kearah gempa dan terdiam cukup lama mempertimbangkan ucapan gempa barusan

"Baiklah terimakasih arka, aku akan kesini lagi dan beritahu aku jika mereka sudah sadar" ucap Kirana khawatir

Kirana meninggalkan ruangan kamar taufan meninggalkan dark disana bersama para pangeran.

𝗲𝘂𝗻𝗴𝗴𝗵...

belum lama kirana meninggalkan ruangan suara lenguhan seseorang terdengar. semua yang ada di ruangan melihat kearah halilintar dan taufan, ternyata suara halilintar yang bangun dari pingsannya dan melihat ke sekeliling dengan posisi tubuh terduduk di kasur.

"halilintar... " gumam dark lega karena halilintar akhirnya bangun dari pingsannya

"d-di mana aku?... " tanya halilintar lemah yang masih linglung karena baru bangun

𝗕𝗥𝗔𝗞𝗞!!!!

𝗕𝗔𝗠𝗠!!..

pintu kamar taufan lepas dari tempatnya karena ulah seseorang yang mendobraknya hingga jatuh ke lantai

semua yang ada di dalam kamar taufan terkejut termasuk halilintar yang baru bangun dari pingsannya. taufan? tidak terkejut karena masih pingsan ('~`).

pelaku yang mendobrak pintu kamar taufan hingga lepas hanya berdiri dengan wajah yang merah padam seperti sedang marah. dari arah sorot matanya mengarah ke halilintar yang duduk di kasur dengan tangan di dadanya, dan nafas yang memburukan.

"t-tante?... " tanya halilintar bingung dengan ekspresi wajah kirana, terlebih kirana yang memperhatikan dirinya

tidak ada yang menjawab pertanyaan halilintar, semua diam bagai patung karena melihat kirana yang sepertinya sedang kesal. wuihhh bahaya Σ(°д°ノ)ノ.

Kirana berjalan mendekati halilintar yang masih dilanda kepanikan dan kebingungan. aura-aura yang di keluarkan kirana mampu membuat halilintar menelan ludahnya kasar

"ta-tante kapan datang?... " ucap halilintar terbata-bata. entah kenapa halilintar selalu sulit untuk tidak tunduk dihadapan kirana yang sedang kesal, tidak seperti halilintar yang selalu datar dan dingin dihadapan adik-adiknya.

"𝘄𝗮𝗵𝗵... 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝗯𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻 𝘆𝗮 𝗽𝗮𝗻𝗴𝗲𝗿𝗮𝗻" kirana berbicara dengan penuh penekanan disaat sudah tepat dihadapan halilintar

"𝗸𝘂𝗽𝗶𝗸𝗶𝗿... 𝗸𝗮𝗰𝗮-𝗸𝗮𝗰𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗺𝗮𝗶𝗻𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗮𝗻𝗱𝗮"

perkataan kirana barusan membuat halilintar sadar akan penyebab kekesalan Kirana kepada dirinya, sekarang halilintar paham bahwa Kirana sudah tahu tentang perbuatanya sendiri yang nekat melukai diri sendiri.

"𝗮𝗽𝗮 𝗮𝗻𝗱𝗮 𝘁𝗮𝗵𝘂 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗮𝗻𝗱𝗮 𝘀𝗮𝗮𝘁 𝗶𝘁𝘂? "

entah kenapa arah pembicaraan kirana membuat halilintar berpikir untuk menebak siapa yang menemukan dirinya ketika tidak sadarkan diri? dan apakah tindakan halilintar merepotkan orang lain?

'𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘵𝘦 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪... 𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘯𝘥𝘢𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘱𝘰𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨? 𝘵𝘢𝘱𝘪... 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢? 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘪? 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘣𝘳𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢? 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘶𝘯𝘤𝘪? '
batin halilintar sedikit kesal. karena aksinya ketahuan

kirana yang melihat halilintar yang diam saja tidak membalas ucapannya kini mulai sedikit menenangkan diri, pikirnya halilintar mungkin mencoba mengingat kejadian yang terjadi dan kedatangan dirinya di istana mahkota yang mendadak ini.

"Hahh... Juna... kenapa kamu nekat sekali? " nada bicara Kirana kini sedikit melembut seperti sudah tenang

"apakah kamu berpikir siapa yang menemukan dirimu? siapa yang nekat mendobrak pintu kamarmu? siapa yang memiliki ketakutan terhadap 𝗱𝗮𝗿𝗮𝗵 namun, tetap berusaha melawan ketakutannya agak kamu selamat dari maut? apa kamu berpikir siapakah yang selalu mengawasi setiap gerakan kalian?"

pertanyaan dari Kirana barusan mampu membuat halilintar bungkam terlebih adanya kata '𝗱𝗮𝗿𝗮𝗵' yang tersemat, membuat halilintar mengetahui siapa yang telah menolong dirinya

"𝗧𝗮-𝘁𝗮𝘂𝗳𝗮𝗻... "

setelah sadar akan apa yang dirinya sendiri katakan halilintar melihat kekasur disampingnya, dimana terdapat satu tubuh yang halilintar sangat kenali

rambut hitam dengan beberapa helai rambut berwarna biru, tubuh itu menyembunyikan iris safir yang indah dibalik kelopak matanya, milik seseorang yang tidak lain adalah milik salah satu adik halilintar

"𝗧𝗮𝘂𝗳𝗮𝗻"

◇•-------------------------------•◇

◇•-------------------------------•◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

================================

Bersambung...
----------------------------

Waduhh menyesal tidak nih ya kang gledeknya 🤔
Kalo tidak menyesal berarti harus dikasih paham gak nih?

semoga kalian suka dengan cerita ini sampai bertemu lagi di bab selanjutnya!

-------------------------------
🚨 TYPO BERTEBARAN 🚨

nantikan kelanjutannya!
Jangan lupa vote and komen biar
Saya semangat bikin cerita 🥰

================================

PENGORBANAN SEORANG SULUNG [Halilintar] [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang