Happy Reading
_________
Setelah menuntaskan pertarungan yang menegangkan, Zean dan Chika kembali ke desa dengan semangat baru. Mereka disambut oleh warga yang khawatir, yang segera mendekati mereka dengan penuh rasa ingin tahu. Kabar tentang serangan monster telah menyebar dengan cepat, dan banyak yang merasa cemas tentang keselamatan mereka.
"Zean! Chika! Apa yang terjadi?" tanya Fen, wajahnya dipenuhi ketegangan. Dia telah mencari-cari mereka, merasa khawatir dengan situasi di luar desa.
"Kami berhasil mengalahkan monster besar!" Zean menjawab, suaranya penuh semangat. "Itu monster yang berbeda dari sebelumnya, tetapi kami bisa menghadapinya dengan kekuatan baru yang aku pelajari."
Warga desa bersorak, senyuman dan suara tawa memenuhi alun-alun. Mereka merasakan rasa syukur yang mendalam terhadap Zean dan Chika. "Kalian berdua sangat berani!" seru salah satu penduduk desa. "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika kalian tidak ada!"
Chika tersenyum, merasa bangga atas apa yang telah mereka lakukan. Namun, dalam hati Zean, ada kehawatiran yang terus mengganggu. Dia tahu bahwa meskipun mereka berhasil hari ini, ancaman yang lebih besar mungkin masih mengintai di luar sana.
Setelah perayaan singkat, Zean meminta semua orang untuk berkumpul. "Aku ingin berbicara tentang apa yang telah terjadi. Kita harus tetap waspada," katanya, dengan nada serius. "Raja Hades pasti akan mendengar tentang kekalahan monster ini. Dia tidak akan tinggal diam."
Fen mengangguk, menyadari kepentingan kata-kata Zean. "Kita harus bersatu. Mungkin kita bisa melatih kekuatan kita bersama untuk menghadapi ancaman yang lebih besar di masa depan."
Zean setuju. "Benar. Kita perlu membentuk kelompok pelatihan. Aku ingin semua orang belajar teknik dasar yang bisa mereka gunakan jika monster lain muncul."
Setelah rapat selesai, Zean dan Chika pergi ke tepi danau, tempat mereka berlatih sebelumnya. "Zean, kau sangat luar biasa hari ini," puji Chika sambil duduk di batu besar di tepi danau. "Kau telah tumbuh begitu kuat."
Zean tersenyum, tetapi keraguan masih membayang. "Terima kasih, Chika. Tapi aku merasa ini baru permulaan. Aku ingin belajar lebih banyak, terutama tentang teknik air. Kita tidak bisa hanya bergantung pada kekuatan kita saat ini."
Chika melihat ke arah danau yang tenang. "Mungkin kita bisa menemukan seorang guru yang bisa membantu kita. Kita tidak sendirian, Zean. Kita memiliki satu sama lain."
Mendengar itu, Zean merasa lebih tenang. "Kau benar. Kita akan mencari cara untuk menjadi lebih kuat bersama."
Hari-hari berikutnya, Zean dan Chika mulai mengumpulkan para warga desa untuk berlatih. Mereka berbagi teknik yang mereka pelajari, saling mengajari dan memberi semangat. Suasana di desa yang dulunya tegang kini dipenuhi dengan kebersamaan dan harapan.
Namun, saat malam tiba, Zean kembali bermimpi. Dalam mimpinya, sosok Hades muncul, wajahnya kelam dan mata merah menyala. "Kau tidak akan bisa melarikan diri dariku, Zean. Kekuatanmu akan menjadi milikku!" suara Hades menggema di kepalanya.
Zean terbangun dengan napas tercekat. Ia tahu bahwa ancaman dari Raja Hades semakin mendekat. "Aku harus bersiap," gumamnya, bertekad untuk tidak membiarkan mimpi itu menjadi kenyataan.
Di pagi harinya, Zean memberitahu Chika dan Fen tentang mimpinya. "Kita harus menemukan cara untuk menghadapi Hades sebelum dia datang untuk kita," ucap Zean dengan penuh semangat.
"Bagaimana kalau kita mencari tahu tentang legenda dan kekuatan Hades?" saran Fen. "Mungkin ada cara untuk melawannya."
Zean mengangguk. "Kita bisa mencari informasi di perpustakaan desa atau bertanya pada orang-orang tua yang mungkin tahu lebih banyak tentang sejarah kerajaan dan Hades."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Dalam Kegelapan
Action"Zean hidup dalam bayang-bayang kekuatan gelap yang terus mengintai. Di tengah pergulatan batinnya, ia harus menemukan cahaya dalam dirinya untuk melawan kegelapan yang menguasainya. Dengan dukungan teman-temannya, terutama Chika, Zean berjuang untu...